18. Kebun Binatang 2

310 31 0
                                    

Vote, coment, follow akun wattpad aku juga👍😉

Happy Reading

Icung dan Yuna, dua sejoli yang sedang dimabuk asmara ini, saling mengaitkan kedua tangan, menghabiskan waktu berdua mereka

Ternyata Yuna salah, menghabiskan waktu berdua di kebun binatang cukup menyenangkan. Ia dapat melihat berbagai binatang yang tidak bisa ia temukan di sekitar kosannya

"Di kosan kita cuma bisa lihat Kucing, disini kita bisa lihat kucing versi raksasa"

"Mama mama, itu kakak cowok cewek kok pegangan tangan kayak Ucup sama mama, mereka kan udah besar, gak akan hilang kayak Ucup kan?" Tunjuk seorang anak kecil berusia sekitar 4 sampai 5 tahunan, Icung dan Yuna yang mendengar mereka sedang di bicarakan langsung menengok kebelakang, tertawa gemas melihat kepolosan anak laki laki yang membicarakan mereka

Yuna menghampirinya, dan berjongkok mensejajarkan tinggi badannya dengan anak laki-laki tersebut "Adek namanya siapa? "

"Nama ku Ucup kak"

"Ohh adek Ucup, namanya bagus tuh. Ucup pinter banget, kakak gandengan juga biar gk hilang, meskipun udah besar, masih bisa hilang, jadi adek juga yang kecil harus terus pegang tangan mama, biar engak hilang. Nihh kakak kasih boneka sama permen. Nama bonekanya Pony, buat temen Ucup ya. Dadahh" Kata Yuna, memberikan boneka pony yang ia beli tadi, setelah itu meninggalkan anak laki laki dan ibunya tadi

"Kakak namanya siapaaa?!! " Teriak anak laki-laki tadi, sebelum Yuna pergi semakin jauh

Yuna berbalik "Nama kakak Yunaa. Dadah Ucup, semoga kakak ketemu lagi sama Ucup" Katanya setelah itu benar benar berlalu pergi

Icung yang sedari tadi memperhatikan Yuna, merasa melihat dua bocah yang sedang berbincang berdua. Ia tidak bisa menahan kegemasan yang sedari tadi terus membuncah ingin keluar

"Arkkk sakit Cungg, ngapain sih" Pekik Yuna saat ia merasakan rasa panas dikedua pipinya, akibat cubitan tangan Icung

"Masak sihh sakitt?, aku pelan lohh nyubitnya" Balasanya guna membela diri

"Ya kamu lihat sendiri aja segede apa tangan kamu, tangan Lele aja setengahnya tangan kamu, kamu ngerasa kamu nyubitnya pelan tapi sebenarnya tetep sakit" Cibir Yuna panjang lebar

"Kok tau kalo tangan Lele ukurannya setengah tangan aku? "

"Yaa kalian aja sering gandengan tangan, udah kayak pacar aja" Kata Yuna menyindir

"Hehhh mulutnya Yun, mana ada aku gandengan sama Lele. Ahh udah deh, katanya ini waktu kita berdua, ngapain bahas tuhh ikan Lele. Tadi tuhh aku cubit kamu soalnya gemes kamu kayak bocil waktu ngobrol sama anak laki laki tadi"

"Bocil bocil. Udah ayok lanjut"
.
.
"Lohh kok gk ada isinya Yun? " Tunjuk icung pada salah satu jeruji besi, yang tak terlihat ada isinya

"Lihat tuh dipohon! "

"Ahah anjir ulerr" Icung yang baru sadar, ternyata ada sebuah ular besar yang melingkar di sebuah batang pohon pun, terperanjat kaget, Ia segera berjalan menjauhi jeruji besi itu

"Gelii gk sihh Yunn, lihat tuhh, ahhh merinding banget"

"Alay, udah ayuk lanjut! "

"Ehhhh Yun Yunn, sayanggg! " Kata Icung sambil menepuk nepuk pundak Yuna

"Iya, kenapa cungg? " Balas Yuna bersabar. Ia ada tepat disebelah Icung, kenapa Icung harus memukuli pundaknya, dan bahkan harus berteriak memanggilnya, itu tidak perlu

Kos Kosan Nyai JeniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang