KUY DI VOTE. YANG UDAH NGE-VOTE THANKS YA!
🐸 🐸 🐸
Inikah yang namanya jatuh cinta? Kenapa gue bahagia berlebih seperti ini?
Nayara POV.
"Kalau gue beneran berani gimana?" Tanya cowok itu mengulang pertanyaannya.
Gue memiringkan kepala gue, dengan senyuman menggoda. Mata gue mengedip sebelah, agar terlihat centil nya.
Dengan posisi gue yang memang masih terkujur di lantai dan terpojok ke rak buku, serta posisi cowok tersebut yang memang sedang berjongkok di hadapan gue dengan jarak yang kurang dari 6 jengkal.
Gue tersenyum mengejek ke arah cowok tersebut.
"Gue bilang juga apa lo nggak akan ber-" kalimat gue melayang karena tiba tiba.
Cowok itu mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah gue yang membuat gue menghentikan kalimat gue.
Gue memejamkan mata gue, sembari meneguk Saliva gue dengan gugup. Bagaimana gue tidak gugup. Jarak wajah gue dan cowok ini kini sengat dekat bahkan jika cowok itu lebih dekat lagi. Mungkin gue sama dia bakalan ciuman.
🐸 🐸 🐸
Ravano POV.
Gue menaikan sebelas alis gue sembari memperhatikan ekspresi wajah cewek yang ada di depan gue.
Gue akuin wajah cewek ini cantik, tetapi sikapnya sangatlah minus. Jadi gue nggak begitu tertarik sama dia.
Gue menyeringai kecil melihat pipi cewek itu merona secara perlahan. Agak sedikit menggemaskan. Tetapi sayang nya dia bukan tipe cewek idaman gue.
"Ngapain lo tutup mata? Berharap banget ya mau di cium sama gue?" Kata gue menggoda cewek yang matanya sedang menutup.
Cewek itu pun membuka kedua matanya, dan menatap iris mata gue. Disana gue sadar kalau retina mata cewek itu berwarna coklat muda. Gue terus memperhatikan setiap inci dari wajah cewek tersebut.
"Idih najis. Jijik gue. Kagak lah gila aja lo. Awas lo, najis gue dicium sama lo" Kata nya, kemudian ia mendorong tubuh gue untuk menjauh dari tubuhnya.
"Hahaha ya kali aja lo pengen. Secara ya gue ini kan ganteng. Mana kuat lo nahan cowok ganteng kayak gini" Seru gue sembari tertawa pelan.
"Idih pede banget lo. Muka mirip kayak beruang kutub aja bangga." Ucapnya yang mengolok ngomong rupa gue.
"Terserah lo dah. Iya emang lo cantik, gue mah apa atuh hahaha" Canda gue kepada cewek itu.
Cewek itu diam beberapa saat setelah mendengar candaan gue. Lalu ia mendecih sebal.
"Oh" Balasnya cuek.
"Eh Btw lo nayara oliveya prasetyo kan? Anak dari eskul seni?" Katanya gue spontan. Entah kenapa tiba tiba gue bertanya kayak gitu ke cewek yang kalo nggak salah namanya adalah naya.
"Iya. Tau dari mana lo? Wahh loooo jangan jangan stalker gue ya? Gila. Gila" Katanya sembari tertawa. Lebih tepatnya menertawakan pertanyaan gue.
"Dari pada gue stalker-in lo. Mendingan gue stalker-in Bae suzy." Balas gue sembari tertawa.
Naya memalingkan wajahnya dengan ekspresi yang nggak bisa gue tebak.
"Oh ya nama lo siapa? Gue nggak kenal sama lo" Tanya naya ke gue.
Gue tersenyum, lalu mengulurkan tangan gue ke dia.
"Kenalin nama gue Ravano Nicholas Pramata, anak dari eskul basket" Kata gue memperkenalkan diri gue ke naya.
Naya menjabat tangan gue sembari menganggukan kepalanya.
"Wuihh anak basket" seru naya tiba tiba.
"Kenapa emangnya?" Tanya gue ke dia.
"Kagak kenapa kenapa. Lo sama kayak bokap gue. Anak dari eskul basket" Jawab naya menjelaskan.
"Owhhh" Balas gue singkat.
"Yaudah gue mau balik ke kelas. Mau belajar" Ucap gue sembari berdiri dari posisi duduk gue tadi. Dia mengangguk lagi.
"Lo jangan kebanyakan bolos. Nanti kagak lulus baru tau rasa lo" Tawa gue pelan. Lalu gue berjalan menjauh dari naya.
🐸 🐸 🐸
Nayara POV.
Setelah gue merasa bahwa rava sudah menghilang dari pandangan gue. Gue langsung memegang jantung gue.
Ada apa dengan jantung gue? Mengapa jantung gue berdetak dua kali lebih cepat. Rasanya seperti ada kupu kupu yang berterbangan di dalam tubuh gue.
Jangan jangan gue jatuh cinta sama dia? Sama rava? Sama cowok yang baru aja nyari masalah sama gue?
Inikah yang namanya jatuh cinta? Kenapa gue bahagia berlebih seperti ini?
🐸 🐸 🐸
Salam,
Padang Panjang, 26 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KAMPRET GIRL [COMPLETE]
Non-Fiction[SERIES NYA ETERNAL ENEMY] [SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA] "Gue bilang lo jangan jauh jauh dari sisi gue. lo budek apa gimana sih?" ~Nayara Oliveya Prasetyo "Suka suka gue lah. Kok lo jadi suka ngurusin hidup gue sih? Dasar c...