16. Aksan

10 4 29
                                    

"Akhirnya dapat kesempatan buat godain cewek si Arjun." Gumam laki laki gondrong seperti puding dengan rambut yang bisa di ikat sebagian. Ia sedang melihat jalan dari balkon kamarnya dengan memegang ponsel berisi percakapan dengan seseorang.

"Info kayak gini jarang dapet dari orang luar kan? Bahkan tuh bocah aja belum tentu tau." Aksan tersenyum miring sambil memutar mutar ponsel bermereknya dengan pandangan melihat langit malam yang cerah.

Di kamar Alvia...

"Hachi!!" Alvia bersin karena hidungnya kemasukan rambut sebahu miliknya.

"Ikat rambut di mana sih?" Ia bertanya kepada dirinya sendiri

Sejak tadi sore ia sedang mencari ikat rambutnya karena ia baru selesai mengeringkan rambutnya habis keramas. Karena tidak mempunyai pengering rambut jadinya hanya mengandalkan udara sore dan sisir yang membuat rambutnya kembali kering, dan lagi lagi ia kehilangan ikat rambutnya.

Ia tadinya berniat mengikat rambutnya karena selalu menganggu saat ia menundukkan kepala, meskipun masih sedikit basah ia berniat melakukannya namun ikat rambut itu hilang entah kemana.

"Ma, liat ikat rambut Dede gak?" Tanya Alvia saat berada di ruang keluarga plus ruang tamu. Mama dan Papanya sedang menonton televisi dengan Hilma yang sedang fokus dengan ponselnya.

"Dede yang pake kok nanyain ke Mama." Jawab Mamanya yang membuat Alvia menghela nafas.

"Kan kirain liat Ma." Ucap Alvia

"Nggak liat." Ujar Mamanya

"Pa, liat gak?" Tanyanya kepada Papanya

"Nggak, lagian baru aja duduk di sini." Jawab sang Papa

"Woi Onta, liat iket rambut gua?" Tanya Alvia sambil menimpuk Hilma dengan kerudung yang tersampir di kursi.

"Kagak." Jawab Hilma yang masih fokus dengan ponselnya

Alvia menghela nafas, bagaimana bisa sih ikat rambut yang sudah menemaninya dengan waktu yang lama pergi begitu saja? Giliran di ganti, baru nampakin wujud. Gaib berarti.

Alvia meninggalkan mereka bertiga dan masuk kembali ke kamarnya. Jika menanyakan di mana Aldi dan Agnia beserta anaknya, mereka sidah pisah rumah dengan Orang tua Alvia meskipun hanya berjarak 100 Meter.

Ia melanjutkan mencari ikat rambut yang menyebalkan itu. Setelah ia cari cari ternyata tergantung di gantungan baju sedikit tertutup oleh lap tangan, Alvia mengambilnya dan mengumpatinya

"Kan! Baru aja gua mau beli yang baru langsung nampakin wujud, cebong."

<*Game Over*>

Alvia berjalan sendiri menuju kelasnya, tumben sekali angkot yang ia tumpangi terlambat 10 menit. Ia menyenandungkan salah satu lagu opening Anime yang ia hapal.

"Lho De, tumben?" Tanya Arjun di depan Alvia yang berada dekat kelasnya. Ia membawa seorang teman yang membuat Alvia terkejut

"Itu Kenma kak?" Tanya Alvia tidak menghiraukan pertanyaan Arjun

"Kenma?" Arjun berbalik tanya

"Kozume Kenma lho A, masa gak tau!!" Seru Alvia kegirangan melihat ada orang mencosplay salah satu tokoh favoritnya

"Siapa ya?" Tanya seseorang di belakang Arjun yang merupakan temannya

"Lah, nggak kenal juga?" Alvia terkejut mendengar penuturan mereka berdua, hingga beberapa detik kemudian ia memukul kepalanya sendiri

Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang