39. Kenyataan dan Pertanyaan

8 3 2
                                    

"Kayaknya lu lagi seneng ya?" Tanya Klea

"Yeah, bisa dibilang gitu." Jawab Alvia

"Cie, ada apa nih ampe senyum lu bikin mata silau?" Tanya Klea lagi

"Coba tebak." Tantang Alvia

"Apaan dah, gak ada ide buat nebak. Kasih tau langsung lah." Pinta Klea

"Rahasia." Jawab Alvia

"Ni anak minta di tampol." Gerutu Klea

Alvia terkekeh mendengar gerutuan teman sebangkunya ini. Bukan apa apa, hanya saja ia telah merasakan sesuatu yang selama ini ia pertanyakan.

"Tugas terakhir pelajaran sejarah yang bawa buku udah?" Tanya Klea

"Belum dikumpulin, lagian tenggatnya besok." Jawab Alvia

"Kalau tenggatnya besok gak bakalan gua tanyain sekarang, onta." Ucap Klea

Mendengar ucapan Klea, Alvia langsung memeriksa tasnya dan Boom!! Tidak ada buku yang dimaksudnya.

"Mampus, gak dibawa bukunya!!"

<*Game Over*>

Alvia harus meminjam motor Villia yang untungnya dibawa untuk mengambil buku tugasnya, mendapat ceramahan tentang kedisiplinan mengumpulkan tugas menjadi imbalannya karena penyakit pelupanya.

"Kantin kuy?" Ajak Willia

"Kuy!!" Seru Villia

"Gua absen dulu, mau nengok perpustakaan." Tolak Alvia

"Heleh, perpustakaan aja lu tengok, gua yang sakit kemaren gak lu tengok." Ucap Willia

"Lu cuma males sekolah plus barengan sama demam, lagian sakit sehari kek sakit setaun aja mau di tengok." Kata Alvia

"Asem lu." Cibir Willia

"Gua ikut." Ucap Klea

"Lu ikut kita ke kantin apa ikut Alvi ke perpus?" Tanya Villia

"Gua ikut kalian. Males gua deket sama si Alvi yang pacaran mulu, bawaannya ngenes." Jawab Klea yang sontak disambut tawa Willia dan Villia, sedangkan Alvia terkekeh saja.

Memang benar, setelah insiden perselingkuhan Arjun mereka berdua malah tambah lengket. Pacaran sana sini, membagikan kengenesan para jomblo yang melihat, dan memunculkan rasa iri terhadap keromantisan yang tidak biasa.

Alvia sekarang jauh lebih hangat dari biasanya kepada Arjun, sedangkan Arjun sekarang lebih terbuka terhadap Alvia. Keduanya selalu ada topik pembicaraan yang membuat mereka betah di sisi masing masing.

"Makanya, punya pacar dong." Ledek Alvia sambil meninggalkan ketiganya dan berniat menuju tempat tujuan.

"Gua sumpahin kalian putus, baru tau doa orang jomblo langsung kekabul!!" Seru Klea yang dijawab Alvia dengan acungan jempol tangannya.

Alvia sudah sampai di depan perpustakaan berniat untuk mendinginkan hati dan pikirannya yang terlalu hangat.

Alasan kenapa dirinya begitu senang hari ini adalah karena pemikirannya semalam. Saat itu, Alvia sedang memikirkan sesuatu yang lima bulan ini ia pertanyakan. Rasa yang ia rasakan bersama Arjun itu hanya kagum semata, sudah ditahap suka, atau bahkan sudah ditahap yang lebih tinggi seperti cinta?

Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang