Bagian tiga puluh enam..

2.3K 230 35
                                    

Yoshhhh...langsung aja lah ya....

******

Jungkook dan semua keluarganya menatap kelima manusia yang masih belum sadarkan diri di arena permainan.

"Bangunkan mereka.." perintah seorang Justin Jeon langsung di laksanakan oleh para bawahan. Kelima manusia itu di kelilingi.oleh beberapa pria berbadan besar dengan selang besar yang biasa dimiliki oleh pemadam atau nama lainnya fire hose, perlahan air yang sangat deras itu keluar dari sepang yang mereka pegang dan ditembakkan tepat pada kelima manusia yang sukses terkejut dan terlihat megap-megap karena serangan air itu.

"Enough...." sontak air yang keluar perlahan berhenti dan para pria berbadan besar itu terlihat berjalan menjauh dan nampaklah kelima manusia itu demgan nafas terengah dan melihat sekeliling mereka.

"Bagaimana tidur kalian???" Tanya Jungkook dari atas, dan sontak membuat mereka mendongak dan menatap horor.

"Kenapa??? Jangan bilang kalian terkejut...ah ya aku lupa, welcome to the hell of a Justin Jeon....." Jungkook merentangkan kedua tangannya seakan menyambut tamu agung nya.

Kelima manusia itu terlihat mulai waspada. Apalagi aura didalam ruangan itu terasa mencekam. Tatapan mata yang menatap mereka seakan ingin mencabik tubuh mereka saat ini juga.

"Ji-jimin...sayang ini bibi, tolong jimin..tolong bibi nak..." seorang yeoja berkebangsaan Jepang melihat siluet seseorang yang ia kenal.

"Jimin sayang, kau kenal yeoja itu????" Tanya Jungkook pada yeoja yang duduk disampingnya. Jimin menatap datar kearah yeoja yang telah memisahkan dirinya dengan keluarga satu-satunya yang ia miliki. Juga Jimin mengingat semua perlakuan buruk mereka padanya.

"Jimin tak yakin Jungkook-sama...." jawab Jimin dengan suara tegasnya.

"Jimin...ini bibi sayang, ini bibi...dan ini paman mu..masa kau tak mengenal kami...sayang, tolong paman dan bibi...." teriak yeoja itu.

"Sekali lagi aku tanya padamu, baby...kau kenal dengan mereka???" Tanya Jungkook

"Ya..Jimin kenal mereka..." jawab Jimin membuat yeoja itu tersenyum, mengira Jimin akan menyelamatkan dirimya dan sang suami

"Mereka yang memisahkan Jimin dengan channie oppa, mereka yang memperlakukan Jimin dengan sangat buruk, mereka juga yang selalu menyiksa jimin dengan pukulan-pukulan di tubuh Jimin...mereka menyiksa jimin, Jungkook-sama.." wajah yeoja itu terlihat pucat dan ketakutan. Apalagi selain Jungkook yang duduk disampingnya, ada namja lain yang mengambil tempat disamping kiri Jimin, namja yang ia kenal sebagai sulung dari keluarga Park yang mereka hancurkan beberapa belas tahun lalu. Dan tatapan namja Park itu membuat jantungnya tak tenang. Tatapan membunuh terlihat jepas dari manik kembar itu.

"Ooohh...kalian sudah membuat Jimin-ku tersiksa dari ia kecil ternyata. Chan..silahkan, kau ingin memilih siapa???" Jungkook memberikan Chanyeol kesempatan untuk memilih

"Shun Hirota" ujar Chanyeol dengan gigi bergemeletuk..

"Masukkan Shun kedalam sel...dan selamat bermain, chan..." seringai Chanyeol terlihat lebar. Dirinya berjalan santai sambil menenteng satu buah pisau berbentuk belati kecil yangbterlihat sangat tajam.

Yang disebut namanya berusaha berontak. Namun yang ada hanya sia-sia belaka. Karena kekuatannya tak bisa melawan dua pria berbadan besar, teriakan yeoja yang merupakan istri dari pria Hirota itu tak digubris sedikitpun.

Pertemuan tapak sepatu chanyeol dengan pasir yang ia pijak membuat ketakutan yang amat sangat terlihat di wajah shun hirota.

"Buka selnya..." ujar Chanyeol dengan santai...

This Mochi is mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang