Kyungsoo menatap lingkar hitam yang menghiasi bawah matanya dan menghela napas. Biasanya dia tidak merasa selelah ini setelah latihan, tapi saat ini seolah otot tulangnya terlepas dari tubuhnya, Kyungsoo merasa lemas luar dan dalam.
Mungkin Baekhyun dan Sehun benar, dia harus memeperhatikan asupan makanannya. Kyungsoo menghela napasnya kasar. Dia bisa gila. Semua tekanan yang saat ini dia rasakan membuat kepalanya pening. Terlebih tidak ada yang bisa membuatnya melupakan kegugupannya lagi saat ini.
Kyungsoo menggelengkan kepalanya saat wajah seseorang muncul di pikirannya.
Dia menghela napas dan memutuskan untuk keluar dari toilet sekolah. Namun, beberapa detik kemudian Kyungsoo kembali masuk ke dalam dan bersembunyi di balik pintu.
Telinganya mulai mendengarkan suara-suara yang tidak asing baginya dan Kyungsoo memberanikan diri untuk membuka sedikit pintunya dan mengintip keluar. Dia melihat Kai, Seulgi dan Tao sedang berjalan disana.
"Ayolah Gi, kali ini aja gua janji cuman sebentar kok, gua bakal langsung anterin lu pulang lagi..."
"Gak mau! Terakhir kali gua ikut, keluarga lo nahan gua sampe malem. Lo gak tahu apa gimana canggungnya gua disana, tapi lo malah asik ngobrol sama sepupu lo!"
"Tapi itu karena nenek gua suka sama lu, tapi sekarang nenek gua udah meninggal, jadi lu tenang aja gak akan ada yang nahan lu. Gua juga janji bakal terus nemenin lu kali ini"
Seketika Kai dan Seulgi berhenti dan tepat di depan pintu Kyungsoo, sehingga Kyungsoo dengan hati-hati sedikit menarik pintunya lebih rapat, meskipun dia masih bisa mengintip mereka.
"Dasar cucu durhaka. Santai banget ngomongnya seolah kucing lu yang meninggal dan bukan nenek lu" dengus Kai menggelengkan kepalanya hingga Tao semakin merengek.
"Abis Seulgi gak mau ikut gua. Gi, ayolaaah pleaseee. Gua udah terlanjur bilang mau bawa pacar gua di nikahan sepupu gua nanti... kalo gua gak bawa siapa-siapa, gua bisa dikecengin sama mereka!"
"Salah sendiri, udah tau gak punya pacar pake ngaku-ngaku punya segala lagi. Sekarang lu sendiri kan yang repot?" dengus Seulgi melipat tangannya.
Namun Tao tidak mau menyerah hingga akhirnya dia menarik tangan Seulgi dan memegangnya erat. "Iya, iya gua salah... tapi please, kali ini aja bantuin gua. Cuman elu temen cewek gua yang cantik. Gua gak mau bawa yang lain"
"Gak usah modus juga kali" tegur Kai menampar tangan Tao dengan keras, hingga Tao kemudian melepas tangannya dan mengerucutkan bibirnya. Kai kemudian merangkul bahu Seulgi, menjauhi gadis itu dari Tao. "Jangan paksa Seulgi kalo dia gak mau." Tegasnya dan menatap Tao mengancam. Sehingga Seulgi kemudian memeletkan lidahnya pada Tao dan merangkul pinggang Kai sebagai gantinya.
Keduanya kemudian kembali berjalan, meninggalkan Tao yang menghentakan kakinya kesal, sebelum kembali mengikuti mereka dari belakang.
Dalam diam Kyungsoo terus menatap mereka, terutama pasangan Seulgi dan Kai. Setelah mereka akhirnya tidak lagi terlihat, Kyungsoo menghela napasnya panjang dan melepaskan gagang pintunya, bersandar ke dinding sebagai gantinya.
Kyungsoo menarik napas tajam, saat rasa sesak menyerang hatinya. Dia kembali mengingat tindakan Kai yang terlihat sangat alami saat merangkul Seulgi dan begitupun dengan perempuan itu. Seolah tubuh mereka telah saling mengenal sentuhan satu sama lain dengan baik...
Matanya terasa panas. Kyungsoo menelan ludahnya berusaha menghilangkan gumpalan sakit di tenggorokannya, tetapi tidak bisa.
Rasanya masih sangat menyakitkan, melihat kedekatan Kai dengan perempuan lain. Kecemburuan membakar hatinya. Kyungsoo tidak rela. Hati dan pikirannyanya masih mengklaim bahwa Kai adalah miliknya. Meskipun dia tahu dia tidak pantas merasakannya, karena, dialah yang telah memutuskan hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The White Swan
FanficKim Kai seorang bad boy yang jatuh cinta pada putri angsa yang mempesona, setidaknya itulah yang dia deskripsikan tentang Kyungsoo. Seorang balerina cantik yang dapat meluluhkan hatinya Namun perbedaan latar belakang membuat mereka harus menghadapi...