-Selamat Membaca-
"Seandainya gue ungkapin perasaan gue gimana?" Devina melotot mendengar pertanyaan Jeno.
"Ngelindur lo? emangnya lo cuman mau main-main sama Qilla? inget Jen kalian itu berbeda, kalo lo ngajak dia pacaran-"
"Gue bilang cuman mau ungkapin perasaan bukan ngajak pacaran anjir" oke bye Devina malu, untuk menutupi rasa malunya Devina milih cengar-cengir gak jelas.
"Gak usah cengar-cengir lu yang ada gigi lu kering"
"Anjing dahlah gue mau pulang aja"
"Mau jalan kaki? oh nelfon ayang bebeb nih pasti" jadi Devina sama Jeno lagi dicafe deket rumah mereka, ya ngobrol ringan aja sih lagipula mereka temen deket jadi jalan berdua sudah biasa.
"Makin bacot lu Jen, ya pulangnya sama lu lah yakali gue jalan, cepet entar gue dicari sama emak kan bahaya" Jeno menatap Devina dengan malas.
"Punya cowok digunain dong masa nebeng gue mulu, kan gue juga pengen nebengin gebetan" gerutu Jeno.
"Ck entar ketahuan emak gak tamat sekolah gue kan lo tau aja emak gue sifat nya gimana, dilarang pacaran dan kalaupun ketahuan disuruh nikah kan terlalu ah males lah pokoknya"
"Yaudah iye tapi besok gue mau bareng Qilla pulangnya jadi lo pulang bareng yang lain" Devina mengangguk menyetujui permintaan Jeno.
---o0o---
Sesuai perkataan Jeno kemarin dia mau ngajak Qilla pulang bareng tapi-
"Maaf Jen tapi aku udah janji mau pulang bareng Kenan"
"Hahaha emang lo ditakdirkan pulang bareng gue" ledek Devina.
"Oi Erlang urus pacar lo" Jeno berujar dengan santainya tanpa menyadari kalau teman-temannya belum tau Devina dan Erlang pacaran.
"HAH ANJIR DEVINA PACARAN SAMA ERLANG!?"
"INI GUE SALAH DENGER ATAU GUE YANG KETINGGALAN BERITA"
"PJ GAK LU PADA ATAU HUBUNGAN KELEAN GAK LANCAR" semuanya menoleh kearah Kiran
"Doa lu gak banget njing" Devina menatap Kiran tidak suka, kemudian dia pergi keluar kelas.
"Eh gue bercanda anjir yakali-"
"Tetep aja bercanda lo gak lucu soalnya gak ada yang ketawa"
"Salah lagi...serba salah"
---o0o---
"Ini kita ketinggalan berita atau merekanya yang backstreet?" tanya Qilla.
"Backstreet kayaknya soalnya mereka gak menampakkan kalau mereka pacaran, malahan Devinanya sendiri aja pulang sama Jeno terus gimana kita sadar?" Qilla mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Arkhan sama Acell juga sering kode-kodean kayaknya mereka juga pacaran tapi backstreet"
"Kamu kayaknya paham banget masalah ini jangan bilang kamu juga backstreet" tebak Qilla.
"Cewek yang aku taksir suka orang lain, jadi bisa kamu simpulkan sendiri"
"WHAT!? cowok seganteng kamu ternyata cintanya juga bertepuk sebelah tangan" Kenan sebenarnya agak capek ngode terus soalnya kata orang doi itu pekanya sama orang yang dia suka aja dan bisa disimpulkan Qilla suka orang lain bukan Kenan.
"Kamu gimana? masa kamu gak punya gebetan atau pacar gitu?" tanya Kenan.
"Punya- pasti punya tapi lagi diuji seberapa kuat aku sama dia berjuang walau aku nggak tau dia juga suka aku atau enggak tapi kalau kata yang lain dia suka sama aku"
"Jeno kan?" Qilla diam tidak menjawab.
"Sudah aku duga ternyata bener Jeno orang yang kamu suka"
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqlal and Katedral✓
Teen FictionSeries 1 Lokal, non baku ☘︎ Sudah tau berbeda kenapa masih saja diperjuangkan?☘︎ Start: 26 Januari 2021 Finish: 24 Februari 2021 ©DyeraSM, 2021 {Selesai Revisi}