Jatuh Cinta Padamu

937 149 14
                                    

Semenjak pertengkarannya dengan Kai suasana hati Kyungsoo selalu buruk. Kyungsoo selalu mendapati dirinya merenung memikirkan hal yang seharusnya tidak perlu. Dia bahkan kerap kali melakukan kesalahan saat berlatih baletnya, membuat pelatihnya marah dan menceramahinya sepanjang latihan. Kyungsoo sangat malu, dia melihat pandangan teman-teman balerinanya yang seolah menghakiminya, memandangnya sarkas seolah dia tidak pantas untuk menjadi penari utama dipementasan mereka nanti. Kyungsoo berusaha untuk mengesampingkan perasaannya dan fokus pada latihannya. Setidaknya itu berhasil pada latihan ketiga, dia dapat kembali berkonsentrasi sepenuhnya. Tetapi sepertinya itu tidak berlaku saat di sekolah, karena setiap kali dia melihat Kai, rasa marah dan kecewa kembali mengusai hatinya. Kyungsoo selalu menghindar setiap kali melihat Kai. Meskipun matanya tak dapat berbohong, karena pada akhirnya dia akan menoleh kebalakang menatap punggung Kai, saat mereka tak sengaja berpapasan.

"Aku gak berhak kecewa."

Kyungsoo berbisik lirih menatap kebawah, kearah lapangan yang menampilkan Kai dan teman-temanya bermain basket di lapangan outdoor. Dia menghela nafasnya dan menundukan kepalanya memegang jantungnya yang berdegub kencang, bahkan saat melihat Kai dari kejauhan. Baekhyun memegang bahunya dan tersenyum lembut. Baekhyun dan Minseok mengetahui masalahnya, karena mereka terus memberondong Kyungsoo dengan pertanyaan, setelah Kyungsoo kembali dari insiden diseret Kai di kafetaria.

"Jangan diliatin mulu, nanti makin susah move on, lagi" saran Baekhyun.

Kyungsoo menghela nafasnya dan mengangguk lemah.

"Cowok kaya Kai emang gitu. Brengsek. Mereka selalu ngedeketin banyak cewek sekaligus cuman buat buktiin kalo mereka itu keren." Baekhyun membenarkan letak bukunya dan kembali melanjutkan langkahnya ke perpustakaan sekolah. "Jangan buang-buang waktu mikirin cowok kaya dia, masih banyak cowok lain yang lebih berguna dan ganteng dari dia, Kyung."

Kyungsoo tersenyum kecut, tangannya memeluk erat buku sastra yang ada di pelukannya selagi memandang kearah sepatunya.

"Oya, gimana sama penggemar rahasia kamu? Aku perhatiin kamu gak pernah dapet memo biru itu lagi?"

Kyungsoo tertegun dan seketika menghentikan langkahnya. Dia sampai lupa sosok misterius itu karena terlalu sibuk memikirkan Kai.

"Dia gak pernah ngasih memo itu lagi." Kyungsoo mengerutkan dahinya mengingat kembali saat trakhir kali dia mendapatkan memo. "Aku pernah buang memo itu ke tempat sampah, mungkin orang misterius itu melihatmya dan merasa tersinggung, karena sampai sekarang aku gak lagi dapet memo itu diloker."

Baekhyun berdecak kecewa dan melanjutkan langkahnya meninggalkan Kyungsoo di belakang.
"Padahal aku penasaran sama orang yang ada dibalik memo itu"

"Kamu sendiri yang menyuruhku menghindarinya, Baek" Kyungsoo memprotes sambil menyusul Baekhyun. "Kamu yang memintaku buat berhati-hati dan terus menakutiku!"

"Iya sih, tapi aku kira dia bakal pantang nyerah, tapi kayaknya dia sama pengecutnya sama Kai"

"Kamu selalu sebut semua cowok pengecut," Kyungsoo mendengus, menautkan dahinya tidak suka. Entah dia marah karena sosok itu disebut pengecut oleh Baekhyum atau karena Baekhyun tak hentinya menjelekkan Kai. "Kamu cuman belum jatuh cinta, Baek, dan selalu memandang cowok dengan sebelah mata. Padahal sebenarnya cowok gak seburuk itu, kok"

Baekhyun memutar bola matanya.
"Terserah. Seenggaknya aku belum pernah nangisin mereka. Itu lebih keren, kan?"

Kyungsoo menggerutu karena tahu betul Baekhyun menyindirmya.

"Tapi serius, Kyung. Aku pikir orang itu tergila-gila sama kamu. Kenapa  dia segampang itu nyerah? Atau jangan-jangan dia liat kamu sama Kai, makanya dia menghilang!?"

The White SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang