Secret Admirer

1.5K 155 8
                                    

Cuaca hari ini sangat panas dan terik, terlebih saat tengah hari seperti ini. Seragam olah raga yang dikenakannya bahkan terasa sangat lengket dan bau oleh keringat. Beberapa menit lalu kelasnya memang telah melaksanakan pelajaran olah raga, dan materi kali ini adalah basket, dilapangan outdoor sekolah.

Kyungsoo melangkahkan kakinya gontai disepanjang koridor sekolah. Tenggorakannya terasa kering dan haus, tetapi ia lebih tidak tahan lagi dengan kaos olah raga yang kini dipakainya. Baekhyun, teman dekatnya mungkin merasakan hal sama dengannya, karena mereka kini lebih memilih pergi menuju loker sekolah, dibanding pergi ke kantin yang telah diburu oleh teman sekelasnya.

"Sepulang sekolah kamu masih harus latihan balet, Kyung?" tanya Baekhyun. Setelah mereka sampai di ruang loker.

Kyungsoo hanya menganggukan kepalanya dan mendesah lelah. Sepulang sekolah ia memang harus berlatih balet untuk pementasan yang akan diadakan beberapa bulan kedepan.

"Emang gak cape?"

"Mau gimana lagi." Kyungsoo mengedikan bahunya.

"Iyasih, itukan pilihan kamu." Balas Baekhyun menghela nafasnya dan membuka lokernya.

Kyungsoo tersenyum kecil dan kembali pada lokernya. Namun sebelum ia membuka loker, matanya menemukan secarik memo cantik, berwarna biru dengan gambar angsa putih, tertempel di lokernya. Dalam memo itu terdapat tulisan tangan yang cukup rapih.

'Hai'

"Kenapa?" tanya Baekhyun, menyadari jika temannya hanya terdiam menatap lokernya.

Kyungsoo menghela nafasnya lalu mencabut memo tersebut, dan membuka lokernya.

"Ada orang iseng yang nempelin memo di loker ku." jawab Kyungsoo seraya mengambil seragam sekolah untuk di pakainya.

Baekhyun mengerutkan dahinya dan melirik memo ditangan Kyungsoo.

"Siapa?"

"Aku enggak tahu." Kyungsoo kembali mengedikan bahunya acuh.

Keduanya lalu kembali berjalan  menuju toilet sekolah dengan seragam ditangan mereka. Namun tiba-tiba seorang siswa menghentikan mereka. Siswa dengan memakai kacamata tebal dan potongan rambut belah dua yang terlihat jadul. Menatap mereka dengan gugup dan kaku.

"I-ini untuk mu.." ujar siswa itu  setelah berdiam beberapa detik dengan kepala menunduk dan menyerahkan botol air isotonik pada Kyungsoo dengan tangannya yang bergetar.

Kyungsoo dan Baekhyun saling menatap sebentar sebelum kembali menatap siswa itu.
"Buat aku?" tanya Kyungsoo memastikan. Siswa itu hanya menganggukan kepalanya kaku dan berlari terbirit-birit setelahnya meninggalkan mereka.

Kyungsoo memutar badannya mengikuti arah perginya siswa itu, sebelum.

"Terima kasih!" ucapnya dengan suara sedikit keras agar siswa itu dapat mendengarnya.

Senyuman kini mengembang di bibirnya.

"Ciye yang dapat fans baruuu" goda Baekhyun sambil menyenggol bahu Kyungsoo main-main. Kyungsoo hanya terkekeh kecil dan kembali menatap botol airnya. Namun lagi-lagi ia menemukan memo yang sama, yang didapatnya pada lokernya sebelumnya.

'Kamu pasti hauskan? Aku lihat kamu sangat kelelahan'

~•~

Kini setiap hari Kyungsoo selalu mendapatkan memo yang sama namun dengan kata-kata yang beragam. Terkadang bahkan setangkai mawar putih telah berada diatas mejanya dan hadiah-hadiah kecil lainnya yang di dapatnya secara tak terduga. Tak lupa sebuah memo selalu tertenpel pada benda-benda itu, seolah si pemberi ingin memberi tahu jika dialah pelakunya, meskipun dia tidak pernah mencantumkan nama.

The White SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang