Bagian dua puluh tujuh

2.9K 263 32
                                    

Yosssshhh....

Langsung aja nde...

Ehehehehhe....

Ehehehehehhe...

Tenang, kali ini gak Mimi skip kok..eheheheh

Soalnya nanti pasti ribut, mohon maaf nde kalau gak hot.

Terus buat yg masih belum legal alias di bawah 17 tahun, Mimi harap skip aja, kalau kalian bandel. Mimi gak mau tanggung jawab juga tanggung dosa nya nde...

Oke... let's cekidot...

Prev

Aku menginginkan mu.. Jim" ujar jungkook dengan suara rendah nya, dan itu membuat Jimin semakin gugup saja..namun dirinya juga memiliki keinginan yang sama..

Now..

Jungkook langsung menyerang tengkuk jenjang nan putih milik Jimin. Membuat Jimin mau tak mau mengangkat tangannya berusaha membekap mulutnya karena takut sewaktu-waktu bibir plumpy  itu mengeluarkan suara merdu yang sangat disukai Jungkook, namun Jimin takut ada orang lain yang mendengar nya..

"Ju.... Jungkook-sama..." ujar Jimin dengan terbata. Ia ingin mengakhiri ini semua, tetapi kenikmatan terlanjur menghampirinya. Dan dia suka dengan apa yang dilakukan Jungkook pada dirinya

"Ah~ engh" bekapannya tak mampu menahan suara itu saat Jungkook tiba-tiba meremas nakal dada kanan Jimin, masih dengan posisi Jimin yang membelakangi dirinya.

Merasa kurang puas, jungkook menuntun Jimin untuk duduk menghadap dirinya dan perlahan membuka pakaian atas milik Jimin..

Ketika pakaian itu tanggal, dengan cepat Jungkook meraup niple dada sebelah kanan milik Jimin, sedangkan niple kirinya di belai mesra oleh tangan kanan Jungkook. dan tangan kiri Jungkook sudah berada di bawah Jimin. Ia menyentuh 'vagina' Jimin yang masih terbungkus itu. Betapa frustasinya Jimin, mati-matian menahan desahannya. Tetapi akhirnya ia gagal menahannya. Suara yang begitu membuat dia malu keluar begitu saja saat Jungkook terus menerus menyentuhnya seperti itu.

CUP

Jungkook mencium dada Jimin. Lalu digigitnya dada Jimin dan dihisapnya dada itu menimbulkan bercak merah keunguan, meninggalkan tanda kepemilikkan seorang Jeon Jungkook.

"Cu..cukup, Jungkook-sama.. Jimin mohonnhhh" ujar Jimin sedikit terbata. Tapi namja Jeon itu menulikan pendengarannya, ia tak henti-hentinya menyentuh Jimin-nya, yeoja-nya, ratu hatinya, pemilik seluruh hidupnya... Bahkan saat ini ia tengah membuka resleting celana yang dipakai Jimin..

Ditahannya tangan Jungkook oleh Jimin. Kini Jimin sudah dibanjiri keringat dari dahi hingga wajahnya. Bukan untuk pertama kali, tapi entah kenapa Jungkook selalu merasakan libidonya akan semakin tinggi setiap melihat pemandangan seperti saat ini

Jimin menggelengkan kepalanya, wajahnya memelas, ia berharap jungkook tak melakukan hal yang lebih dari ini. Dirinya tak sanggup menerima kenikmatan sebesar ini Jungkook tersenyum lagi, lalu ia berbisik

"Aku sangat bangga karena aku bisa menyentuh seseorang yang bahkan sangat amat polos seperti mu, jiminie..hanya aku yang bisa melihat kau menunjukkan wajah memelas seperti itu, kau tahu sekarang ini kau berkali-kali lipat lebih manis dari biasanya, membuatku ingin memakan mu segera. Sudah sampai tahap ini kau mau berhenti?" bisik Jungkook. Jimin memejamkan matanya, bulu kuduknya merinding tatkala hembusan napas namja Jeon itu terasa di telinganya. Jungkook kemudian melanjutkan membuka resleting celana Jimin. Sekarang Jimin hanya bisa pasrah menghadapi pemilik dirinya, namja kurang ajar di hadapannya ini. Namun tak dipungkiri Jimin mencintai namja kurang aja itu.

Jungkook memilih untuk menggendong Jimin ala koala hug menuju kamar, tak mungkin juga mereka melakukan nya diruang terbuka Seperti itu. Bukan karena Jungkook tak bisa melakukan sex disaat ada orang lain yang tiba-tiba datang, hanya saja dia tak akan rela membagi wajah memelas Jimin pada yang lain.

This Mochi is mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang