15. Perbedaan

411 52 2
                                    

Jangan lupa vote & coment
Happy Reading 💚


Pagi ini Fitri sengaja bangun pagi untuk berkeliling di kompleks kosan, memanjakan tubuh dan fikiran nya dengan udara pagi yang segar

Sejak sepeda kesayangannya yang rusak, Fitri berakhir mengelilingi kompleks kosan dengan berlari ringan, alias joging.

Menikmati udara pagi yang segar, sambil mendengarkan musik ballad yang keluar dari earphones, merupakan suasana yang sangat Fitri sukai, tidak ada gangguan dan kebisingan

"Win- ak Fitrii, paaaagiiiiii!! " Ucan berlari ringan menghampiri Fitri dan menepuk pelan pundak Fitri

Fitri yang terkejut berhenti mendadak, dan melepaskan earphones nya menengok kearah Ucan. Baru saja dia mendambakan sensasi ketenangan dan kedamaian, tetapi sekarang musuh mereka telah datang siap untuk menyerang

Berusaha acuh, dan tak peduli, Fitri melanjutkan aktifitas nya, mengenakan kembali earphones nya dan menaikan volume lagu yang ia putar

Tau bahwa Fitri sedang tidak ingin diganggu, Ucan pun memutuskan mengikutinya dari belakang. Meperhatikan sang gadis pujaan dari belakang, memiliki sensasi tersendiri bagi Ucan, seperti sensasi menyenangkan, sekaligus menyedihkan

"Gak bisa apa gue jalan bareng di sebelah dia, gandeng tangan dia juga bolehh, huuuaaaa"

Secara tiba-tiba Ucan menarik pergelangan tangan Fitri, membuat ponsel yang ada didalam genggamannya terjatuh

Fitri yang terkejut segera melepaskan earphones nya dan menengok kearah Ucan, melihat wajah Ucan yang sedang marah padam

"KALO MAU MAIN HP, BERHENTI DULU WOYY! BEGO BANGET JADI ORANG" Melihat pengendara motor yang ia teriaki berhenti, Ucan hendak menghampirinya, tetapi ditahan oleh genggaman tangan Fitri

Masih sambil menggenggam tangan Ucan, Fitri membungkuk dari kejauhan meminta maaf. Pengendara motor tadi pun kembali melajukan motornya pergi

"Kok lo yang minta maaf, harus nya dia yang minta maaf, namanya berkendara itu gk boleh sambil main HP, untung lo gk kenapa napa tadi"

Melepaskan tangan Ucan, Fitri mengambil ponselnya yang terjatuh tadi "Gue tadi juga salah, gue pasang suara kekencengan, gak lihat sekitaran gue, jadi gue juga harus minta maaf, masalah dia mau minta maaf apa engga itu urusan dia sendiri, konsekuensinya dia sendiri yang nanggung"

Fitri hendak kembali melanjutkan langkahnya, tetapi genggaman tangan Ucan menghentikannya

"Udah balik aja kekosan, udah siangg" Katanya sambil menarik Fitri

"Apaan siang ini masih jam 6. Lepasin gakk ihh tiangggg!!!! " Sadar bahwa tidak ada gunanya melawan, karna perbedaan tenaga mereka yang besar, Fitri pun menurut, dan berjalan dengan tenang disebelah Ucan

"Kan masih tetep bisa joging Fit, sambil balik kekosan"

"Ya kalo gitu lewat sana aja sekalian gimana sihh"

"Lewat sana kejauhan, jalanannya juga mulai rame, nanti kayak tadi lagi, ada orang bego, naik motor, nyebrang sambil main HP" Kata Ucan sambil mengomel tidak jelas, mengingat kejadian tadi membuatnya kesal

"Yaudah kalo gitu ini lepasinn! "

"Apanya?" Tanya Ucan berlagak tak tau

Fitri mengangkat tangannya yang masih di genggam oleh Ucan, dan menjulurkannya di depan wajah Ucan

"Gabisa nanti kaya tadi lagii" Kata Ucan tetap pada pendirian, malah semakin menggenggam erat pergelangan tangan Fitri

"Ya gue bakal hati hati can, gue kan juga udah gk pake earphone. Ucannnn!! "

Kos Kosan Nyai JeniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang