BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.
🐸 🐸 🐸
-Cinta adalah kuatmu dalam bertahan. Namun, lepaskan jika kuatmu tidak dihargai-
Nayara POV.
"Vil" Panggil gue saat memasuki kelas setelah dari kelas rava.
Vilo menoleh ke arah gue, sambil menatap gue penuh tanya.
"Nanti pulang sekolah temenin gue ke toko aksesoris ya" Pinta gue sembari menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.
"Ngapain?" Tanya vilo dengan wajah datar.
"Ada deh gue mau beli sesuatu vil" Jawab gue sambil cengir cengiran.
"Buat rava bukan?" Tanya vilo lagi. Dan langsung membuat membulatkan kedua mata gue.
Gue memasang ekspresi curiga kepada vilo.
"Napa lo? Curiga lagi? Huffff,,,,, lo temen gue bukna sih? Lo anggel gue apa nay? Gampang banget lo curiga sama gue?" Kata vilo yang tersinggung dengan ekspresi gue.
"Ya mangkanya temenin ihh vil. Please ya!" Pinta gue lagi sambil lebih memohon dengan muka melas.
Vilo menatap gue kesal, lalu ia menanggukan kepala nya kuat kuat.
Melihat reaksi vilo, membuat gue dengan refleks loncat lalu memeluk nya.
Vilo hanya bisa terdiam pasrah melihat tingkah laku gue yang kekanak kanakan.
"Ehh vil bolos yuk. Tanggung ini mapel terakhir ini, gue males masuk ke kepelajarannya Bu Yuli nihh" Ucap gue kemudian gue melepaskan pelukannya pada vilo.
Gue mendudukan diri pada kursi gue yang ada disebelah vilo.
"Ayo aja. Gue juga males" Balas vilo sambil tersenyum simpul.
"Okedehhh! Ayoo siap siap vil" Ujar gue pada vilo yang langsung dianggukinya.
Kemudian vilo dan gue membereskan peralatan sekolah dan memasukannya kedalam tas masing masing. Setelah setelah, gue dan vilo keluar dari kelas dan bersiap untuk melompati pagar sekolahan untuk bolos.
🐸 🐸 🐸
Nayara POV.
Setiba nya gue di toko aksesoris. Gue langsung berlari ke tempat gelang gelang menggantung.
Gue melihat lihat semua model yang ada disana. Tiba tiba mata gue tertuju pada dua model gelas nya menurut gue bagus.
"Vil. Vil sini deh, bagus nggak vil?" Tanya gue sembari menunjuk kedua gelang yang tergantung itu.
Vilo mendatangi gue, lalu ikut menatap gelang yang gue maksud.
"Ini? Lo yakin rava bakalan suka?" Tanya vilo yang sedikit ragu.
Gue menoleh kearah vilo lalu menganggukkan kepala gue dengan yakin.
"Semoga aja suka vil. Soalnya menurut gue ini simple bagus gitu" Seru gue yang kembali menatap kedua gelang itu dengan senyuman yang sangat lebar. Terpintar terbayang ekspresi senang rava saat diberikan gelang tersebut.
Alih alih vilo menatap gue dalam diam, entah apa yang ia pikir kan.
"Vil gimana bagus nggak?" Tanya gue menunggu pendapat vilo.
Vilo tersenyum manis. Lalu menganggukan kepalanya.
"Iya bagus nay" Jawab vilo dengan seulas senyum di bibirnya.
🐸 🐸 🐸
Vilosa POV.
"Sejujurnya gue kasihan sama lo ra. Gue tau rava bakalan nolak gelang ini. Tapi jauh didalam hati gue,,,, gue seneng liat lo senyum selebar itu" Batin gue sambil menatap senyuman naya yang sangat lebar.
"Vil gimana bagus nggak?" Tanya naya tiba tiba.
Gue tersenyum manis, lalu gue menganggukan kepala kepala kuat kuat.
"Iya bagus nay" Jawab gue dengan seulas senyuman.
🐸 🐸 🐸
Salam,
Padang Panjang, 6 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KAMPRET GIRL [COMPLETE]
Non-Fiction[SERIES NYA ETERNAL ENEMY] [SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA] "Gue bilang lo jangan jauh jauh dari sisi gue. lo budek apa gimana sih?" ~Nayara Oliveya Prasetyo "Suka suka gue lah. Kok lo jadi suka ngurusin hidup gue sih? Dasar c...