31

12 3 0
                                    

Karisma Anita Bagaskara, merupakan anak pertama dari dua saudara dengan adik bungsunya yaitu Andre alias papah Revan. Ia menikah dengan orang Jawa, tepatnya Pekalongan dan mengikuti suaminya lalu membuka salah satu cabang usaha Bagaskara berupa restoran.

Revan duduk berdiam disofa ruang tamu memandangi Silvia yang tengah asik bercerita dengan budenya. Sedangkan pakde dan keempat sepupu laki-lakinya lebih memilih istirat setelah dirasa sudah cukup dalam mengorek kisah Revan tentang lamarannya kemarin. Revan sudah bisa menebak jika seluruh anggota keluarganya hanya terfokus pada calon anggota baru.

"Bude seneng banget, selain jadi sahabat ternyata bisa jadi mantu juga. Revan gak macem-macem kan sama kamu?."

Silvia tersenyum. "Revan baik kok bude."

"Jangan bohong. Dia itu emang agak rewel, kalo kamu diapa-apain bilang aja sama bude." Silvia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Bude jangan bilang gitu! Nanti Silvia gak mau lagi sama Revan."

"Bude itu cuma kasih petuah! Kamu juga jaga istri kamu nanti."

"Tanpa bude suruh juga Revan bakalan jaga Silvia kok."

Silvia tersenyum samar, namun penuh akan kebahagiaan yang terkandung didalamnya. Setelahnya ia melihat ponselnya sebab suara pesan masuk menginstruksi.

Lintang:

Lintang: Jangan Lupa Dateng!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lintang: Jangan Lupa Dateng!

Silvia membulatkan pupil matanya. Diundangan tersebut tertera nama 'Lintang dan Deka', Silvia merasa bahwa selama ini jodoh mereka tertukar.

"Kenapa Silvia kaya kaget gitu?." Tanya Ani.

"Ini bude temen Silvia ada yang mau nikah?."

"Siapa?." Tanya Revan.

"Lintang. Besok. Kamu juga dapet undangannya kan? Dia ngasih lewat WhatsApp."

"Gak peduli. Aku gak mau dateng." Jawab Revan berubah ketus.

"Loh kok gitu? Dia temen kita juga Revan. Kamu tau dia nikah sama siapa?." Revan menggidikkan bahunya. Tanpa tidak peduli juga tidak mau tau.

"Deka." Jawab Silvia dengan atau tanpa rasa kepedulian Revan.

Revan segera menoleh pada Silvia. Cukup terkejut dengan ucapannya.

"Deka yang pernah jadi pelampiasan kamu itu?." Tanya Revan.

"Apanya yang pelampiasan. Dia yang ngedeketin aku dulu."

"Kamu kenapa gak mau dateng Van?." Tanya Ani.

"Males bude."

"Dia temen kamu loh."

"Emang bude tau?." Tanya Revan.

"Kata Silvia barusan. Kamu kenapa kaya jutek gitu mukanya cuma denger nama dia doang? Dia mantan kamu apa gimana?." Tanya Ani lagi.

"Boro-boro mantan. gebetan aja bukan. Panjanglah bude ceritanya."

You Are My Love (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang