Part.12🐸Menghindar

143 57 0
                                    

BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.

🐸 🐸 🐸

-Yang pergi akan tetap pergi, walaupun kau telah menjaganya dengan begitu kuat. Yang datang akan datang, walaupun kau tidak menginginkan kedatangannya-

 Yang datang akan datang, walaupun kau tidak menginginkan kedatangannya-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayara POV.

Sudah seminggu gue nggak datengin rava lagi ke kelasnya semenjak kejadian itu. Ketemu aja gw sama dia kagak. Soalnya gue selalu menghindar.

Gue tau rava pasti nggak perduli, mau gue da atau enggak buat dia.

Walaupun begitu gue selalu merasa kesepian. Gue kehilangan sosok yang gue cintai.

Apakah gue harus kembali mengejar rava? Dan berdiri di samping rava entah sampai kapan waktunya walaupun gue tau kehadiran gue tidak pernah di anggap.

"Nay ke kantin nggak?" Tanya vilo tiba tiba mengejutkan gue yang sedari tadi terdiam lemah.

Gue menganggukkan kepala yang berarti tidak.

"Lo kenapa sih nay? Lo sendiri yang jauhin rava. Tapi lo sendiri juga yang berasa kek mau mati besok" Sindir vilo sarkas.

Gue memanyunkan bibir gue. Lalu menundukkan kepala.

"Gue juga nggak tau vil. Gue nggak ngerti sama diri gue sendiri. Pantesan aja rava nggak suka sama gue. Soalnya gue jauh dari kata cewek sempurna yang banyak disukain sama cowok cowok pada umumnya" Ujar gue dengan mimik wajah sedih.

Vilo menatap gue dengan tatapan merasa iba.

Lalu vilo menarik nafasnya gusar melihat keadaan gue yang sekarang ini.

"Yaudah lo ikut gue aja, temenin gue makan di kantin" Ucap vilo yang langsung menarik lengan gue. Dan menyeret gue dari tempat duduk gue sampai depan pintu kelas.

Gue berusaha menahan karena enggan ikut dengan vilo.

"Nggak mau vil. Nanti gue pas pas-an sama rava gimana??? Gue nggak mau." Kata gue sembari memeganggi pintu kelas.

"Ya udah mau gimana lagi" Balas vilo geram dengan gue.

"Ihh lo kok gitu sih vil" Seru gue sembari mengeluarkan kemampuan gue yaitu wajah memelas.

"Iya gue emang gini. Buruan ikut." Balas vilo tidak perduli, lalu ia kembali menyeret gue berlajan menuju kantin.

Dalam hati gue berdoa terus menerus agar tak bertemu rava. Bukan karena sudah tidak suka lagi, tapi karena gue malu. Kalian tau lah maksud gue,,,

Setelah gue dan vilo sudah berada di kantin, kami mencari kursi kosong dan mendudukinya.

Gue menyatukan kedua telapak tangan gue. 'Syukur deh kalau rava nggak ke kantin. Terima kasih ya allah, engkau sudah mendengarkan doa hamba. Amin'.

Gue tersenyum karena berfikir sudah terbebas dan merasa aman.

Tetapi oh tidak semudah itu! Tiba tiba rava beserta teman teman nya memasuki kantin.

Damm! Refleks gue langsung menyembunyikan wajah gue dengan botol kecap yang ada di atas meja.

'Baru aja gue seneng doa gue didenger'. Batin gue sembari menyusap dada.

"Vil. Gue baik ke kelas ya. Bye" Seru gue mulai beranjak dari bangku yang gue duduki.

"Eitt" Vilo menarik dasi gue untuk mencegah kepergian gue.

Gue membelalakkan mata gue tak percaya.

"Nggak. Nggak. Enak aja lo, temenin dulu napa sih" Ujar nya dengan wajah merengut.

"Ada rava vil. Lo,,, lo,,,, akhhh lepas vil buruan. Gue takut rava liat gue" Balas gue dengan jantung yang dag-dig-dug seperti akan dikejar guru BK.

"Apa urusannya sama gue. Lagian lo nggak usah menghindar terus. Kapan perlu temuin langsung rava nya" Kata vilo semakin geram.

"Ya ampun vil. Lo nggak berkepritemanan banget sih" Balas gue dengan wajah memelas.

Dari ujung mata gue bisa liat rava mulai berjalan mendekati meja gue dan vilo.

'Mampus gue'

Gue meneguk saliva gue ketakutan. Harap harap cemas bertemu rava.

"Nayaaa!!! Gue ikut gabung sama kalian dong" Tiba tiba rey datang entah dari mana menyapa gue dengan senyuman di bibirnya.

"Kalian ngapain?" Tanya rey yang melihat vilo yang menarik dasi gue.

"Ini loh rey, si naya lagi mau kab----" Gue membekap mulut vilo menggunakan tangan, dengan tatapan seperti ingin membunuh.

Vilo menyipitkan matanya kesal. Lalu memutar bola matanya.

"Nggak. nggak ada apa apa rey hehehehe" balas gue.

Rey mengalihkan tatapannya memandangi rava yang sedang berdiri tidak jauh dari posisi kita semua.

Lalu.......

🐸 🐸 🐸

Salam,
Padang Panjang, 29 Mei 2021

THE KAMPRET GIRL [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang