12: berbaikan

269 48 30
                                    

Hehe maaf baru up





"Widih coklat dari siapa nih?" Baru saja Devina mau mencomot coklat yang ada diatas meja Qilla, namun keburu diambil duluan sama Qilla.



"Udah sana Lo balik kekursi Lo" Devina mendengus kesal lalu kembali ke bangkunya.



Mata Devina menyusuri kelas dan melihat seseorang terus menatap kearah Qilla.



"Sudah gue duga pasti dia yang ngasih" gumam Devina.



Jeno, sudah pasti dia yang memberikan coklat itu ke Qilla.



Qilla menatap stiky note yang tertempel di coklat.




Maaf Qi soal kemaren-kemaren
Jangan cuekin aku lagi
-J



Qilla menatap kearah Jeno dan bertepatan dengan Jeno yang sedang menatap kearah Qilla.



Devina menatap kedua insan tersebut dengan tatapan 'dasar sudah tau bucin sok-sok an mau menjauh'











---o0o---












Jeno menatap layar ponselnya berulang kali.



Entah sudah yang keberapa kalinya, Jeno berniat untuk belajar tapi malah tidak fokus karena kepikiran Qilla.



"Telpon gak ya? Telpon gak ya? Tel- EH ANJING KENAPA KEPICIK" baru saja Jeno mau mematikan teleponnya tapi keburu diangkat sama Qilla.



"Halo Jen?"



Jantung Jeno berdegup kencang mendengar suara Qilla.



"Lagi ngapain Qi?" Pertanyaan biasa yang orang lontarkan pertama kali saat telponan.



"Lagi scroll Instagram kenapa emangnya?"



"Ohh gitu.. yasudah cuman nanya itu hehe selamat malam" Jeno mematikan teleponnya lalu berguling dikasur.



"GILA LO JEN AKH PAKE KEPENCET SEGALA"







-----








"Masa dia kangen gue? Ah jangan kegeeran Qi" Qilla kembali ngescroll instagramnya.



"LOH DEVINA SAMA ERLANG?" Qilla melotot melihat snapgramnya Erlangga.



"Ini udah malem tapi kok mereka dicafe? Oh iya besok libur tapi tumben Devina boleh keluar"



"Jangan-jangan mereka pacaran!?"



"QILLA MASAKIN MAMAH MIE"



"IYA MAH" Qilla bergegas pergi ke dapur untuk memasak mie sesuai perintah mamahnya.










---o0o---












"GOJ*EK"



"Siapa sih yang pesen goj*ek" Qilla menggerutu kesal sebab dia lagi tidak ada uang gimana mau membayar goj*ek.



"Mba Aqilla ya? Ini makanan yang dipesan Mas Jeno semuanya sudah dibayar melalui gopay"



"Ah.. terimakasih banyak ya mas" goj*ek tersebut pun pergi, sedangkan Qilla menatap makanan yang ada ditangannya.



"Pas banget gue lagi laper"



Qilla mengambil hpnya kemudian menekan tombol telpon ke Jeno.



"Udah sampai Qi makanannya?"



"Udah, Makasih banyak ya"



"Sama-sama, udah dulu ya Qi aku mau nemenin mamah belanja"



"Iya sekali lagi makasih" Qilla mematikan teleponnya sepihak, dan menatap makanan yang ada diatas meja belajarnya.



"AAAAAAAAAA BAPER SIA, JENO BIKIN GILA"




















-TBC-

Istiqlal and Katedral✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang