bagian tiga

3.6K 335 21
                                    


Yoshhh...

Langsung aja ya...

*****

Taehyung tak bisa berujar ataupun membantah perkataan dari sang ketua. Apa lagi setelah sang ketua menyebut nama alias nya. V

Taehyung hanya menatap kesatu kamar, milik sang ketua yang tak pernah dimasuki oleh siapapun. Kecuali satu maid yang menjadi kepercayaan any sejak dulu. Maid yang menjadi pengasuh sang ketua sejak namja itu berusia anak-anak.

"Jimin... kau harus kuat dan percaya kalau semua ini untuk kebaikan mu." Ujar Taehyung dengan suara lirihnya. Satu lagi, dia harus memberikan pengertian pada satu yeoja yang pasti saat ini masih betah menangis dan mengharap Jimin pulang kerumah yang ditempati oleh Jimin dan Yeoja bermarga choi tersebut.

"Ah..apa yang harus aku katakan pada Choi itu???" Taehyung bertanya entah pada siapa

"Katakan saja yang sebenarnya. Katakan kalau sejak awal Jimin itu memang milik Justin-sama,dan Justin-sama mengambil miliknya setelah sekian lama..." Ujar seorang yeoja yang menjadi partner setianya itu

"Lisa..enggak semua bisa di katakan dengan sangat gampang dan gamblang..." Taehyung menatap.lisa dengan lekat.

"So...ada ide di kepalamu itu???" Tanya Lisa lagi dan Taehyung menggeleng dengan lemah.

"See... katakan seperti perkataan ku.. ingat V, kita bukan manusia bersih. Dan aku harap kau tak terlalu dekat dengan yeoja Choi itu...nanti 'mereka' mengira kalau yeoja itu adalah bagian dari kita.." ujar lisa, sebelum yeoja itu pergi meninggalkan Taehyung yang terdiam.

"Apa maksud dari si gajah krempeng itu??? Bahkan aku jarang berbicara dengan yeoja itu..ck, aneh.." namja bermarga Kim itu memilih untuk kembali ke cafe dan mengatakan tentang Jimin dan juga kepemilikan Justin-sama sama atas Park Jimin..

Ditempat lain...

Brak!!!!

"Apa kau tak salah memberikan info??? Bagaimana mungkin Justin membeli seorang yeoja dengan harga setinggi itu.." ujar seorang pria bertubuh gembul.

"Aku mendapat kan info dari orang terpercaya, tuan. Dan lagi gedung itu sudah hancur, pemiliknya bahkan ditemukan tanpa kepala. Seperti nya Justin yang menghancurkan gudang itu.." ujar kepercayaan nya

"Sedikit mengherankan kalau seorang Justin Jeon mengeluarkan uang sebanyak itu dan bahkan menghancurkan gedung yang bahkan diluar kawasannya..ini menarik, kau cari tau siapa yeoja itu..." Ujar pria berperut buncit itu dengan cengiran khasnya.

"Aku ingin bermain dengan namja Sombong itu.." ujarnya lagi.

Kembali ke manssion dimana Jimin berada.

Yeoja.mungil itu masih betah menangis. Dirinya bahkan memeluk tubuhnya di pojok kamar. Ia mengira jendela itu bisa menjadi tempat di melarikan diri. Tapi nyatanya dia berada di pantai yang tinggi. Dan dibawah sana hanya tanah keras yang akan menampung dirinya dengan tubuh tak berbentuk.

Cklek...

Jantung Jimin semakin berdetak kencang, keringat mulai terlihat di pelipisnya.

Namja itu kembali. Dan terlihat kalau manik tajamnya mencari keberadaan Jimin. Sampai manik mereka saling tatap.

"Apa yang kau lakukan disitu??" Ujar namja Jeon itu dengan nada datar dan seakan menusuk.

"Tu-tuan..ji-jimin, ji-jimin mohon, lepaskan Jimin... Jimin mohon" Jimin.kembali menangis. Tubuhnya yang tadi terduduk dilantai, kini ia ubah menjadi berdiri. Tapi terlihat tubuh mungil itu gemetaran.

"Apa??? Coba ulangi???" Ujar Jungkook sembari berjalan mendekat kearah Jimin yang terlihat semakin ketakutan.

Ngek..

This Mochi is mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang