BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA!
🐸 🐸 🐸
-Coba aja kalau lo suka sama gue. Mungkin kita sekarang udah bareng-
Nayara POV.
"Apaansih rey" Kata gue sembari menatap rey sinis sekilas. Lalu mata gue beralih menatap kepergian rava yang berjalan pergi keluar kantin.
Gue kembali menatap rey dengan tatapan kesal dan juga sedih. Sedih karena rava yang mungkin saja akan menganggap dirinya adalah wanita yang tidak setia.
Rey tertawa terbahak bahak melihat ekspresi gue yang sekarang ini.
"Nggak lucu rey. Gue beneran marah sama lo" Ucap gue langsung melongos pergi meninggalkan kantin.
"Nay. Nay lo jangan marah dong, gue kan cuman bercandaaaaaa" Teriak rey dari kejauhan yang samar samar gue denger.
Gue tetap berjalan entah kemana, tanpa mendengarkan teriakan dari rey.
🐸 🐸 🐸
Reynand POV.
"Lo sih" Tutur vilo sembari memukul lengan gue cukup keras.
"Ya maaf. Gue kan cuman bercanda,,, gue kira dia nggak akan semarah itu" Kata gue yang menatap bekas jejak kepergian naya tadi.
"Lo nggak tau emangnya? Tadi itu ada rava di belakang lo lagi mau jalan deketin si naya kayaknya" Kata vilo menjelaskan. "Ehh lo nya malah meluk dia kayak tadi. Yaaa udah pasti tuh si rava salah paham sekarang" Lanjutnya kepada gue.
"Iya gue tau ada rava kok. Gue sengaja buat bikin rava panas doang" Ucap gue sebagai pembelaan. Padahal sebenarnya alasannya bukan itu. Tapi karena gue emang suka dia.
'Coba aja kalau lo suka sama gue. Mungkin kita sekarang udah bareng nay' Batin gue.
Gue masih menatap arah pergi nya naya tadi. Bibir gue naik membentuk seulas senyum, senyuman pedih dan merasa kalah.
🐸 🐸 🐸
Nayara POV.
HUHHHH...... HUHHHH.....
"Uhukk.... Uhukkk....." Gue terbatuk setelah berlarian. Gue menarik nafas gue yang sedang ngos ngosan. Berusaha menormalkan kembali deru nafas yang tidak teratur.
"Kenap-a huhhhh... Gue lari larian sih" Ujar gue yang dengan nafas yang masih belum normal.
"Ngapain lari?" Tanya seseorang dari samping yang tiba tiba mengejutkan gue.
Gue melongo menatap orang tersebut, lalu selanjutnya disusuli dengan seulas senyuman.
Tanpa banyak bicara, gue langsung memeluk orang tersebut.
"Rava maafin gue" Ucap gue sembari memeluk pinggang rava dengan erat.
"Maaf buat apa?" Tanya rava terkesan dingin.
"Maaf, gue tadi di peluk sama rey. Gue yakin lo liat pas gue dipeluk kannnn. Maafin gue ya?" Pinta gue memelas dalam pelukan rava.
"Bukannya lo seneng di peluk sama dia?" Tanya rava ke gue yang langsung membuat gue menggelengkan kepala kuat kuat.
"Enggak lah. Gue senengnya di peluk sama lo" Jawab gue blak blakan tanpa rasa malu sedikit pun yang melekat pada diri gue.
Lalu tba tiba rava membalas pelukan gue tersebut, sembari tangannya yang mengusap usap bagian punggung gue dengan lembut.
🐸 🐸 🐸
Salam,
Padang Panjang, 11 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KAMPRET GIRL [COMPLETE]
Non-Fiction[SERIES NYA ETERNAL ENEMY] [SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA] "Gue bilang lo jangan jauh jauh dari sisi gue. lo budek apa gimana sih?" ~Nayara Oliveya Prasetyo "Suka suka gue lah. Kok lo jadi suka ngurusin hidup gue sih? Dasar c...