Masih Cinta (2)

399 87 51
                                    

Bel tanda pelajaran berakhir sudah berbunyi. Kyungsoo dan Baekhyun sedang mengemasi barang-barangnya dan memasukannya ke dalam tas untuk bergegas pulang. Setelah selesai, keduanya kemudian keluar dari kelas dan menemukan Minseok telah menunggu mereka di depan kelas.

"Minseok!" Seru Kyungsoo. Tidak menyangka akan melihat temannya disana. Pasalnya sudah beberapa hari ini Minseok seolah menghindari mereka dan Kyungsoo terlalu sibuk latihan untuk mencarinya.

"Kemana aja? Baru muncul sekarang. Baru inget punya temen kita?" Ujar Baekhyun sarkas. Sehingga Kyungsoo kemudian menyikut perut Baekhyun pelan mengingatkannya.

Kyungsoo tersenyum kecil, melihat reaksi Minseok yang hanya diam sambil memainkan jarinya. Dia tahu ada sesuatu yang temannya ingin sampaikan. "Ada apa? Kamu mau bilang sesuatu?"

Seketika Minseok tersentak dengan pertanyaannya, sebelum tiba-tiba dia memegang tangan Kyungsoo dan menatapnya. "Kyungsoo... A-aku suka Kai"

"Apa?!" Sontak kedua temannya berteriak terkejut. Tak lama Baekhyun bahkan memasang wajah ngerinya.

"Mini... kamu tadi bilang apa?" Tanya Kyungsoo masih tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya

Minseok semakin menelan ludahnya gugup, sebelum kembali dengan gagap menjawab. "A-aku, suka sama Kai... maaf, se-sebenarnya selama ini diam-diam aku menyukainya..."

"Wah... gila!" Desah Baekhyun, masih tercengang. "Sebenernya apasih yang kalian liat dari Kai? Kenapa kalian bisa jatuh cinta sama si brengsek itu!?"

Kyungsoo mengabaikan ocehan Baekhyun, dan memilih menatap Minseok lembut. "Sejak kapan?..." Tanyanya dengan desahan lembut. Sehingga semakin membuat Minseok merasa buruk. Karena alih-alih marah padanya, Kyungsoo justru menatapnya dengan menyesal.

"Setahun lalu. Awalnya aku pikir aku cuman tertarik sama Kai, karena dia pernah tolong aku dari kaka kelas yang coba gangguin aku. Tapi, semenjak dia jadi pacar kamu, aku sadar kalo itu bukan cuma sekedar ketertarikan... hati aku sakit setiap kali ngeliat kedekatan kalian, dan aku sadar kalo aku, cemburu..."

"Maaf..." lirih Kyungsoo dan meremas tangan Minseok lembut. "Maaf karena selama ini tanpa sadar aku udah nyakitin kamu. Kalau sejak awal aku tau kamu suka sama Kai, aku gak akan terima dia..."

Namun Minseok menggelengkan kepalanya kuat dan menatap Kyungsoo bersalah. "Kamu gak perlu merasa bersalah, seharusnya aku yang minta maaf karena aku udah berusaha misahin kalian dengan ngejelekin Kai. Aku pikir, perasaan aku bakal lebih baik kalo aku bisa pisahin kalian, tapi sekarang aku sadar kalo itu salah. Maaf aku udah bersikap egois, Kyungsoo," Kyungsoo menganggukan kepalanya dan tersenyum menenangkan. Hingga Minseok menghela napasnya panjang dan menatap Kyungsoo dalam. "Dan aku juga sadar, kalau Kai gak akan pernah tertarik sama aku. Dia cuman tertarik sama kamu Kyungsoo, seluruh perhatiannya cuman berpusat tentang kamu. Selama setahun lebih, diam-diam aku memperhatikan Kai, aku gak pernah liat Kai tersenyum sebanyak saat dia sama kamu. Kai selalu keliatan dingin dan kasar, tapi setelah dia sama kamu, aku bisa ngelihat sisi hangatnya yang gak pernah aku liat sebelumnya. Dia cinta kamu, Kyungsoo... dan cuma kamu yang bisa membekukan hatinya yang membeku..."

"Minseok..."

"Aku juga tau kalo kamu masih cinta sama Kai. Dan aku bakal semakin ngerasa bersalah kalo aku gak bisa yakinin kamu buat balikan"

Kyungsoo menundukan kepalanya dan menghela napas panjang. Sehingga Baekhyun kemudian merangkul bahunya dan mengusap lengannya menenangkan. "Aku juga setuju kalo kamu balikan sama Kai," Seketika Kyungsoo mendongak dan menatap Baekhyun tidak percaya, sehingga Baekhyun mendesah. "Aku emang gak suka dia, sampai sekarang. Dan aku masih heran kenapa kalian bisa jatuh cinta padanya. Tapi, aku setuju kalo Kai dan kamu emang masih saling cinta, terlebih aku gak mau melihat sahabatku terus murung. Aku kangen liat senyuman jelek kamu dan kemesraan norak kalian" jelas Baekhyun diselingi komentar sinisnya seperti biasa. Hingga perlahan Kyungsoo kembali tersenyum dan mencubit perut Baekhyun, membuat gadis itu mengaduh.

The White SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang