26. Izin bernyawa

7 2 22
                                    

"Lu selama pacaran sama De Alvi belum pernah jalan bareng kan?" Tanya Zreal

Arjun yang sedang meminum teh dalam kemasan melirik ke arah Zreal.

"Kalau iya, emangnya napa?" Tanya balik Arjun

Memang iya, selama ia menyandang status sebagai pacarnya Alvia. Mereka belum pernah berpacaran di luar zona sekolah, Date atau semacamnya ia belum pernah melakukannya bersama Alvia.

"Gak pernah lu ajak jalan apa?"

Arjun menghentikan kegiatannya dengan minumannya, "Pernah sih ngajak dia jalan keluar, tapi di tolak tuh. Katanya males keluar sama lagi maraton Anime, gak jadi deh." Jawabnya

"Lagian ngapain ngajak dia jalan, toh tinggal beberapa bulan lagi kan?" Tanya Arjun

Zreal menggelengkan kepala, "Lu itu harusnya berlagak kayak orang pacaran lah sama De Alvi. Kalau ketauan sama temennya, lu bisa bikin macet semuanya." Ujar Zreal

Arjun menghela nafas, ia benar benar malas jika harus melakukan apa yang ia pikir menghabiskan energi dan kantongnya.

"Coba lu telpon dia sekarang, coba ajak dia jalan keluar. Lumayan kan jalan malem malem, ngobrol apa kek biar dia gak terlalu curiga." Usul Zreal

Memang, malam ini di tempat mereka berkumpul hanya ada Arjun dan Zreal. Yang lainnya sedang sibuk dengan kegiatan masing masing, lagi pula malam ini bukan malam weekend jadinya hanya mereka berdua yang ada.

Arjun lagi lagi menghela nafas namun tak urung mengambil ponsel yang tergeletak di meja depannya. Ia langsung menekan nomor ponsel Alvia dan tidak lupa maikan volume ponselnya agar Zreal juga mendengar, tidak lama kemudian nada teleponnya diangkat Alvia berbunyi

"Assalamualaikum. Halo A?"

"Waalaikumsalam. Ya halo De."

"Ada apa ya A?"

"Itu, anu. Kamu lagi sibuk gak?"

"Gak ada tugas sih, emangnya kenapa A?"

"Mau jalan bareng gak?"

"Jalan kemana? Udah malem gini mau jalan jalan?"

Arjun dan Zreal saling tatap. Apa maksudnya sudah malam? Baru pukul 19.30 dan Alvia mengatakan sudah malam?

Arjun kembali menjawab pertanyaan Alvia

"Jalan kemana aja, kalau mau Aa tau tempat makan enak."

"Maaf kak, gak bisa jalan sekarang."

Perkataan Alvia membuat Zreal mengangkat sebelah alisnya. Kenapa gadis itu menolak, bukannya sudah biasa ya jika jalan malam malam bersama pacar?

"Kenapa De?" Tanya Arjun menyuarakan pertanyaannya dan Zreal

"Bisa mati di gorok Dede kalau malam malam jalan sama sama cowok. Apalagi ini hari biasa, gak bakalan di izinin orang rumah. Maaf ya A."

Oke, ada tanda tanya besar muncul di antara dua laki laki itu. Di gorok? Hari biasa? Maksudnya?

"Maksudnya apa ya De?" Tanya Arjun

"Oh, Dede belum pernah cerita ya? Dede kalau keluar harus dapet izin dari orang rumah, terus kalau mau jalan sama orang harus izin dulu sama orang tua. Terutama malem plus cowok." Alvia memperjelas perkataannya

Arjun tidak habis pikir, ada pula yang seperti ini jaman sekarang? Apa Alvia tidak merasa terkekang atau ingin melawan apa yang jadi kebebasannya? Jika itu Arjun, sudah ia lintasi tembok itu.

Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang