🐸Extra Part🐸

107 13 10
                                    

BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA. DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.

🐸 🐸 🐸

-Untuk bisa bahagia sendiri, kita harus membuat setidaknya satu orang bahagia-

Ravano POV.

*4 Tahun Kemudian*

"Gimana kuliah nya hari ini?" Tanya gue dengan mata yang menatap tumpukan tumpukan kertas di atas meja.

Gue mengapit handpone gue di antara telinga dan bahu. Dengan tangan yang sibuk membuka lembar demi lembar kertas penting yang akan gue serahkan kepada dosen.

"Cape. Pengen nikah aja rasanya. Nikah yuk rav" Jawab Naya asal dari balik telefon.

Gue seketika menggelengkan kepala saat mendengar jawaban asal naya.

"Gue gak mau nikah sama cewek yang gak kuliah bener bener. Apalagi sampai berhenti di tengah jalan" Ucap gue yang langsung di balas dengusan oleh naya.

"Yaudah gue nikah sama orang lain aja. Toh, gue cantik ini. Pasti banyak yang mau sama gue" Jawab naya yang semakin asal.

"Siapa emang yang mau sama lo kecuali gue?" Tanya gue yang tiba tiba mulai kehilangan mood.

"Ada. Lo inget gak gue pernah cerita tentang si Putra, temen satu jurusan gue, nahhh kemarin itu dia nyamperin gue tau rav. Sambil ngasih coklatt!" Ucap Naya dengan menggebu gebu saat menceritakan teman satu jurusannya.

"Trus truss"

"Trusss gue ambil dong coklatnya. Lumayan ya kan, rezeki anak sholeh" Lanjutnya.

"Trus truss"

"Trusss dia bilang gini ke gue 'Mau jadi cewek gue gak? Gue janji akan bikin lo nangis' Gituu lah katanya"

"Trus lo terima?" Tanya gue dengan dada yang mulai panas.

"Ya enggak lah. Gila aja lo,,, Gue kan udah ada elo. Jadi buat apa gue terima dia" Jawab nya yang membuat gue sedikit menyunggingkan senyum.

"Tumben"

"Idihh. Tumben katanya. Gue mah setia orangnya. Gak kayak lo ya rav, di pepet cewek dikit langsung di pepet balik juga ckckck" Decih nya yang terdengar jelas dari balik telefon.

"Ehhh apaan nih, apa nih. Jangan fitnah ya lo Nay. Gue juga cuman setia sama lo doang kok" Balas gue yang tidak terima di fitnah oleh Naya.

"Mau gue kasih bukti hahhh?" Tanya nya yang mulai terdengar ketus.

"Apa coba apa"

"Lo lupa pernah nerima surat cinta dari si itu. Siapa nama nya lupa gue,,,,,,,, Ohhh iya si shintia, mahasiswa semester 2 jurusan HI. Truss juga ada si Kinar mahasiswa jurusan ekonomi, dia pernah ngasih lo bunga di hari valentine. Trus juga ada si Renka, Olivia, Tifa, samaaaa,,,,,,,, siapa ya banyak lah banyak banget" Kata Naya yang terdengar kesal.

"Iyalah gue ganteng. Ya wajar aja" Seru gue dengar percaya diri.

"Oh wajar. Iya wajar ya."

Tuttt,,,, Tutt,,,,

Gue seketika terkejut setengah mati saat mengetahui telefon terputus.

"Mampus Naya ngamuk sama gue" Ucap gue yang mulai sedikit panik dengan ulah Naya.

🐸 🐸 🐸

Nayara POV.

"Nyee,,, Nyee,, Nyee,,, Iya tau ganteng. Gue mah apa atuh gak pantes di sandingin sama lo" Ucap gue ngedumel sendiri sambil menatap handpone yang baru saja gue matiin.

Gue menaruh handpone gue di atas meja, lalu berjalan membuka kulkas untuk mencari cemilan malam.

Gue mendengus saat melihat isi kulkas yang kosong.

"Gini amat jadi anak kosan, makanan aja gak punya. Dahlah" Gue berjalan menuju kasur. Lalu merebahkan badan dan mulai memejam kan mata.

TOKK,,, TOKK,,,

Belum lama gue memejamkan mata, seseorang tiba tiba mengetuk pintu kosan gue dengan kencang.

"Siapaaaaa" Teriak gue kesal berdiri dari kasur. Lalu gue membuka pintu dengan kesal.

"Lo siapa ya?" Tanya gue sinis.

"Cowok lo" Jawab seseorang yang ada di hadapan gue. Yang tak lain adalah Rava.

"Cowok gue? Sorry gue jomblo" Balas gue ketus.

Gue berjalan kembali menuju kasur, lalu kembali merebahkan badan.

Lalu Rava menyusul gue dari belakang setelah ia menutup pintu.

"Peluk" Rava melebarkan tangannya sambil menatap gue.

"Gak" Balas gue yang masih ketus.

"Peluk!" Kata nya lebih tegas.

"Gak" Gue memutar bola mata kesal.

"Sorry" Katanya singkat.

"Buat?" Tanya gue sambil menaikkan sebelah alis.

"Maafin gue soal tadi" Rava menundukkan kepala nya. Dengan sedikit curi curi pandang menatap gue.

"Angkat kepala nya kalau ngomong tuh" ucap gue tegas.

Rava menggangkat kepala nya lalu menatap gue dalam dalam.

"Maaf sayang" Rava menatap gue dengan wajah yang memelas.

"Buat?"

"Buat tadi. Maafin aku ya, aku salah" Ucap nya dengan wajah yang masih memelas.

Gue manatap Rava sambil berusaha menatap tawa yang hampir pecah karena tingkah Rava.

"Iya" Jawab gue singkat.

"Peluk" Rava kembali merentangkan kedua tangannya ke arah gue, memberi isyarat kalau gue harus masuk kedalam pelukan nya.

Gue terkekeh melihatnya, lalu tersenyum lebar.

"Sini pelukkkk" Gue ikut merentangkan kedua tangan, lalu memeluk Rava dengan erat.

"I Love You Nay" Ucap Rava dengan suara yang lembut.

"Love You Too sayangggg" Balas gue yang semakin mempererat pelukan kami.

🐸 🐸 🐸

Salam,
Padang Panjang, 2 November 2021

THE KAMPRET GIRL [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang