9. Kencan

650 71 4
                                    

Jangan lupa vote ya😉
Happy reading 💚

Jeno berdiri didepan pintu kamar kos milik Yeji, menunggu sang gadis untuk segera keluar dari kamarnya tersebut

"Ji masih lama? "

"Engak Jen, ihh bentar lagi, sabar dong"

"Udah setengah jam lo kamu dandannya, gk dandan juga kamu udah cantik Ji"

"Ih, bagi kamu aq cantik, tapi bagi orang lain gimana?, keluar rumah ketemu sama banyak orang itu harus kelihatan rapi Jeno"

"Ahhh iya iya, udah cepetan"

"Udah nihh ah, ayoo!!! " Yeji keluar dengan penampilan yang sangat sederhana,tapi cantik. Dengan cardigan ungu, celana jeans panjang, serta rambut yang ia ikat rapi keatas, dan hanya tersisa beberapa helaian rambutnya saja

"Gilak cantik bener cewek gue"

"Jen kok malah diem aja gimana sih" Sentak Yeji menghentikan lamunan Jeno

"Oke nyonya let's go"

---------------

"Kita mau kemana sih Rin? " Tanya Hyunjin akhirnya, stelah selama perjalanan ia tetap diam mengikuti setiap arahan yang di berikan oleh sang kekasih

"Ke Galeri"

"Ngapain kesana? "

"Ya lihat pameran lukisan, Kan kemarin aku udah bilang Jin sama kamu, aku mau lihat pameran lukisan, kamu mau gk nganter?, kalo engak juga gapapa, tapi kamu bilangnya mau nganter. Yananti kalo bosen atau gk suka pulang aja gapapa"

"Gausah, nanti aku temenin aja"

"Gk bosen?"

"Enggak demi kamu mah, nanti kalo bosen lihat lukisannya, ya lihatin wajah kamu aja"

"Apaan, entar kalo ada yang lebih menarik dari aku, juga aq di putusin"

Hyunjin menepikan mobilnya, mengalihkan seluruh perhatiannya kepada sang kekasih.
Matanya membulat, penuh dengan tanda tanya dan kekhawatiran

"Rinn? "

Karin menengok "Hemm?, kok kaget gitu?. Sebelum Lia, sama Yeji kasih tau, aku itu udah tau Jin, bahkan waktu kamu ngajak aq jadian aku juga udah tau hehehe, tapi ya gimana namanya cinta, mau nolak kamu, tapi aku nya gabisa. Tapi yang pasti Jin, aku gk akan mau kamu manfaatin cuma buat keegoisan mu. Udah ihh nanti telat, buruan! "

"Rinn.. "

"Jinn, buruann iiihhh"

---------------

Yeji memperhatikan setiap lukisan dengan lamat, mencoba memahami setiap maksud dari lukisan yang di pajang oleh sang pelukis
"Sejak kapan kita suka lihatin pameran lukisan? "

"Gatau, enak aja gitu lihatin lukisan lukisan begini. Tau maksud lukisannya gk Jen? "

"Engak, hahahaha"

"Kann, kann, terus fungsinya katalog yang kamu pegang itu apa coba? "

"Lahh iya, maaf Ji, terlalu fokus sama kamu"

"Aduhh basii"

"Yeji?, Jeno? " Yeji, Jeno berbalik memastikan siapa orang yang memanggil nama mereka. Yeji membulatkan matanya, tanpa kata dan basa basi ia berlari memeluk sahabat yang lama tak ia jumpai. Merasa sangat senang dapat melihat sahabatnya tersebut dengan keadaan yang sehat dan baik baik saja

"Karin, kita memang di takdirkan" Kata Yeji sambil mengeratkan pelukannya pada sang sahabat, mengabaikan setiap tatapan dari para pengunjung lainnya.

Kos Kosan Nyai JeniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang