Bagian tiga puluh empat

2.4K 227 52
                                    


Yoshhh...

Nyaris-nyaris mau end nih...

Mimi udah punya cerita pengganti...temanya yang lagi heboh..PELAKOR....

Akan mimi up begitu cerita ini, the end...

Ada yang minat????

Langsung aja ne...

*******

Tak memakan waktu lama, kekacauan di mansion Jeon kini sudah terkendali. Tak ada lagi benda-benda yang pecah dan berserakan. Semua sudah terganti. Seorang justin Jeon akan sangat cepat untuk memulihkan keadaan didalam kuasanya.

Dikamar miliknya dan Jimin, jungkook setia menemani Jimin yang masih setia dengan mata yang tertutup. Keterangan dokter hanya mengatakan kalau Jimin terserang shock hingga membuat yeoja mungil itu masih takut untuk membuka manik bulan sabitnya.

Jungkook membelai pipi  Jimin  dengan lembut, sesekali ia memberikan kecupan sayang di kening nya.

"Engghh....jungkook-sama..."

"Jimin...sayang..syukurlah, ada yang sakit eum???" Jimin  menatap  wajah sang terkasih.

"Jimin  takut... jungkook-sama, namja itu mengerikan..dia mencekik hwasa eonni..." air mata Jimin  mengalir

Grep...

"Gwenchana...hwasa  baik-baik saja sayang, dia sudah bersama dengan suaminya... semua sudah berlalu.." Jimin memeluk jungkook dengan sangat erat. Dirinya mengucap syukur dalam hati.

"Aku nyaris menghancurkan  semuanya saat aku mendapati dirimu yang tak sadarkan diri..jangan lagi berbuat nekat, sayang.. aku mohon " Jimin  melepaskan pelukannya  dan menatap jungkook lekat.

"Maafkan Jimin,  jungkook-sama, Jimin hanya takut kalau Jimin akan kehilangan hwasa eonni..." jungkook paham kalau Jimin amat menyayangi  yeoja berkulit eksotis itu.

"Aku maafkan kali ini, tapi tidak untuk lainkali..mereka memang harus berani melakukan hal-hal itu..itu bukti kesetiaan mereka, jim. Aku juga selalu berusaha agar mereka tak sampai mengorbankan nyawa mereka untuk ku..tapi ke nekatan mu nyaris membuat aku mati..."

"Maafkan Jimin... Jimin janji Tak akan melakukan hal itu lagi...jungkook-sama" jungkook tersenyum lebar, lalu dengan perlahan memagut bibir Jimin dengan lembut namun menuntut. Jimin menerima dan menikmati semua perlakuan yang diberikan jungkook padanya. Bagaimana pun Jimin amat merindukan namja pemilik hatinya tersebut.

******

"Engghhh...." yeoja itu terlihat mulai sadar dari pingsannya, dan dengan cepat dirinya bangun dan langsung  memeluk perutnya.

"Ba-baby..ka-kau masih bersama eomma kan??? Baby-a????" Yeoja itu mengelus perutnya yang masih rata itu, dan air mata mengalir dari pelupuk matanya.

"Baby..jangan bikin eomma takut, sayang... hiks..hiks... baby-a"

Grep...

Tubuhnya dipeluk  erat oleh seorang namja yang sejak tadi memperhatikan dirinya.

"Baby sedang  tertidur, tampaknya dia sedikit  shock karena kejadian itu, yeon..." tubuh  yeonjun  menegang karena suara berat nan rendah milik namja yang memeluknya.

Sreettt

Yeonjun langsung  menundukkan  pandangan saat namja itu menatap nya intens.

"Katakan, kenapa aku harus tau tentang kehadiran baby kita, dari orang lain??? Kau berniat untuk menyembunyikan nya?? Menyembunyikan baby dari ku?? Kau berniat pergi bersama baby  dan ingin meninggalkan aku??" Yeonjun  langsung  menggelengkan  kepala.  Namun dirinya menutup mulutnya

This Mochi is mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang