Selamat Membaca
"Jen kita datang kepagian gak sih? Ngakak banget masih kosong dikelas untung kelas lain ada yang sudah datang" jadi sesuai permintaan Qilla, mereka pacaran diam-diam itu sebabnya mereka datang pagi.
"Gapapa santai aja, oh iya aku bawa bekal nasi goreng bikin sendiri" lantas Jeno mengeluarkan kotak bekalnya.
Jeno membawa 2 sendok tetapi dia malah menyuapi Qilla, maklum bucin.
"Wah enak, kayaknya kamu berbakat jadi—" omongan Qilla terpotong saat mendengar suara bangku tergeser.
Itu Galen!?
Qilla dan Jeno bertatapan kebingungan, takut ketahuan kan gak lucu baru sehari masa udah ketahuan.
"Santai aja kali gue gak bakal bocorin ke yang lain" celetuk Galen.
"Awas aja Lo bilang ke yang lain" ancam Qilla.
"Makanya pacaran jangan dikelas udah tau kelas gak aman masih aja berani, untung gue yang datang kalau Arza atau Acell gimana? Gak kebayang" mau membayangkan saja mungkin udah horor duluan.
"Sebagai gantinya bantu gue kasih saran buat ngedate sama Xena" Sudah Qilla tebak pasti ada syaratnya buat nutup mulut Galen.
"Gue ada rekomendasi cafe entar alamatnya gue kirim" Galen mengacungkan jempolnya.
"Besok-besok jangan dikelas deh gak aman" bisik Qilla.
---o0o---
"Bahaya kalo dia ngambek mending berangkat sekarang" Jeno hanya memerlukan waktu 5 menit saja untuk bersiap.
Karena Jeno sudah mandi hanya tinggal mengganti bajunya lalu berangkat kerumah Qilla.
---###---
"SHINA HEI ITU HAPE TANTE JANGAN DIBAWA LARI ENTAR JATUH KAN SAYANG TANTE NABUNGNYA BERBULAN-BULAN" Kedatangan Jeno disambut dengan teriakan Qilla.
"Eh ada Jeno masuk sini itu Qilla masih ngurus keponakannya" ibunya Qilla yang melihat Jeno langsung mempersilahkan Jeno masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqlal and Katedral✓
Teen FictionSeries 1 Lokal, non baku ☘︎ Sudah tau berbeda kenapa masih saja diperjuangkan?☘︎ Start: 26 Januari 2021 Finish: 24 Februari 2021 ©DyeraSM, 2021 {Selesai Revisi}