Bagian enam belas

2.9K 296 26
                                    

Yosh... langsung saja kan ya

*******

"Maaf tuan L, ada sebuah kota di depan gerbang, entah siapa pengirimnya.." ujar seorang satpam pada seorang namja yang terlihat sibuk dengan berkas ditangan nya.

"Kotak??"

"Iya tuan, saya belum buka kota itu. Karena saya tak ingin dikatakan lancang" L menatap satpamnya sedikit bingung, namun dirinya mengangguk paham

"Bawa kemari.."

Tanpa berujar satpam itu langsung keluar dari ruangan dan tak lama kembali dengan kotak yang lumayan besar itu.

"Aneh kalau tak ada pengirimnya. Hoya buka kotak itu" ujar L pada kaki tangannya.

Srek...

Kriet..

Brak...

Deg...

Darah mengalir dan tercium bau anyir. Potongan tubuh memenuhi kotak tersebut, dan ditengah potongan tubuh itu terdapat kota lainnya namun berukuran kecil, lalu ada rantai yang mengelilingi kotak tersebut. Sesaat perasaan L mulai tak enak.

"Buka kota kecil itu.." ujar L dengan wajah terlihat mulai memucat. Dalam hati dirinya berharap akan hal yang lain jangan sampai....

"Tuan, i-ini heechan..." Hoya menatap tak percaya, sebuah kepala yang wajahnya mereka sangat kenal. Heechan, anak hasil dari hubungan L dengan Taeyeon

"Heechan???? Maldo andwe.. penerus ku!!!!" L mulai berang, dirinya membanting laptop ke lantai, lalu berjalan mendekati potongan tubuh itu dan matanya terbelalak lebar melihat potongan kepala itu

"Tuan, ada surat.."

Sret...

L dengan cepat mengambil dan membuka kertas putih itu

Mata dibalas mata, nyawa dibalas nyawa. Kau sungguh berani menjadikan penerus mu sebagai taruhan, L. Kau sungguh ceroboh. Tapi aku suka permainan yang kau lakukan. Dan aku lebih suka jika kita bertemu dan fight like a man..only you and me...

"Agggrhhhh!!!!!..bangsat kau Jeon!!!!!" L berteriak frustasi. Dirinya merasakan amarah yang amat sangat karena perbuatan Jungkook yang membunuh satu-satunya penerus yang akan meneruskan kelompok miliknya..

"Hoya.....aku ingin Justin keparat itu mati perlahan. Bunuh yeoja sialan itu didepan matanya..." Ujar L dengan wajah yang memerah padam.

"Akan kami laksanakan tuan.." ujar Hoya, lalu tatapan L beralih pada satpam yang sejak tadi terlihat sangat tenang, bahkan kini terlihat seringai dari bibirnya.

"Kau.."

"Saya tuan.." ujar satpam itu, lalu dirinya menatap lekat L. Dimana bawahannya tak diijinkan untuk menatap dirinya tepat di kedua mata nya.

"Kau...siapa???" L mulai terlihat waspada.

"Ah...saya?? Anda tak mengenali orang anda sendiri??? Sungguh lucu.." ujar namja itu dan kecurigaan L juga Hoya semakin menjadi.

"Nan...Kim Donghyun..."

Dor....

Bruk...

Namja itu melakukan bunuh diri dengan menembakkan peluru panas di keningnya.

"Sial!!!!! Bagaimana bisa kita kecolongan..bangsat!!!!" L terlihat marah besar, dirinya bahkan memerintahkan bawahannya untuk membakar mayat namja penyusup itu . Tanpa L tau kalau bawahan yang dia suruh itu adalah orang-orang dari kelompok Red's moon, dan membawa mayat teman mereka untuk di kebumikan secara layak.

This Mochi is mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang