Bagian tujuh belas

3K 295 31
                                    


Yosh... langsung saja nde




******

Yeoja mungil bermarga Park asik menatap seseorang yang entah sejak kapan menguasai hati dan pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeoja mungil bermarga Park asik menatap seseorang yang entah sejak kapan menguasai hati dan pikirannya. Walau pertemuan mereka  berawal dari dirinya yang dibeli oleh namja Jeon itu. Tak memungkiri hati Jimin menghangat akan perlakuan nya.

Wajah dari samping seorang Jeon Jungkook direkam Jimin dalam memori otaknya. Bahkan sesekali Jimin menahan senyum, rambut panjang Jungkook dengan gaya under cut membuat ketua mafia itu teramat tampan. Tindik di telinga yang di hiasi pearcing menambah ketampanan Jungkook.

Hidung Bangir, bibir Cherry, rahang tegas membuktikan kalau Jungkook adalah namja dengan penampilan nyaris sempurna.

"Jangan terlalu kau pandang, kau bisa jatuh cinta padaku, Jim" ujar Jungkook masih dengan tatapan fokus pada MacBook miliknya

Blushhh...

Jimin yang tertangkap basah, hanya bisa membuang pandangan ke segala arah. Dirinya sangat malu karena ketahuan menatap wajah Jungkook.

Namja Jeon itu mengakhiri kegiatannya lalu menatap Jimin lekat.

"Ada apa???" Tanya Jungkook, dan Jimin hanya bisa menggelengkan kepala saja.

"Aku tau ada yang ingin kau tanyakan, selain mengagumi wajahku.. Jim" ujar Jungkook lagi dan wajah Jimin semakin memerah saja.

"Emm.. Jungkook-sama kenapa tak pernah mengunjungi Jimin selama Jimin dirumah sakit??"

"Ah...aku ada pekerjaan, kau pasti tau kan aku mendapat kan siapa pelaku yang ingin meracuni mu..aku mengurusnya" jawab Jungkook dengan manik Bambi yang menatap setiap pergerakan Jimin

"Kenapa la-lama sekali, ap-apa tak ada waktu u-untuk menjenguk Jimin walau se-sebentar.." tanya Jimin lagi

Jungkook menatap Jimin lekat, wajah memerah Jimin membuat Jungkook merasakan sesuatu yang bergejolak

Sret...

Jungkook membalikkan tubuh Jimin untuk menghadap nya.

"Kau... merindukan ku???" Tanya Jungkook to the point, dan itu membuat Jimin mematung dengan manik bulan sabitnya yang terbelalak

"An-anniya, hanya saja.. Jimin...emm..Jimin.....emm" Jungkook hanya bisa menghela nafas.

"Aku hanya bercanda, tak mungkin kau merindukan namja yang membeli mu ini..kan??" Jungkook menyenderkan tubuhnya dan menghadap kedepan. Sengaja menutup mata untuk meredakan amarah karena sampai saat ini Jimin masih enggan padanya, kecuali karena terpaksa.

Sedang Jimin malah merasa bersalah. Dirinya tak seharusnya membohongi dirinya juga Jungkook. Tangan mungil itu terkepal, seakan mengumpulkan tenaga, lalu tubuhnya bergerak dengan cepat dan..

Hup...

Tubuh mungil itu naik kedalam pangkuan Jungkook dan membuat namja Jeon itu terkejut bukan main.

This Mochi is mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang