Part.17🐸Perhatian Publik

111 51 0
                                    

BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.

🐸 🐸 🐸

"Jalan. Jalan kok. Duluan aja nggak apa apa,,, gue cuman capek jadi berhenti sebentar hehehehe"

 Duluan aja nggak apa apa,,, gue cuman capek jadi berhenti sebentar hehehehe"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayara POV.

Akhirnya kami sudah sampai didepan mall yang jaraknya cukup jauh dari rumah gue tadi.

Gue berjalan disebelah rava dengan mata yang terus menatap tangan rava yang kosong.

'Itu tangan rava kosong... kayaknya enak deh kalau gandengan sama gue,,,, biar ada yang isiin kekosongan itu yakann' Batin gue yang membuat gue tersenyum malu malu kearah rava.

Gue berusaha menggapai tangan rava dengan ragu ragu dan takut dia bakalan marah.

Saat tangan gue hampir meraih kelingking rava, tiba tiba lelaki itu berhenti. Membuat kepala gue menubruk punggung dia.

Rava menenggok ke belakang dan menatap gue,

"Ngapain lo?" tanya nya cuek.

Gue melotot kaget dengan pertanyaan rava. Gue meneguk saliva gue takut.

"Nggak. Gue nggak ngapa ngapain lo kok." Jawab gue sembari melambai lambaikan kedua tangan gue ke kanan dan ke kiri secara berlawan arah, tak lupa dengan cengiran bodoh dari mulut gue.

Rava menatap gue dalam dalam. entah apa yang sedang ia pikirkan tentang gue.

Lalu rava kembali membalikan arah ke depan dan berjalan mendahului gue.

'Huhhh. Wah gila hampir aja gue ketauan' Batin gue sembari membungkuk dengan tangan yang menyangga dikedua lutut gue.

Gue menarik nafas dalam dalam, lalu menghembuskan nafas gue dengan lega.

"Kok diem? Nggak jalan?" Tanya seseorang yang pastinya gue kenalin. Gue langsung mengubah posisi gue yang tadinya sedang membungkuk menjadi berdiri tegak.

"Jalan. Jalan kok. Duluan aja nggak apa apa,,, gue cuman capek jadi berhenti sebentar hehehehe" Jawab gue yang membuat rava menggeleng gelengkan kepalanya. Sepertinya sih dia sedang berusaha menahan kesabarannya menghadapi tingkah gue ini.

Gue tersenyum, dengan perasaan yang sedih karena telah membuat kencan kami menjadi kacau.

"Udah capek nya? ayo dikit lagi sampai toko buku nya tuh" Unjar rava dengan telunjuk yang menunjuk nunjuk ke arah toko buku yang memang jaraknya sudah dekat dari posisi kami sekarang.

"Udah duluan aja nggak appa rav. Nanti gue nyusul" Kata gue meyakinkan rava.

Rava menggelengkan kepalanya yang sepertinya dia tidak setuju dengan perkataan gue barusan.

"Nggak. Gue mau nya bareng lo" Balas rava dengan wajah masih cuek. Lalu dia mendudukkan diri nya di lantai, lalu membuka handpone dari dalam saku nya.

"Lo ngapain duduk sih? Kotor rav. Nanti celana lo kotor." Ucap gue menatap rava dengan tatapan tidak percaya.

"Suka suka gue" Balas nya yang sedang fokus dengan handpone nya.

Gue menatap ke sekeliling. gue sadar kalau sekarang kita berdua malah jadi perhatian publik. Semua orang menatap kita dengan tatapan aneh.

"Rav ihh ayo bangun. Itu banyak orang yang ngeliatin kita juga dihhh" Seru gue kepada rava.

Rava mendongakkan kepalanya menatap gue.

"Udah capek nya?" tanya dia yang membuat gue manarik nafas dan menghembuskannya dengan gusar.

"Iya udah. Buruan bangun rav" Jawab gue yang akhirnya membuat dia berdiri dari duduknya.

Dia kira lantai mall itu taman tempat duduk duduk santai apa?

"Yaudah ayo" Ajak nya lalu rava menarik tangan gue.

Gue berjalan dibelakang rava. Gue menatap tangan gue yang sedang di genggam oleh tangan rava.

Tiba tiba jantung gue berdetak dengan kencang.

Gue mengusap dada gue dengan tangan kanan gue, yang nggak digenggam sama rava.

'Jantung gue. Lo baik baik aja kan di dalem?' Batin gue, lalu gue tersenyum senang.

Gue membalas genggaman tangan rava dengan erat. Lalu berjalan dengan percaya dirinya di samping rava dengan seulas senyum.

🐸 🐸 🐸

Salam,
Padang Panjang, 22 Agustus 2021

THE KAMPRET GIRL [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang