Langkah kakinya semakin keras dan menggema disepanjang lantai keramik berwarna putih. Dinding berwana putih, memantulkan setiap langkah kaki yang cepat dan menggema, diiringi tarikan nafas yang berat dan memburu.
Langkahnya kian melemah, saat sadar tidak ada lagi yang langkah kaki mengikutinya dari arah belakang. Seringaian kini tercetak dibibir tebalnya, seraya tangannya lalu merogoh sebuah bungkus berbentuk persegi, yang berada di dalam saku celananya.
Pria yang masih menggenakan seragam SMA itu kemudian membuka bungkus rokoknya, dan mengambil salah satu batang, sebelum menyelipkannya pada celah bibirnya dan membakar ujungnya.
Asap mengepal kini keluar dari mulutnya, saat ia menghembuskan nafas dari mulutnya. Pria bernama lengkap Kim Kai itu kemudian menyandarkan punggungnya pada dinding putih di belakangnya, dengan jari yang memegang rokok yang terbakar.
"Sialan.." desisnya, saat ia kembali melihat siluet pria paruh baya dengan kepala plontosnya dan kacamata bulat tebal yang bertengger dihidung besarnya.
Kai segera menundukan badannya, saat pria itu menoleh kearahnya. Rokok yang sedang dihisapnya lalu dibuang dan diinjaknya, sebelum ia kembali berjalan mengendap-endap dengan tas punggungnya yang kini dipeluknya.
Tinggal beberapa langkah lagi, ia bisa sampai di dinding belakang pembatas sekolahnya, tempat biasa yang selalu diloncatinya saat ia membolos sekolah. Namun Kai kembali mengumpat, saat guru kedisiplinan yang bernama Park Shindong memergokinya dan kembali mengejarnya, hingga Kai kembali berlari masuk kedalam gedung sekolahnya. Gedung kesenian.
Kai menyandarkan punggungnya dengan mata waspada, saat suara langkah sepatu kian mendekat padanya. Dalam hati ia terus menggerutu dan memaki pria yang kini tengah mengejarnya. Kai kembali mengendap-endap dengan punggung yang kian merapat pada dinding, menghindarinya. Hingga matanya melihat sebuah pintu yang terbuka, Kai segera memasukinya dan kembali menutupnya perlahan.
Ruangan itu sangat luas dan terang, diujung ruangan terdapat sebuah kaca yang sangat besar hingga memenuhi dinding. Jika tidak salah ruangan ini adalah ruang tari. Mata tajamnya terus bergerak, mencari tempat yang dapat menyembunyikannya. Hingga tak lama matanya terpaku pada sesosok gadis yang tengah meregangkan tubuhnya, dengan gaun berwarna putih yang melekat pada tubuh langsingnya.
Gadis itu kemudian menghentikan peregangannya dan menghampiri speaker besar yang tak jauh darinya. Musik mulai menggema di dalam ruangan dan gadis itu mulai meliukan tubuhnya dengan indah, seirama dengan alunan musik yang lembut. Kai menyandarkan punggungnya, dan tangannya kini melipat didada. Mata tajamnya tak lepas dari sosok gadis cantik yang tengah melompat dengan kaki dan tangan yang merentang dengan lenturnya.
Saat gadis itu mulai berputar dengan ritme musik yang lebih cepat, Kai mendapati dirinya terpesona dengan gerakan indah dan wajah yang tampak bersinar oleh senyuman lembut dibibirnya.
Dia sangat indah.. Gerakannya, ekspresi wajahnya.. Memancarkan keindahan dan kelembutan..
Dia sangat cantik..
Seperti angsa..
Putri Angsa..
"Kyungsoo!" tiba-tiba pintu terbuka dan mengjempit Kai dari balik pintu. Kai memenjamkan matanya dan menggigit bibirnya menahan ringisan sakit karena pintu itu tepat menghantam wajahnya.
Sial!
Gadis itu kemudian memasuki ruangan dan mendekati gadis 'angsa' yang kini menghentikan tariannya, dengan nafas yang terengah, tanpa menyadari kehadirannya. Kai memamfaatkan momen itu untuk keluar dari dalam ruangan secara diam-diam.
Kai melangkahkan kakinya dengan santai di sepanjang koridor sekolah, dengan senyuman yang kini menghiasi bibirnya.
"Kyungsoo.." lirihnya dan kembali melengkungkan senyumannya mengingat wajah cantik sang gadis angsa. Namun tak lama wajahnya kembali masam, saat melihat pria tua yang kini berjalan dengan cepat kearahnya.
"Ketemu juga!" Serbu pria itu seraya menarik telinga Kai dengan tangan gemuknya.
"Aw! Aw! Ampun pak.." ringis Kai mencoba melepaskan tangan Shindong dari kupingnya.
"Ampun, ampun! Dasar bocah tengik! Sudah merokok di kelas dan sekarang mencoba bolos sekolah?! Sekarang ikut bapak!" Shindong semakin menarik telinga Kai seraya menyeretnya untuk ikut dengannya.
TBC
CAST
Kim Kai
Do Kyungsoo
Halo! Aku kembali membawa cerita baru^^
Sebenarnya aku udah lama tulis ini, tapi baru sekarang aku publish karena yaaa aku kangen bgt sama mereka huhu aku haus momen mereka TT
Gimana menurut kalian menarik? Sedikit cheesy emang hahaha
Kalo suka silahkan vote dan komen ya^^ nanti aku up cepat! Maybe~See You 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
The White Swan
FanfictionKim Kai seorang bad boy yang jatuh cinta pada putri angsa yang mempesona, setidaknya itulah yang dia deskripsikan tentang Kyungsoo. Seorang balerina cantik yang dapat meluluhkan hatinya Namun perbedaan latar belakang membuat mereka harus menghadapi...