kafeel berjalan memasuki mansion besar. kali ini ia tak pulang ke rumahnya. melainkan ke mansion kakeknya untuk mengambil beberapa barang yg saat ini ia butuh kan. karena sekolah semakin sepi, semua orang memutuskan untuk pindah ke markas alister untuk melanjutkan pencarian ivanka. ia juga akan menyusul yg lainnya setelah barang yg di butuhkannya sudah ia dapatkan.
kafeel memasuki kamarnya. menatap sekeliling akan dekorasi kamarnya yg tak pernah berubah. tak ada sedikit pun debu yg menempel. padahal kamar ini telah kosong selama lima tahun. tak ingin berlama lama, ia segera mengambil barang yg sedari tadi ia incar itu. berharap dengan benda ini ivanka akan segera di temukan. kafeel langsung keluar dari kamarnya, berjalan menuruni anak tangga.
“kamu bertengkar lagi dengan devan? tak bisakah kalian mencoba untuk akur? kenapa kau selalu memukulinya?” tegur kakek yg membuat kafeel menghentikan langkahnya.
“apa ia mengadu padamu? dan kau mempercayainya?” ucap kafeel terkekeh.
kakek menghela nafas lelah. terlalu sulit baginya jika harus berhadapan dengan cucu satu satunya itu. “dia tak pernah mengadu.. kakek hanya menerka” balasnya singkat.
“bukan aku.. tapi sahabatnya.. mungkin aku juga akan menghabisinya.. tapi suatu saat.. dan berhentilah membersihkan kamar itu.. kau sangat membuang waktu”
kakek menatap kafeel sendu. “kakek hanya berharap kau akan kembali” gumamnya lirih yg masih bisa di dengar oleh kafeel.
“berhentilah berharap.. aku bahkan tak mengerti kenapa kau ingin menikahi tante diana dulu” ucap kafeel terkekeh masam.
“untuk menyejahterakan anak yatim” ucap kakek singkat yg membuat kafeel menampilkan muka datarnya.
“sudahlah.. aku sangat terlambat”
kafeel melanjutkan langkahnya yg terhenti. berjalan keluar menghampiri motornya. baru saja ia ingin menaiki motornya, tapi terhalang akan kedatangan devan yg tiba tiba.
“gw ikut.. gw mau cari dia” kekeh devan
“gak perlu.. dengan adanya lo hanya akan menambah beban” balas kafeel sinis lalu pergi meninggalkan pekarangan mansion.
🐒🐒🐒🐒🐒🐒
ghali mendekati ivanka. mengangkat wajah ivanka dengan telunjuk pada dagunya. “apa maksud dari perkataanmu kau bukan ivanka yg asli?” ucapnya menatap ivanka tajam.
“gw bukan ivanka ghali... ivanka yg lo kenal udah mati” balasnya tersenyum miring.ghali melayangkan tangannya. bersiap menampar ivanka yg telah berhasil menaikkan emosinya. tetapi langsung terhenti karna ia tak ingin menyakiti gadisnya. “apa maksudmu ivanka? kau jangan mencoba memancing amarahku.. bicaralah dengan jelas” ucapnya berteriak.
“ivanka udah mati ghali.. gw cuma jiwa seseorang yg terperangkap dalam raga ivanka”
ghali tertawa kencang. baginya semua yg di katakan ivanka hannyalah lelucon belaka. “kau sedang mencoba membodohiku hm?” ucapnya masih tertawa.
freya mengambil nafas dalam. sangat sulit menyadarkan orang yg sudah terlanjur gila. “apa ivanka seberani ini? apa ivanka juga bisa bela diri? apa ivanka juga unggul dalam berbagai hal?” balasnya terkekeh sinis.
“lalu dimana ivanka?” tanya ghali dingin.
“malam itu gw pergi dari rumah.. di jalan gw gak sengaja liat mobil dengan kecepatan tinggi mengarah ke pohon besar.. gw reflek langsung ngehadang, tapi dia malah nabrak gw dan kita berakhir kecelakaan” ucap freya menatap kosong
ghali langsung terdiam. memang benar dulu ivanka kecelakaan dan berakhir di rumah sakit. dan setelah ia bangun dari koma, sifat dan perilaku ivanka berubah drastis. tubuh ghali terasa lemah, ia terduduk di lantai dengan air mata yg kini kian menetes. ia tau sekarang apa alasan ivanka tak lagi mengenalinya dan berubah padanya.
“lo tau ghali.. gw dan dia ada di posisi yg sama.. bedanya kedua abang gw selalu menyayangi gw dan ivanka slalu di sayang oleh mamanya.. dan gw iri akan hal itu.. disini gw juga gak bisa sepenuhnya nyalahin ivanka atas semua keputusan yg ia pilih” ucap freya
ghali terkekeh sinis. menatap tubuh ivanka itu dengan tatapan nyalang. “dan lo sangat menikmati dalam berperan sebagai ivanka bukan?” ucapnya menyindir.
freya menatap ghali tajam. semua tuduhan yg di tunjukkan padanya sama sekali tidak benar. jika bukan karna perjanjian konyol itu, mungkin dia tak akan berakhir seperti ini. “lo pikir itu semua keinginan gw? ivanka sendiri yg meminta gw untuk melanjutkan hidupnya.. dia yakin dengan adanya gw keluarganya akan slalu menyayanginya.. gw juga punya kehidupan sendiri yg harus gw jalani.. bahkan sekarang raga gw terbaring koma di rumah sakit” bentak freya.
freya yg melihat keterdiaman ghali membuat hatinya sedikit terasa iba. ia berpikir mungkin ada rasa kesedihan di balik wajah dingin yg ia tampilkan. “kalian juga bertemu ivanka untuk yg terakhir kalinya bukan.. bahkan dia tersenyum tulus ke semua orang” ucapnya menenangkan.
“kapan?” tanya ghali bingung.
“lo inget waktu gw pingsan dan di bawa pulang ke rumah? disitu ivanka datang untuk memberikan salam perpisahannya yg terakhir.. bukankah ivanka terlihat bahagia karna keluarganya telah meminta maaf padanya”
ghali kembali berdiri. mendekati ivanka yg kini tengah menatapnya. menghentikan segala perbincangan yg menurutnya sangat di luar nalarnya. jujur saja ia masih belum menerima semua ucapan yg di tuturkan gadis di hadapannya ini. “namamu?” tanyanya dingin.
“freya... freya grizelle” ucapnya gugup
“terlalu dekat anjim.. gw grepe juga lo.. bagaimanapun gw masih pecinta cogan” batin freya histeris.
ghali mengulurkan tangan. tidak untuk menamparnya, ia mengusap pelan pipi freya dengan lembut. “dengar.. terlepas benar tidaknya semua yg kau ucapkan kepadaku.. kau akan tetap menjadi milikku.. entah itu sebagai ivanka atau freya” bisiknya yg membuat freya terdiam kaku.
keterdiaman freya membuat ghali tersenyum miring. ia seperti dapat menguasai gadis itu. ghali melangkah menjauhi freya, berniat meninggalkan ruangan tersebut. tapi langkahnya tiba tiba terhenti oleh satu pertanyaan yg keluar dari mulut gadisnya.
“apa dengan memilikiku akan membuat mu merasa senang? lalu cinta seperti apa yg kau miliki untuk ivanka?”
deg...
•
•
•
•
Happy reading...

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Miss Perfect (Tahap Revisi)
Teen FictionTerlahir dr keluarga kaya menuntutnya untuk menjadi sempurna. Hingga suatu saat dia lelah kecelakaan pun tak dapat di hindari.. Di sisi lain ada gadis dengan berbagai kekurangan. Di jauhi keluarga karna di anggap bodoh. Selalu di pandang sebelah ma...