Repair

463 68 15
                                    

Setelah selesai latihan baletnya, Kai membawa Kyungsoo ke rumah ibu angkatnya, ibu Soyoung. Dengan alasan. "Kyungsoo ga mau makan, makanya Kai bawa dia kesini buat masakin dia makan malam. Jadi mau gak mau dia harus makan" saat ibu Soyoung bertanya mengapa Kai membawa Kyungsoo malam-malam.

Kyungsoo hanya bisa memukul bahu Kai malu-malu. Dia merasa segan karena sudah mengganggu waktu istirahat ibu Soyoung dengan bertamu malam-malam. Tapi ibu Soyoung kemudian mengatakan jika dia tidak keberatan dan sangat senang karena akhirnya bisa bertemu kembali dengan Kyungsoo setelah lama.

Jadi disinilah sekarang, Kyungsoo mengamati Kai yang sedang memasak dan berusaha membantunya meskipun sesekali mendapat penolakan karena kemampuan memasaknya yang  payah dan bahkan tidak mempunyai kemampuan dasar.

"Hati-hati megang pisaunya" tegur Kai khawatir melihat cara Kyungsoo yang kaku memegang pisau. Kai kemudian menghampirinya dan berdiri di belakangnya, memegang tangannya "Jari kamu bisa terluka, kalau megangnya kaya gini, sayang" jelasnya seraya memperbaiki posisi jari Kyungsoo.

Kai kemudian mencium pipi Kyungsoo setelah selesai memperbaikinya, sehingga Kyungsoo kemudian menyikut pelan perutnya. "Gimana kalo ibu masuk?" Tegurnya dengan alis bertaut.

Kai terkekeh pelan dan mundur beberapa langkah, kembali ke posisinya semula, mengerjakan bagiannya yang tertunda, mengiris daging. Tangan Kai terlihat sangat lihai saat melakukannya, semua gerakannya dan tingkah lakunya selama berada di dapur terlihat sangat luwes dan tenang, seolah dia sangat menikmati waktunya saat memasak. Hingga Kyungsoo tidak bisa untuk tidak terpana dan terus memandanginya.

Kekasihnya terlihat terlalu tampan dan seksi di antara peralatan dapurnya, bahkan celemek usang yang memeluk tubuhnya terlihat sangat sempurna, seolah itu adalah pakaian terbaik dari merek ternama. Hingga sekarang Kyungsoo mengerti mengapa selalu ada chef idola yang menghiasi layar kaca. Ternyata melihat orang tampan memasak adalah hal yang menarik untuk ditonton, terlebih jika orang itu setampan Kai.

"Aku tahu aku ganteng, tapi kamu bisa terluka kalo kamu terus ngeliatin aku" sela Kai dengan seringaian kecilnya dan mengedipkan mata.

Seketika Kyungsoo mengerjapkan matanya cepat dan membuang wajah. "Jangan geer, aku ngeliatin kamu karena mata aku perih kalau terus liatin bawang...!" bantah Kyungsoo dengan dengusan kecilnya. Namun semu di pipinya mengatakan hal yang sebaliknya, hingga Kai kembali terkekeh pelan.

Setelah selesai memotong bawang, Kyungsoo hanya berdiri di samping Kai memperhatikan pria itu menyelesaikan sisanya. Meskipun Kai kerap kali menyuruhnya untuk duduk dan menunggunya di meja makan, tetapi Kyungsoo menolaknya dan tetap berada di sampingnya.

Kai membuka tutup panci dan menyendok sedikit kuah sup, meniupnya pelan sebelum kemudian menyuapinya pada Kyungsoo, memintanya untuk mencicipi. "Gimana rasanya?" Tanyanya sedikit cemas.

Kyungsoo mengecapkan lidahnya beberapa saat, sebelum kemudian menatap Kai dengan mata berbinar. "Enak! Enak banget!"

Hingga Kai tersenyum puas dan mematikan kompornya. "Kalau gitu, selesai!"

Kai lalu menuangkan sup daging pangsitnya ke mangkuk sayur dan membawanya ke meja makan. Mereka lalu menjemput Ibu Soyoung yang berada di ruang tv dan melipat pakaian, untuk mengajaknya makan bersama. Disana juga sudah ada Seulgi yang baru datang dan memainkan ponselnya di samping ibu Soyoung. Kyungsoo tersenyum dan mengangguk kecil menyapa Seulgi, gadis itu hanya hanya tersenyum kaku membalasnya.

Mereka akhirnya makan malam bersama di meja makan dan Kyungsoo tidak pernah bosan memuji masakan Kai, bahkan bibi Souyoung yang melihatnya tersenyum senang.

"Enak'kan, Kyung, masakan Kai? Ibu selalu bilang kalau Kai berbakat memasak, tapi dia selalu ngelak"

"Karena masak itu pekerjaan cewek, Bu" jelas Kai dan menghela napasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The White SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang