Part.13🐸Kemarahan yang terpendam

152 59 2
                                    

BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.

🐸 🐸 🐸

-Meski ada banyak orang lain yang lebih baik, aku nggak akan menyerah untuk menjadi yang terbaik dalam hidupmu.-

Nayara POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayara POV.

Nggak. nggak ada apa apa rey hehehehe" balas gue.

Rey mengalihkan tatapannya memandangi rava yang sedang berdiri tidak jauh dari posisi kita semua.

Lalu rey tersenyum kearah gue, yang membuat kening gue berkerut.

Tiba tiba rey memeluk gue erat. Gue membelalakkan mata gue terkejut.

"Rey lo kenapa sih?" Tanya gue dengan suara yang sangat pelan. Bahkan saking pelannya jadi seperti sedang berbisik.

"Gue suka sama lo nay" Ucap nya yang hampir membuat gue terkena serangan jantung.

"Looooo- gila ya?" Tanya gue tak percaya.

"Iya gue tergila gila sama lo nay" Balas rey, kemudia cowok itu mengecup pelan kening gue.

'Apeni. Apeni??? Ngapa dah nih orang' Batin gue kebingungan.

Mata gue mengalihkan pandangan ke arah rava. Gue yakin rava pasti ngerasa  jijik sekarang sama gue karena anggep gue cewek gampangan. Secara ya baru baru ini gue ngejar dia, ehh sekarang gue malah pelukan sama rey didepan mata dia.

Gue tersenyum miris dengan kehidupan gue sendiri. Gue terdiam lemah didalam pelukan rey. Bingung mau bereaksi seperti apa.

🐸 🐸 🐸

Ravano POV.

'Lo masih sama nay. Lo bersinar, bahkan di dalam kerumunan sekalipun gue masih bisa liat lo dengan jelas' Batin gue dengan rasa rindu yang tak bisa dijelaskan. Mata gue terus menatap naya yang sedang berbincang dengan vilo teman dekat nya naya.

"Lo lagi liatin apaan rav?" Tanya seorang cowok yang datang dari belakang gue. Nama nya adalah Ranendra Hemacandra atau sering dipanggil endra. Cowok berpawakan tinggi 180 cm dan memiliki bentuk wajah yang tampan.

Gue menggelengkan kepala, dengan tatapan yang masih belum lepas dari keberadaan naya sekarang.

"lo pada mau makan apaan? Mau gue pesenin? Biar nanti kita tinggal nunggu aja" Tanya seorang cowok yang berdiri di belakang endra.

"Gue mau batagor ki" Jawab seorang cowok juga yang lagi lagi muncul dari belakang, kali ini dari belakang badan gue.

Mereka berdua adalah teman dekat gue di sekolah ini. Mau tau siapa namanya? Yukk gue kenalin satu persatu!

Yang tadi nanya itu namanya adalah Reiki Alterioclaveer Savian, yang biasa di panggil iki. Tinggi iki adalah 181 cm.

Sedangkan yang barusan menjawab pertanyaan dari iki namanya adalah Raka Ganendra Grandy yang biasa di panggil aka. Tinggi aka adalah 183 cm. Sedang kan gue memiliki tinggi 187 cm.

Ohh ya btw kalau kalian mau tau kita berempat sama sama memiliki paras yang tampan lohh. Oh jelassss!

"Hehh rav. Lo ngapain diem sih dari tadi? Gue nanya goblok sama lo" Ucap iki sembari menggoyangkan tubuh gue.
Gue tersentak seketika, gue membelaklakkan mata gue sebal.

"Apaan" Seru gue akhirnya bersuara.

"LO MAU MAKAN APA ANJING. GUE PESENIN SINI" Teriak iki kencang.

"Sabar dong anjing, nggak usah ngegas" Balas gue dengan reaksi yang masih tetap tenang.

"Gue suka ngegas. Ape lu, mau ape lu hehhhh" Ujar iki dengan gaya sok menantang gue.

"Lo yakin? Ntar nangis lagi" Lalu gue memutar bola mata jengah.

"Ckckckck" Decih iki yang akhirnya membuat aka dan endra tertawa pelan. Jangan tanya kenapa pelan, yaiyalah orang kita lagi dikantin. Punya malu dong, apalagi kita berempat ini cogan.

Gue berjalan mendekati naya, gue kangen udah lama nggak liat dia. Wajarlah dia kan temen gue. Kini jarak gue dan dia sudah tidak terlalu jauh. Hingga gue bisa melihat naya dengan jelas.

Tiba tiba gue melihat kejadian yang membuat gue mengeram dalam diam. Gue kembali menatap naya dari kejauhan,,,, gue mengepalkan kedua telapak tangan gue, rahang gue juga ikut mengeras.

Dari kejauhan gue bisa melihat dengan jelas rey yang sedang memeluk naya dengan erat. Tak sampai disitu saja, tiba tiba bibir haram rey mendarat tepat di atas kening naya. Gue semakin kesal menyaksikan reaksi yang rey berikan kepada naya.

"Rav ayo duduk" Ajak endra, lalu ia menarik lengan gue untuk mengikuti mereka semua.

Gue mambuang pandangan gue ke arah lain dengan nafas yang mulai memburu.

"Gue mau balik ke kelas dra, ki, ka" Kata gue, lalu gue menepis tangan endra yang berada pada lengan gue.

"Lo kenapa sih?" Tanya aka keheranan.

"Nggak" Jawab gue singkat. Kemudian gue berjalan menjauhi kantin.

🐸 🐸 🐸

Salam,
Padang Panjang, 10 Juni 2021

THE KAMPRET GIRL [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang