01 kenaikan kelas

98K 8.9K 256
                                    

Gadis berambut panjang itu kini tengah bahagia Berjalan memasuki rumahnya sambil membawa piala yg di peluk erat. Hadiah juara pertama kenaikan kelas yg biasa ia raih. Walau dia tak mendapat juara umum seperti semester sebelumnya, tapi gadis itu tetap bangga atas prestasi yg telah ia capai.

Dia freya grizelle, putri bungsu dari pasangan dito wijaya Dan nita wijaya. Freya tak sabar melihat reaksi kedua orang tuanya meski tak pernah mereka tunjukan. Tapi hari ini, dia sangat yakin jika orang tuanya akan bangga terhadapnya. Bahkan dia akan memberikan kejutan lain yg selama ini sudah ia persiapkan.

Papanya adalah seorang pengusaha besar. Sedangkan mamanya mantan seorang artis Dan model terkenal. Kehidupan freya tak jauh dari sorot kamera. Apapun aktifitas keluarganya selalu menjadi buah bibir Dan sorotan public. Karna itu lah kedua orang tua freya sangat menyukai yg namanya kesempurnaan.

Freya telah sampai didepan pintu rumahnya. Ia mengambil nafas panjang untuk menghilangkan segala kegugupan yg kini dirasakan. Gw pasti bisa semangatnya dalam hati.

“Assalamualaikum mama”

Karna tak Ada yg membalas salamnya, freya memutuskan pergi ke ruang keluarga. Dan benar saja, para keluarganya kini tengah berkumpul bersama. Akhirnya dia memutuskan untuk menghampiri dengan senyuman yg tak luntur di wajah cantiknya.

PLAKK....

Suara tamparan terdengar nyaring memekik telinga. Freya yg menerima itu masih mencoba untuk tersenyum walau dibenaknya seakan bertanya apa kesalahannya. “mama kenapa nampar freya” tanyanya tersenyum getir

“kamu anak gak tau diri yg bisanya Cuma bikin malu keluarga. Kenapa kamu gak bisa meraih juara umum sedangkan kedua abang kamu bisa? Sebodoh itukah kamu? Percuma selama ini kamu ikut les private jika hasilnya tetap mengecewakan” bentak nita

“Tapi ma.. Freya punya alasan kenapa prestasi freya menurun.. Freya punya masalah di peru- ...” ucapnnya terpotong

PLAKK...

Lagi.. Untuk kedua kalinya ia menerima tamparan. Tapi kali ini bukan dari mamanya, melainkan sang papa. Freya hanya bisa memejamkan matanya agar dapat mengendalikan emosinya.

“KAMU JANGAN BANYAK ALASAN... EMANG DASARNYA KAMU BODOH JADI GAK USAH NYANGKAL... APA KATA ORANG JIKA ANAK PENGUSAHA TERKENAL BODOH SEPERTI MU? KAMU CUMA BUAT PAPA MALU” bentak dito

“pah.. Udah kasian.. Adek baru pulang..” Tegur abang pertamanya arsenio bastian. Orang yg selalu bijaksana Dan sangat menyayangi sang adik.

“tapi dia udah bikin malu papa” ujar dito membela diri tak ingin di salahkan

Abang kedua yg iba melihat sang adik pun ikut bersuara. Dia cavan hartigan, walaupun mempunyai sifat yg dingin Dan cuek kepada orang lain tapi tidak untuk sang adik. “freya juga kali ini gak dapat juara umum.. Apa salahnya sih?” ucapnya membela freya yg kini menangis di pelukannya.

“Salah... Sangat Salah.. Semua bawahan papa akan bergunjing betapa bodohnya anak perempuan dari keluarga wijaya” teriak dito yg kini tersulut emosi.

Freya yg masih dalam pelukan cavan kembali menangis. Air mata tak henti mengalir mengingat semua usaha yg ia lakukan hanya terbuang sia sia Dan tak di hargai. Freya menghapus air matanya dengan kasar Dan mengeluarkan semua rasa sesak yg selama ini ia terima.

“kenapa mama sama papa gak pernah ngehargain freya walau Cuma sedikit.. Freya selalu berusaha buat jadi sempurna seperti yg kalian inginkan.. Freya mengikuti semua les yg mama suruh dengan harapan supaya mama senang Dan bangga sama freya.. Freya sehari tidur Cuma empat jam but ngerjain segala tugas sekolah Dan les yg harus freya jalanin... Tapi yg selalu kalian puji Cuma abang... Papa gak pernah muji freya, bahkan saat freya dapat juara umum papa Cuma biasa aja.. Karna yg kalian pikirin Cuma pandangan orang lain tentang keluarga ini” bentak freya.

Dapat ia lihat kedua abangnya ikut menangis seolah tau apa yg kini freya rasakan. Freya hanya tersenyum getir, karena sejatinya perempuan Dan laki laki selalu di bedakan.” Yang freya inginkan Cuma mendapat pujian dari papa.. ‘kerja bagus nak, papa bangga sama kamu’... Haha sesulit itu bagi papa mengucapkan dua kalimat yg ingin freya dengar” ucap freya di sela tangisnya.

“freya lakuin semuanya Pa.. Karate, taekondo, renang, masak, musik, semua.. Tapi papa gak pernah nanya gimana perasaan freya.. Tubuh freya penuh lebam Dan luka aja bahkan papa gak pernah nanya seolah olah papa mencoba menutup kedua mata.. Freya capek pah... Freya pamit.. Assalamualaikum” pamitnya sambil meraih kunci motor di atas meja.

Freya berjalan menuju garasi tanpa peduli dengan teriakan dari kedua abangnya. Saat dia menjalankan motor, dapat freya lihat kedua abangnya berlari mengejarnya melalui kaca spion.

Di tengah keramaian ibu kota, freya menjalankan motornya tanpa tau arah Dan tujuan. Namun, pandangan matanya terkunci pada mobil yg kini melaju dari arah berlawanan dengan kecepatan di atas rata rata. Freya melotot tak percaya ketika mobil itu berjalan ke arah pohon besar tanpa mengurangi kecepatannya. “shit... Seberapa besar sih masalah Lo jadi pengen buat bunuh diri gitu.. Gw kan gak mau jadi saksi” umpatnya kasar yg kini paham dengan situasi di depan matanya.

Tanpa pikir panjang ia melanjukan motornya kearaah mobil tersebut berharap sang pengendara memberhentikan mobilnya. Ia mengambil nafas panjang ketika sadar si pengemudi tak ingin menghentikan mobilnya. Seketika pandangan mereka terkunci Dan..

Braakk...

Motor yg freya kendarai terpental jauh “ck.. Gini amat nasib gw.. Matinya gak elit banget” gumamnya. Freya yg tak kuat merasakan sakit yg kini ia rasakan pun perlahan menutup kedua matanya.

Sedangkan di kediaman wijaya..

Kedua orang tuanya kini tengah menangis menyesali perbuatan yg ia lakukan terhadap putri sematawayangnya. Kini mereka tengah khawatir karena handphone freya sedari tadi tak bisa di hubungi.
“papa sama mama keterlaluan.. Kalo sesuatu yg buruk terjadi pada freya.. Arsen gak akan maafin kalian” bentaknya meninggalkan kedua orang tuanya yg di ikuti oleh cavan





Happy reading...

Transmigrasi Miss Perfect (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang