*Ada kalanya dalam satu hari semua kesialan seolah tidak punya waktu lain untuk mampir hingga menyerbu sekaligus—dan hari itu sialnya dialami Kyra saat ini.
Dimulai dari video baru hasil editannya semalaman yang akan diposting hari ini malah terhapus dan Kyra harus mengedit lagi dari nol. Belum lagi belanjaan online yang ternyata salah kirim barang dan harus dikirimkan kembali untuk ditukar, sampai ke Kyra yang mendarat mantap di atas pantatnya karena berjalan di lantai yang masih basah setelah di pel.
Lalu seakan belum cukup sial, sore harinya ia harus merepotkan Kenzo untuk kembali menyetir pulang karena 'tamu' bulanan yang datang tanpa permisi lebih cepat beberapa hari dari jadwal.
Sementara mereka sudah cukup terlambat datang ke acara pertunangan teman Kenzo yang mana Kyra berjanji akan datang sebagai gandengan.
"Kamu emang lagi nggak pacaran apa gimana Ken? Ini anak muda lagi trend-nya single ya? Kok Kyra juga, tante nggak ingat kapan terakhir dia punya pacar atau diajak jalan sama cowok."
Kyra turun dari kamarnya dan langsung disambut obrolan seru antara Mamanya dan Kenzo yang duduk di sofa seperti calon menantu idaman di kategori tampan, mapan, sopan dengan nilai plus 'anak teman Mama'.
"Nah itu dress yang ungu muat kan, kamu tuh nggak percayaan sama Mama—orang kamu kurusan banget sekarang nggak mungkin baju lama nggak muat. Cantik kan Ken dia pake dress ini? Masa katanya kayak anak SMP karena warnanya, padahal lucu."
"Cantik Tan, hm kayak anak SMA lah," respon Ken diiringi senyum jail yang—manis.
Lalu Ken dan si Mama tertawa dalam gelembung humor mereka yang mungkin sudah terbentuk solid dari 10 menit Kyra tinggal pergi berganti baju tadi.
"Ayo Kak, sorry banget udah jam segini kita masih di rumah," ujar Kyra sambil meraih tas di sebelah Kenzo sembari menunggu si gandengan sehari-nya berdiri.
"Santai Kai, paling acara ginian tuh enaknya agak maleman dikit kan. Lagian teman-teman gue yang janjian disana juga masih ada yang otw—oh oke, Tante pinjam anak gadisnya ke pesta ya, nanti Ken antar pulang lagi dengan utuh."
Kentara sekali seperti tertulis di wajah Mamanya kalau Kenzo masih belum kehabisan ruang untuk membuatnya terpesona, seperti berkali-kali si Mama terserang di tempat yang tepat. Dengan kata lain senyum penuh makna yang beliau lemparkan ke Kyra setelahnya bisa diartikan sebagai lampu hijau untuk tidak menyiakan kesempatan.
"Ayo Kai," ajaknya dengan gestur membuka lengan ala para gentleman di film-film.
Semua tentang Kenzo malam ini terlalu manis sampai Kyra lupa ia tidak seharusnya tertawa di setiap cerita atau kelakuan si anak teman Mamanya ini. Mulai dari rambutnya yang ditata sangat rapi disertai cerita konyol insiden salah pomade dibaliknya, belum lagi cerita seru tadi di mobil dalam rangka membuat Kyra tidak terlalu merasa bersalah harus mengulur waktu karena insidennya.
Kenzo ternyata jauh lebih menarik seiring intensitas kedekatan mereka meningkat akhir-akhir ini menurut Kyra.
Dan Kyra jadi dibuat penasaran siapa dan bagaimana bisa ada perempuan yang menyia-nyiakan makhluk seperti ini yang katanya rela menunggu bertahun-tahun namun pada akhirnya tetap ditinggal pergi.
*
"Oi ngelamun! Mikirin apa sih?"
Kyra menoleh ke Kenzo di samping dan baru menyadari mereka sudah berada di kawasan dekat rumah Kenzo yang berarti sudah beberapa menit ia tenggelam memikirkan sesuatu yang mengganjal tanpa tahu pastinya sesuatu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colors : A day in Velvet
FanfictionStories of Batara, Jesse, Jiwa, Kenzo and Gentala.. in their own colors.