6. Player

18 4 10
                                    

Alvia yang mnghilang dari pandangan Arjun dan teman temannya masih membuat mereka berenam melongo tanpa ada yang bersuara, baru setelah beberap saat kemudian mereka tertawa terbahak bahak sampai sampai orang yang berkalung berjongkok karena saking terkejut dan lucunya.

"Anjir, keren juga pacar baru lu Jun." Ucap Nebara.

Nebara Abimayu, salah satu pewaris dari perusahan Abimayu'C. Ia adalah orang yang selalu mengoleksi gelang murahan yang terbuat dati kain atau benang, entahlah bahkan Arjun tidak bisa berkata apa apa saat Nebara kumat meminta gelang yang berbahan dasar kain kepadanya. Padahal dia anak orang kaya.

"Kok lu bisa kenal tuh anak, tau dari mana?" Tanya Glean, ia yang selalu memakai kalung kemanapun

Glean Pranadika, anak pertma dari orang yag mempunyai banyak cabang restoran. Ia bahkan sudah mempunyai apartemen sendiri dan memanegeri salah satu cabang restoran milik keluarganya. Namun saat ada yang menyinggung tentang kalung yang berbandol bulan sabit itu siap siap saja mendapat tatapan tidak bersahabat dengannya, Arjun berbicara atas pengalamannya.

"Kepo lu kumat, jigong." jawab Arjun yang di sahut tawa teman temannya, mereka berenam kemudian memasuki kelas karena bel sudah berbunyi tadi. Mereka hanya santai dan berkumpul saja karena guru yang akan mengajar tidak akan masuk.

"Lu cari pacar di luar jangkauan gua mulu anjir." Seru Fadlin. Dia termasuk yang selalu cewek gembor gemborkan, seorang fakboy.

Fadlin Abirandiya, sepupu dari Nebara. Entahlah apa yang terjadi di silsilah keluarga mereka Arjun tidak mengerti, namun satu hal yang pasti Fadlin dan Nebara bekerja sama untuk mendapat tempat nomor satu di kalangannya. Jangan tanyakan ini kepada Arjun, sejak awal ia tidak mengerti.

"Pastilah, yang penting bukan mantan kefakboyan lu." Ucap Arjun sambil melempar penghapus kecil, membuat yang dilempari mengaduh karena lemparannya tepat pada dahi mulusnya.

Mereka duduk di atas meja, dan menyisakan Arjun yang duduk di kursi. Mereka duduk melingkar sambil mengintograsi Arjun.

"Boleh dong gua embat bro." Celetuk Zreal yang langsung mendapat tinjuan di perut dengan pelakunya adalah Arjun. Ia tepat di samping kanan ajun jadi bisa sepenuhnya terkena tinjuan itu.

Orang bertindik dua ini namanya Zreal Singgih Alzeta, blasteran Kanada Indonesia. Anak pertama dari dua bersaudara, ia benar benar seperti laki-laki sejati. Membantu siapapun jika ada yang perlu bantuan, jarang menyakiti seseorang, tetapi bila mode jahilnya dalam keadaan on, semua yang ada bisa menjadi ide jahilnya. Ia berasal dari keluarga terpandang yang mempunyai hal ini dan hal itu yang wajib di patuhi.

"Di peraturannya gak ada tuh yang nyebut gak boleh ngembat selain kita berlima Jun. Jadi Gua ikutan ya." Papar Aksan

Arjun yang sedang membuka ponselnya karena ada pesan masuk dari nomor tak di kenal mengerutkan dahinya, ia baru ingat akan hal itu.

Aksan Brataredik adalah satu satunya teman Arjun yang benar benar tidak bisa Arjun tanagani, rambut gondrongnya misalnya. Tapi kalau masalah ada gadis imut yang menarik hatinya ia bisa melakukan apapun, secara ia mempunyai uang dan kekuasaan di sekolah ini. Orang tuanya ada donatur kedua terbesar di yayasan ini.

"Jadi maksud kalian, cewek gua bebas kalian embat tapi sama orang lain gak boleh gitu?" Arjun memperjelas pernyataan Aksan dan diakhiri tanya yang sontak di angguki semuanya.

"Lu kira cewek gua apaan njir." Ujar Arjun tidak setuju, jika dari awal ada aturan seperti ini ia lebih baik memilih gadis lain.

"Tenang, itu juga kalau cewek lu gak gatel di deketin sama kita kita. Kalau beneran gatel lu mending cari yang lain buat permainan ini." Saran Nebara sambil memainkan gelang dengan bahan tali sepatu hitam volcadot.

Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang