Kos Kosan Nyai Jeni

21. Kegalauan Para Bujang

Happy Reading

•♪«★Kos Kosan Nyai Jeni★»♪•

Sedari pagi, hingga sore hari suasana kosan laki-laki terlihat sangat suram, karena hampir setengah dari penghuninya dilanda kegalauan, diantaranya Icung yang belum mendapatkan kepastian dari Yuna, Gibran yang habis ditolak Lia, Ucan yang semakin jauh dari Fitri, Felix yang akhir akhir ini selalu berpapasan dengan sang mantan, dan Ecan yang harus menelan pahitnya kenyataan, bahwa mbk crush menyukai orang lain

Jeno, Gibran, Felix, Ecan, Juna, dan Ucan, sedang berada di ruang tamu, setelah mereka semua pulang dari Kegiatan mereka mengejar ilmu, Juna, dan Ucan yang baru saja datang memutuskan untuk langsung bergabung dengan teman temannya

Ecan memetik metikkan gitar kesayangannya, sambil bersenandung ringan

"Sore sore begini, enaknya tuh dibikin ngegalau" Kata Juna, berniat meledek Ecan. Ecan yang diledek hanya berusaha acuh, mengabaikan teman temannya yang sudah menertawainya

Tidak bermaksud menyindir Gibran, Juna segera mengklarifikasi perkataannya "Gue jailin si Ecan Bran, bukan elo"

"Tetep aja gue ngerasa kesindir Jun" Katanya sambil tersenyum tipis "Gapapa santai aja, gue juga emang lagi galau sih"

"Lo tadi bareng Lia? " Tanya Jeno kepada Gibran

Gibran menggelengkan kepalanya "Enggak, gue mau ajak dia bareng, eh ternyata berangkat duluan, katanya di jemput Panji" Katanya sambil tersenyum pahit

"Udah, tenang aja, Lia cuman butuh waktu buat ketemu dan interaksi lagi sama lo. Sekarang dari pada sedih sedih, mendingan kita nyanyi nyanyi aja" Ajak Ecan sambil mengangkat gitarnya tinggi tinggi

Ecan mulai memetik gitarnya, alunan suara yang keluar dari mulut Ecan terdengar sangat lembut dan indah

"Aku tlah tau kita memang tak mungkin~
Tapi mengapa kita selalu bertemu~
Aku tlah tau hati ini harus menghindar~
Namun kenyataan ku tak bisa ~
Maafkan aku terlanjur mencinta~ "

Ketika Ecan akan kembali mengeluarkan suara indahnya, Felix tiba tiba menghentikannya
"Katanya dari pada sedih sedih, lah Bang Ecan malah nyanyiin lagu galauu"

"Dih serah gue lah, gitar gitar gue, yang nyanyi juga gue, pakek mulut gue, bukan mulut lo, ngapain lo ngatur ngatur"

"Udah udah biarin aja Lix, Bang ecan lagi PMS kayaknya"

"Bukan lagi PMS Can, lagi galau dia mah, mangkanya marah marah mulu dari tadi pagi" Balas Jeno sambil menaik turun kan alisnya

"Galau kenapa? " Tanya Felix dan Ucan bersamaan

"Kepo. Nih gue ada lagu buat lo Lix" Katanya, setelah itu kembali memetik gitarnya

"Mau dikatakan apa lagi~
Kita tak akan pernah satu~
Engkau disana aku disini~
Meski hatiku memilihmu~

Wo-oo oo-u-wu uu~
Ye-ee aa~

Engkau disana aku disini~
Meski hatiku memilihmu~
Yang t'lah kau buat sungguhlah indah~
Buat diriku susah lupa~"

Petikan gitar, dan suara indah Ecan kembali membuat orang orang yang mendengarnya mabuk didalam lagu tersebut, termasuk Felix, kenangan kenangan indah bersama mantannya itu kembali terputar di otaknya

Dia tau bahwa mereka berdua, memang tidak akan pernah bisa bersatu

"Gue mau request" Kata Gibran kepada Ecan
"Lagu ini aku persembahan untuk Felix yang sedang galau" Katanya sambil menunjuk kepada Felix