Bagian dua puluh satu.

2.9K 286 48
                                    


Yoshhh...

Langsung saja nde....

Jangan lupa voment tapi....eheheheheh

******

Jimin ke kampus bersama dengan hwasa. Seperti yang dikatakan oleh Jungkook tadi. Begitu tiba di gerbang, terlihat kalau Yeonjun dan Hoseok menunggu kedatangan nya.

Cklek...

"Yeon.. Hoseok oppa selamat pagi" sapa Jimin dengan ceria.

"Selamat pagi Jim, pagi Hwasa eonni.." Yeonjun membalas sapaan juga menyapa yeoja yang berdiri disamping yeoja Park itu

"Kajja kita masuk, nanti setelah makul kalian selesai langsung ke ruang dance ya..kita mau latihan karena waktu kita tak banyak lagi" Hoseok menatap dua yeoja yang seperti adiknya itu.

"Siap oppa...." Yeonjun menjawab dengan semangat, Jimin mengangguk dengan sangat antusias.

Mereka berpisah di depan pintu kelas yang akan dimasuki Yeonjun, Jimin dan Hwasa. Btw, Hwasa kembali memasuki bangku kuliah disaat dirinya sudah lama lulus dengan nilai memuaskan disaat usianya masih 17 tahun. Beberapa melakukan akselerasi loh dia..

Dengan gaya biasanya, rambut panjang tergerai dengan bagian atas yang sengaja di lilit oleh sebuah besi dengan bagian runcing di bagian bawah atau bisa di sebut dengan tusuk konde, tusuk rambut juga tusuk sanggul. Yang kalau dilihat sekilas seperti tusuk rambut biasa, tanpa ada yang tau kalau sebenarnya tusuk rambut milik Hwasa memiliki satu mata jarum yang disembunyikan dengan lumuran racun yang mematikan. Hiasan atas tusuk rambut yang bisa di tekan seperti pulpen dan bagian runcing dibagian bawah akan terlihat seperti mata pulpen dengan berisi racun. Untuk perlindungan diri, juga salah satu senjata kesayangan.

Hwasa juga memiliki tingkat peka yang sangat tinggi, dirinya memiliki tingkat kesadaran yang paling awas. Maka dari itu Jungkook mengirimkan Hwasa untuk mendampingi Jimin.

Seperti saat ini, yeoja itu terlihat awas pada satu namja yang terlihat mencurigakan yang beberapa kali seperti mengintai dua yeoja yang duduk didepan dirinya. Namun Hwasa masih melihat saja. Dirinya akan bergerak jika namja itu semakin menampakkan gerak gerik aneh.

Sampai jam makul selesai, Hwasa masih tetap di posisi waspada. Bagaimana pun yang dia jaga ini adalah kesayangan sang ketua. Lecet sedikit dia yang akan mendapatkan imbas paling besar.

"Eon...kita langsung ke ruang dance ya..takutnya Hoseok oppa menunggu terlalu lama.." ujar Jimin dan diangguki oleh yeoja berkulit Tan tersebut.

Ketiganya berjalan dengan sesekali dua Yeoja muda itu bercanda dan tertawa renyah. Aura keduanya membuat Hwasa tak tenang. Mereka berdua itu terlalu indah dan matanya tak buta untuk melihat tatapan para namja yang memuja Jimin juga Yeonjun. Kalau diadukan kepada Justin dan V, pastilah keduanya langsung memancarkan aura hitam, Justin-sama seratus persen mengamuk tapi entah dengan V yang bahkan sampai saat ini masih tak paham dengan diri sendiri kenapa Yeonjun bisa masuk kedalam zona milik namja Kim itu.

Mereka tiba dengan selamat di ruang dance dan didalam sudah berkumpul pula mahasiswa yang akan ikut dalam pertandingan.

"Yeon, Jim...sini..sini..." Hoseok memanggil keduanya dengan semangat.

Selama lebih kurang empat jam para mahasiswa bergantian dalam menunjukkan bakat tarian mereka. Tak ketinggalan Jimin dan Yeonjun yang dengan cepat Hwasa merekam tarian keduanya dan langsung mengirimkan kepada Justin-sama dan V. Hwasa membayangkan reaksi yang dikeluarkan oleh kedua namja itu... apalagi sang ketua

Pukul tujuh malam semua sudah mulai meninggalkan ruangan dance. Yeonjun yang terlihat lelah menggandeng Hoseok dengan manja, sedang Jimin berjalan sambil dirangkul oleh Hwasa. Lelah keduanya tak membuat mereka untuk saling diam. Mereka yang ceria selalu bisa membuat suasana hangat.

This Mochi is mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang