8. Kesalahan Dalam Bertindak

568 64 0
                                    

Jangan lupa Vote ya😉
Happy Reading


"Winter~~, bareng gue yuk, Winterrrr~, ter, Winter. Winter gue panggil juga ihh" Ucan berlari kecil menghampiri Fitri yang hendak mengeluarkan sepedanya dari garasi. Ucan mencolek bahu Fitri pelan "Win, gue panggil gk denger? ".

Fitri berbalik memperhatikan lelaki yang ada di hadapan nya tersebut, "Emang tadi lo manggil gue?"
"Iya, dari tadi gue manggilin elu, tapi lunya gk noleh noleh"
"Emang lo tadi, manggil guenya gimana? "
"Winter~~Winter~~, gitu"
"Untuk kesekian kalinya gue bilang sama lu, nama gue Fitri Permata Sari, bukan Winter, jadi kalo lo manggil gue dengan panggilan Winter, jangan heran kalo gue gk mau ngerespon panggilan lo. Udah sekarang minggir!, gue mau kuliah" Fitri berjalan mengeluarkan sepedanya, dan dengan sengaja menginjakkan nya kepada kaki besar milik Ucan

"Ahhh, jahat banget sihh Win, ah Fitri maksudnya. Iya gue gk akan panggil Winter winter lagi deh, bareng gue dong ahhh. Ya~~ please~~, gue janji gk akan manggil lo pakek nama itu lagi janji" Ucan berlari menyusul Fitri yang sudah menaiki sepedanya tersebut

Fitri menghela nafasnya "yaudah, dari pada gue telat" Fitri kembali memasukkan sepedanya kedalam garasi, dan berjalan menghampiri Ucan yang sudah duduk manis di atas motor sport kesayangannya

"Buruan gih naik" Kata Ucan yang melihat Fitri hanya memandangi motor miliknya tersebut

"Ini buat naiknya gimana? , gk ada tuh yang di buat naik" Kata Fitri sambil menunjuk bancik (nama nya didaerah ku itu) motor nya yang hilang entah kemana, "Loh kok copot, anjay jangan jangan bang Jeno nih" Tuduh Ucan asal, "Jangan asal nuduh can. Terus sekarang gue naiknya gimana?, mana ni motor tinggi banget lagi"

"Yaudah bentar" Dengan cepat Ucan turun dari motor nya dan mengangkat tubuh kecil milik Fitri dan mendudukannya di kursi penumpang

"Ihh, bilang bilang dong kalo mau ngangkat, kaget tau gue"

"Yaa maaf, lagian kalo gue bilang lo juga bakal nolakkan. Udah sekarang kita berangkat, nih pakek helmnya" Ucan menyodorkan helm putih miliknya kepada Fitri,dan segera menaiki motornya dan mulai melajukannya keluar dari pelataran kosan
.
.
.
.
.
.
"Jangan diem aja dong Fit, bahas apa gitu, ngobrol ngobrol gitu. Fitt, Fitriiii, FITRIIIIII"

"Hah?, gimana Can? Kenapa? "

"Gue panggilin gk denger? "

"Engga, gue gk dengar lu manggil gue, berisik jadi gk kedengeran" Kata Fitri sambil mendekatkan kepalanya ke kepala Ucan

"Ohhh ya udah kalo gitu, gk jadi daripada entar teriak teriak" "Napadah deket deket si Fitri, gue kan jadi degdegan"

"Can! " Panggil Fitri sambil mendekatkan kepalanya ke kepala Ucan. lagi, " Iya kenapa Fit? "

"Gue boleh pegangan sama Jaket lu gk?, motor lu ngeri batt anjir, gue takut jatuh"

"I iya ga gapapa, pegang aja" Fitri meraih Jaket milik Ucan dan berpegangan erat erat "Naiknya jangan kenceng kenceng ya Can"

"Iya" Ucan sedikit memelankan laju motornya, menuruti perkataan gadis sang pujaan hatinya "Dia gk bisa dengar gue degdegan kan?, kalo kedengeran gimana coba? "

"Can gue ijin nyender nih? "

"Hahh, I iya iya" Fitri mulai menyenderkan kepalanya ke punggung lebar milik Ucan, masih dengan jaket Ucan sebagai pegangan erat miliknya

"Can jantung lu suaranya nembus sampek punggung lu, lu sakit?, lu gapapa kan? "

"Hah, ah hahahaha ga gapapa gue mah. Masak sih gue degdegan?, engak kok"

Kos Kosan Nyai JeniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang