Part.7🐸Saingan Yang Menyebalkan

150 62 0
                                    

BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.

🐸 🐸 🐸

-Cinta adalah kuatmu dalam bertahan. Namun, lepaskan jika kuatmu tidak dihargai-

 Namun, lepaskan jika kuatmu tidak dihargai-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayara POV.

Gue berdiri didepan pintu kelas rava, lalu mengintip melalui jendela kelas.

"Lagi merhatiin pelajaran aja udah ganteng. Apa lagi kalau lagi senyum atau ketawa" Ucap gue dengan suara yang kecil, hampir berbisik malah.

Gue menopang dagu gue dengan kedua tangan gue dengan mata yang terus menikmati pemandangan yang sangat berharga.

Degg,,,, Deggg,,,,,,

Gue memegangi jantung. Gue tertawa pelan saat mendengar suara jantung gue yang berdetak sangat cepat. Lalu gue mengusap dada gue pelan.

"Bener bener gawat rav. Lo udah bikin gue jatuh cinta sama lo sejatuh jatuh nya. Lo harus tanggung jawab pokoknya" Kata gue sembari mengempal kan tangan kanan gue lalu gue tinju ke atas udara.

"Ngapain lo disini?" Tanya seseorang tiba tiba. Gue refleks menengok ke sumber suara, dan menemukan teman sekelas nya rava. Namanya Willy Eudoptaria. Perlu di catat willy ini cewek bukan cowok ya.

"Jangan bilang lo lagi mata matain rava gue" Seru willy dengan tatapan tajam ke arah gue.

Gue mengangkat kedua bahu gue acuh tak acuh.

"Maksud lo? Rava gue? Lo siapa nya sampai ngaku ngaku kalau rava punya lo? Halu najis" Cibir gue, lalu gue menjulurkan lidah gue mengejek.

"Lo nggak percaya?" Tanya willy menantang.

Gue langsung menggeleng kuat kuat, dan melipat kedua tangan gue didepan dada.

"Ngadi ngadi lo" Balas gue sambil memutar bola mata gue.

Willy tersenyum mengejek kearah gue. Tiba tiba rava berdiri di depan gue.

"Minggir" Sahut rava tiba tiba.

Gue memiringkan kepala gue bingung. Begitu pun dengan willy.

"Mau kemana sih rava sayang" Kata willy lalu ia mengangkan tangannya pada lengan rava.

Rava menatap sinis willy, tetap ia tidak melepaskan tangan itu dari lengannya.

"Minggir kalian berdua" Usir rava kepada gue dan willy.

Gue menatap lengan mereka yang masih bertautan. Gue menoleh ke samping untuk membuang perasaan cemburu gue.

"Lepas" Rava menarik lengan willy yang sedari tadi mengalung di lengannya. Lalu rava menghempaskan tangan willy secara asal.

Rava berjalan melewati willy, yang membuat willy menatap kesal dengan bibir yang menekuk ke bawah.

Sebelum rava berlalu pergi, rava menatap gue. Entah apa arti dari tatapan itu, tetapi itu membuat jantung gue semakin bedetak kencang dari sebelum nya.

Kemudian rava berjalan meninggalkan gue tanpa sepatah kata pun.

🐸 🐸 🐸

Salam,
Padang Panjang, 5 April 2021

THE KAMPRET GIRL [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang