Part.11🐸Hati yang memanas

140 57 2
                                    

BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.

🐸 🐸 🐸

-Orang menangis bukan karena mereka lemah. Itu karena mereka terlalu tangguh untuk waktu yang lama-

 Itu karena mereka terlalu tangguh untuk waktu yang lama-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayara POV.

Gue membuka mata gue, hal yang pertama gue ingat adalah kejadian saat ia dan rey ditaman belakanh sekolah.

Gue menatap ke samping gue dan menemukan vilo yang sedang memejamkan mata nya. Kepalanya terbaring ke atas ranjang gue.

Gue mendudukan diri gue lalu memijat batang hidung gue karena pusing di kepala gue yang masih saja menyerang.

Tiba tiba vilo terbangun dari tidur nya.
Lalu ia mengerjap ngerjapkan mata nya yang masih belum fokus akibat baru bangun.

"Lo udah bangun nay?" Kata vilo lalu ia menguap.

Gue menganggukan kepala gue. "Iya. Eh lo kenapa nggak di kelas? Sekarang kan jam pelajaran vil. Oh iya lo liat rey nggak dimana?" Tanya gue kepada vilo.

"Santai aja gue udah izin ke guru BK buat izin jagain lo di UKS. Kalau rey ada, dia lagi ke kantin beliin lo bubur sama aqua" Jawab vilo.

Gue seketika tercenggang mendengar jawaban dari vilo. Gue mengerutkan dahi lalu menatap pintu UKS, harap harap rey cepat kembali.

"Dia nggak masuk pelajaran?" Tanya gue yang merasa bersalah dan menatap vilo dengan tatapan merasa bersalah.

"Enggak gue udah izin juga ke BK" Tiba tiba rey datang dari arah pintu masuk UKS.

"Lo kenapa nggak masuk pelajaran aja sih rey. Gue nggak mau lo ketinggalan pelajaran cuman gara gara gue pingsan." Ucap gue penuh penekanan.

"Mangkanya jadi orang jangan sering pingsan." Balas rey santai. Gue menatap rey dengan kesal.

"Gue serius ya rey bangsat" Kata gue kesal.

Rey tertawa mendengar perkataan gue, lalu ia menaruh bubur dan aqua di atas laci pendek sebelah tempat tidur gue.

"Makan noh bubur nya nanti keburu dingin. Mumpung masih anget" Ucap rey lalu ia berjalan kembali keluar UKS.

"Mau kemana lo. Gue lagi ngomong sama lo rey!" Kata gue yang semakin kesal.

"Udah lo bacot banget deh nay. Bukan urusan lo, gue mau izin kek, mau apa kek." Kata rey sebelum ia benar benar keluar.

Setelah ia mengatakan itu, rey menghilang dari pandangan gue.

Gue mendengus kesal melihat tingkah rey.

"Lo juga nggak usah bawa gue ke UKS kalau gitu. Biarin aja gue pingsan di UKS, tinggalin aja. Kan bukan urusan lo jugaaaa!!!" Teriak gue kencang sengaja siapa tau rey masih bisa mendengar suara gue.

🐸 🐸 🐸

Ravano POV.

"Padahal bukan masalah uangnya rav. Tapi gue beli nya pake perasaan buat lo" Ujar naya dengan wajah yang tiba tiba terlihat kecewa.

Lalu naya berlari meninggalkan gue yang masih terdiam, bingung untuk bereaksi apa.

Diam diam gue mengikuti naya yang berlari, gue tau dia akan berlari ke belakang taman sekolah. Jadi gue ikutin dia terus sampai sampai gue melihat naya sedang terduduk lemah di bangku taman.

Gue memeganggi dada gue yang tiba tiba terasa sakit. Gue mengerutkan dahi bingung dengan apa yang terjadi dengan diri gue sendiri saat ini.

Haa- aaaaa- Hikss..... Hikssss...... Lo jahatttt rav...... Huaaaaaa....... Lo jahattt "Jerit naya di tengah tengah heningnya taman belakang sekolah.

Gue yang merasa bersalah, akhirnya memutuskan untuk meminta maaf dan menghidur naya. Tetapi tiba tiba datang sesosok cowok betubuh tinggi yang membuat gue langsung mengenali nya. Ya itu adalah reynand.

"Cewek itu jangan keseringan nangis nanti jelek. Lagian udah gede kok ya masih nangis kejer kayak gitu" Ujar rey kepada naya yang sedang menangis.

"Rey" Panggil naya dengan suara yang sangat kecil.

Disaat itu ingin sekali rasa nya gue menemui naya dan memeluk nya, tetapi gue nggak bisa. Nggak tau kenapa rasanya kaki gue nggak bisa digerakin.

"Nangis karena cowok?" Tanya rey kepada naya, yang dibalas manyunan bibir. Lalu naya menganggukan kepalanya.

"Lo tau nggak rey. Rasa nya sakit di gituin." Kata naya yang suara nya terdengar pelan di pendengaran gue.

Tetapi tiba tiba gue melihat rey memeluk kepala naya, dengan tangan yang mengusap usap kepala naya dengan lembut.

Saat itu juga gue menatap kesal ke arah mereka berdua.

Gue menggepalkan kedua tangan gue, lalu berlalu pergi meninggalkan mereka berdua yang terlihat bermesraan.

Kini rasanya hati gue seperti diremas remas dan panas.

🐸 🐸 🐸

Salam,
Padang Panjang, 15 Mei 2021

THE KAMPRET GIRL [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang