BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.
🐸 🐸 🐸
~Pada akhirnya, aku akan tetap kehilangan dirimu. Lalu mengapa sekarang aku masih tetap berjuang untuk mendapatkan mu?~
Author POV.
Tukk,,, tukk,,,, tukk,,,,
"Nay ayo" Ucap rava yang tiba tiba mengangetkan naya dengan tangannya yang mengusap pundak naya.
Naya mendongakkan kepalanya menatap rava. Senyumnya seketika merekah.
"Ravaaa" Naya entah lagi kenapa tiba tiba ia refleks memeluk pinggang rava.
"Kenapa lo?" Tanya rava yang kaget dengan reaksi naya yang menurut nya berlebihan.
"Gapapa pengen peluk aja" Jawab naya dengan santai.
Rava mengehembuskan nafasnya lalu disusul dengan gelengan kepala.
"Siapa lo?" Tanya glofve yang refleks membuat rava sedikit menunduk menatap glofve yang sedang duduk.
"Masih nanya? Harusnya dengan lo liat gue dipeluk gini, lo udah tau dong siapa gue" Jawab rava ketus.
Glofve mengerutkan dahinya mendengar jawaban rava.
Glofve berdiri dari duduk nya, lalu menarik lengan naya sampai ia terlepas secara paksa dari pelukannya rava.
"Gue suka sama lo" Kata glofve secara tiba tiba.
Naya menatap glofve dengan mata yang melotot.
"Hahh?"
"Gue suka sama lo" Ulang glofve dengan suara yang sedikit keras tetapi lembut.
Glofve mengusap kepala naya dengan lembut.
Sreett,,,
"Jangan sentuh cewek gue anjing" Rava menyentak tangan glofve yang berada di atas kepala naya.
"Siapa lo ngelarang larang? Cowok nya? Bercanda lo haha?" Glofve tersenyum miring menatap wajah rava yang terlihat sangat kesal kepada nya.
"Iya gue cowok nya. Jangan ganggu cewek gue. Dia punya gue." Ujar rava. Lalu ia menggenggam tangan naya dan berjalan pergi meninggalkan glofve yang menatap kedua insan itu sambil tersenyum miring.
"Liat aja lo nanti"
🐸 🐸 🐸
Nayara POV.
Rava melepaskan tangan gue saat kami sudah berjalan cukup jauh dari posisi glofve tadi.
"Lain kali jangan sok kenal sama orang yang nggak lo kenal. Ngerti?" Seru rava sambil menatap gue dengan tatapan tajam.
"Lo kenapa sih?" Tanya gue yang merasa aneh dengan reaksi rava yang berlebihan tadi.
"Lo itu jangan murahan bisa gak? Orang baru di kenal udah sok deket aja. Murah tau gak!" Sentak rava tiba tiba dengan suara yang naik.
Gue menatap mata rava dengan tatapan tak percaya.
'Segitu benci nya ya lo sama gue rav. Sampai lo hina dan bentak gue di tempat umum kayak gini'
"Lo bukan siapa siapa gue. Jadi nggak usah hina hina gue kayak gitu. Najis tau nggak!" Balas gue.
Lalu gue berjalan meninggalkan rava yang mulai tersulut emosi.
"Nay. Tunggu! Naya. Mau lo apa sih anjing?" Teriak rava keras.
Gue menahan mata nya yang sudah berkaca kaca karena teriakan rava.
Gue tak merespon teriakan rava itu dan masih terus berjalan menjauhi rava.
"Naya! Balik lo, dan liat gue" Rava mengejar langkah gue lalu menarik lengan gue.
"Gue bilang liat gue. Ya liat!" Sentak rava yang semakin tersulut emosi.
"Lo kenapa sih rav? Sebenci itu lo sama gue? Iya? Kalo iya lepasin gue. Gue capek sama lo. Jangan ganggu gue lagi rav" Ucap gue dengan muka yang sudah memerah akibat malu dan juga amarah.
Semua mata menatap gue dan rava, entah apa yang orang orang itu nikmati dari pertengkaran gue dan rava ini.
"Gue ganggu lo? Bercanda lo? Bukannya elo yang selalu ngejar gue? Sampai sampai kayak cewek yang nggak ada harga diri nya!" Balas rava. Lalu ia menyeringai seram.
"Iya sorry itu kesalahan gue ternyata. Gue salah udah ngejar cowok kayak lo rav. Gue nyesel. Banget,,,," Kata gue dengan mata yang mulai mengeluarkan air mata.
"Sorry ya. Dan makasih buat kesabaran yang udah lo kasih ke gue" Kata gue sambil tersenyum tipis.
Kemudian gue berjalan kembali meninggalkan rava.
"Lo gak boleh 'gak ngejar' gue lagi nay! Lo denger gakk!" Rava kembali mengejar gue dan kembali manarik pergelangan tangan gue.
"Lepas.............lepas rava" Gue berusaha melepaskan cengkraman tangan rava yang ada di tangan gue. Tangan gue sudah memerah karena cengkraman dari rava.
"Lo itu punya gue naya. Jadi jangan berfikir buat pergi dari gue gitu aja. Sekarang lo ikut gue" Rava tiba tiba menggendong tubuh gue.
"Rav. Turunin gue rava." Teriak gue kesal.
"Diem" Rava membawa gue ke tempat parkiran lalu mendudukan gue diatas motor.
"Gue nggak mau ikut sama lo" Kata gue lalu turun dari motor tersebut.
Rava menarik lalu kembali mendudukan gue diatas motor.
"Diem naya. Diem gue bilang" Kata nya tegas.
"Lo mau bawa gue ke mana hahhhh! Lepasin gue rav pliss" Tangis gue pecah akhirnya. Gue menangis sekencang kencangnya.
Rava menaiki motornya dengan gue yang duduk di belakang nya.
"Peluk" Katanya lalu menarik lengan gue dan menaruh nya di pinggang nya.
Lalu rava mulai menyalakan motornya dengan gue yang terpaksa ikut dengannya entah kemana.
🐸 🐸 🐸
Salam,
Padang Panjang, 24 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KAMPRET GIRL [COMPLETE]
Non-Fiction[SERIES NYA ETERNAL ENEMY] [SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA] "Gue bilang lo jangan jauh jauh dari sisi gue. lo budek apa gimana sih?" ~Nayara Oliveya Prasetyo "Suka suka gue lah. Kok lo jadi suka ngurusin hidup gue sih? Dasar c...