Lebih Pantas

354 74 14
                                    

Kai menyingkirkan orang-orang yang menghalangi jalannya dan menerobos masuk ke dalam. Basskampnya sudah ramai oleh teman-temannya dan Kai mencari punggung yang dicarinya. Setelah dia mendapatkannya, Kai segera meraihnya dan menariknya menjauh dari orang-orang.

"Dimana si brengsek itu?! Dimana lu sembunyiin dia?!"

"Kai, tenang.." sela Chanyeol menghela napasnya. "Dia udah gua kasih pelajaran, tenang. Mulai sekarang dia gak akan ganggu Seulgi lagi"

"Brengsek!" Geram Kai kemudian mencengkeram kerah baju Chanyeol. "Gua udah bilang buat tahan dia buat gua! Gua ga akan tenang sebelum gua habisin dia!"

"Kai.." Chanyeol berusaha tetap sabar meskipun Kai kini hampir mencengkiknya dengan tangannya. "Sekarang yang lebih penting Seulgi. Lu harus nenangin dia, dia butuhin lu sekarang. Perkara Denis, kita bisa hajar anak itu lain kali"

Kai mendengus, tetapi kemudian dia melepaskan Chanyeol. Namun sebelum Chanyeol bisa melangkah mundur aman, Kai kembali mencengkeram tangannya. "Gua udah minta lu buat jagain Seulgi. Kenapa lu bisa biarin dia pulang malam sendiri?! Lu tahu, si tolol Denies orang yang nekad! Dia bisa datengin Seulgi kapan aja!" desisnya menatap Chanyeol tajam. "Elu emang gak bisa diandalkan, disuruh jagain satu cewek aja gak becus!"

Namun kali ini Chanyeol tidak terima dengan tuduhannya sehingga dia menyentak tangan Kai kasar. "Lu gak bisa limpahin semua ini ke gua, Kai! Gua gak mungkin jagain dia terus dua puluh empat jam! Dia bukan bayi dan gua bukan pengasuhnya! Gua juga gak bisa baca pikiran orang! Gua gak tahu, dia bakal nekad pulang sendiri tanpa bilang ke gua atau orang lain!" Mata Kai semakin menyala marah mendengar alasannya, tetapi Chanyeol tidak goyah. "Lagipula semua ini juga berawal dari omongan pacar lu! Dia yang udah sebut Seulgi benalu, makanya dia sampe gini"

"Jangan bawa-bawa Kyungsoo!" Desis Kai menggertakan giginya.

Namun Chanyeol mendengus. "Kenapa? Gua salah? Emang itu yang pacar lu bilang, kan? Jangan bilang lu masih mau belain dia?"

"Kyungsoo salah paham, dia gak tahu apa-apa! Dia gak tahu hubungan seperti apa gua dan Seulgi! Kita gak bisa sepenuhnya salahin dia, biar gimanapun Kyungsoo baru masuk ke dunia gua, dan gua yakin dia gak bermaksud bilang gitu."

"Jadi maksud lu, lu biarin pacarlu seenaknya sama Seulgi?" Chanyeol tertawa sinis. "Iya, Kyungsoo emang baru masuk ke dunia lu, tapi dia udah berhasil menguasai elu, Kai. Lu harus sadar, semakin hari lu semakin jauh dari kita dan hidup lu cuman berputar di sekitar dia! Lu bahkan sampai gak peduliin Seulgi, orang yang lebih pantas lu belain saat ini!"

Seketika Kai terhenyak. Perkataan Chanyeol seolah membuatnya lengah, sehingga dia tergagap "Gua, gak.." Kai menghela napasnya dan membuang wajahnya. Perlahan cengkramannya melemah dan Kai mengusap rambutnya kasar. "Gua gak bermaksud jauhin kalian apalagi Seulgi. Gua cuman.."

"Gua tahu. Tapi secara gak langsung lu lakuin itu. Gua ngerti kalo lu lagi jatuh cinta. Tapi hidup bukan hanya tentang cinta, Kai, lu juga butuh sahabat-sahabat lu! Orang-orang yang selama ini selalu ada di samping lu.."

Kai menghembuskan napasnya panjang, tidak tahu harus berkata apa untuk menyangkalnya. Dia tahu semua yang dikatakan Chanyeol benar. Selama ini dia terlalu terlena dengan percintaannya, hingga dia melupakan orang-orang di sekitarnya. Dia bahkan sempat menghajar Jongdae dan memusuhinya tanpa membiarkannya sedikitpun menjelaskan. Padahal selama ini Jongdae selalu ada untuknya, menjadi salah satu sahabat terbaiknya, tetapi Kai seolah melupakan semua kebaikannya.

Dan Seulgi..

Kai menghela napasnya panjang. Setelah mengetahui semua yang Kyungsoo lakukan  pada Seulgi, Kai tidak langsung menemuinya dan menenangkan perasaannya. Sebaliknya dia justru terus menempeli Kyungsoo dan memusatkan seluruh perhatiannya padanya. Meskipun dia tahu jika Seulgi saat itu terluka.

The White SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang