Ivanka kini berdiri di balkon kamarnya sambil menikmati angin malam. Kejadian tadi siang membuat otaknya berpikir keras. “Itu cowok siapa sih... Kenapa gw sama sekali gak inget.. Padahal ivanka udah kasih semua ingatannya ke gw” gumamnya menatap lurus ke depan.
“Gw harus cari tau siapa cowok itu.. dia udah berani mau nyakitin jordan.. besar kemungkinan dia juga akan menyakiti keluarga ini” ucap ivanka menerawang segala kemungkinan.
“Apa gw harus kasih tau abang gw yg lainnya” monolognya kemudian masuk kembali ke kamar.
🏴☠️🏴☠️🏴☠️🏴☠️🏴☠️Di sebuah ruangan, terdapat seorang lelaki yg memandangi seorang gadis melalui monitor miliknya. Ia sesekali terkekeh melihat raut wajah yg di perlihatkan sang gadis tersebut. Mengamati sang gadis sesekali melirik fotonya, kini menjadi hobinya yg terbaru. Bahkan foto itu terpajang di seluruh sudut ruangan, dinding, serta langit langit kamarnya.
“Lihatlah sayang aku sudah menghias kamar pengantin kita.. Kini di setiap sudut rumah ini sudah ku hiasi dengan fotomu.. Kau akan bahagia.. karna sebentar lagi kau akan menjadi milikku selamanya” ucapnya sambil mengelus foto sang gadis.
“Kau tau.. Semenjak kejadian itu.. Aku sudah menyukaimu.. tapi kenapa sampai sekarang kau masih tidak menyadarinya” ucapnya sendu.
“Bahkan aku sudah berniat membunuh seluruh keluargamu hingga tak ada lagi dendam yg tersisa.. tapi kau tetap bersikap baik kepada mereka seolah kau melarangnya” geramnya marah.
“karna keluargamu kau mengalami kecelakaan dan sikapmu padaku kian berubah.. aku lebih menyukai dirimu yg sekarang karna aku merasa kau mulai menanggap diriku ada” ucap lelaki itu sambil menyeringai devil.
Flashback on...
Di sebuah gang, terdapat sekelompok pemuda yg sedang bertarung. Dari kejauahan ada seorang perempuan yg sedang bersembunyi dan menyaksikan kejadian tersebut. Ya perempuan itu adalah ivanka.
“Gimana ini.. Aku takut.. Kalo gak di tolongin kasian.. Ntar kalo mati , aku gak mau jadi saksi” batinnya menimang
“tapi kalo di tolongin akunya gak berani” gumamnya lirih.
Ivanka yg mendapat pencerahan langsung mengambil handphone miliknya dan menyalakan serine polisi dengan volume yg sangat keras. Sekelompok pemuda yg mendengar itu pun kabur meninggalkan seorang lelaki yg terkapar di tanah. Ivanka yg merasa situasi telah cukup aman datang menghampiri lekaki tersebut.
“Assalamualaikum.. Kamu udah mati belum? Kalo udah aku bawa ke mesjid terdekat biar di umumin kematiannya” ujar ivanka sambil meletakkan tangannya di hidung lelaki tersebut.
“Ck... Gw belum mati” balasnya ketus
“Udah di tolongin juga.. Gak bilang makasih lagi” dumel ivanka
“Lo yg nologin gw?” Balas lelaki tersebut tak percaya.
“Gak.. Setan” ketus ivanka
“Kamu bisa jalan? Sini aku bantu” tawar ivanka sambil memapah lelaki itu.
Ivanka membawa lelaki itu ke sebuah minimarket. Jarak antara gang yg tadi mereka lewati terbilang cukup dekat. “Kamu tunggu disini dulu ya” ujarnya sambil membantu lelaki tersebut duduk di sebuah kursi.
Ivanka memasuki mini market, membeli air serta peralatan p3k. Setelah di rasa cukup, ia langsung keluarga dan kembali menghampiri lelaki tersebut. “Sini aku obatin” tawar ivanka.
Lelaki itu hanya mengangguk tak menolak kebaikan ivanka. Ivanka pun memegang wajah lelaki itu dan mengobatinya dengan telaten. “Ngapain pake acara berantem segala.. Kasian tau wajah gantengnya” omelnya.
Lelaki yg mendengar itu hanya tersenyum tipis. Menurutnya ivanka sangat blak blakan dan terbuka.
“Selesai... Nih minum siapa tau kamu haus” ucap ivanka memberi minuman.
“Makasih... tapi kok air putih? Gak ada yang manisan?” tanya lelaki itu heran.
“Ck.. kalo kamu minum sambil liatin muka aku.. apa pun yg hambar pasti akan terasa manis” jawab ivanka penuh percaya diri.
Lelaki itu tertawa dengan keras atas ucapan ivanka yg menurutnya garing. Ivanka yg melihat itu memandangnya penuh binar. “Kamu kalo ketawa ganteng deh... Jadi pengen milikin.. eh” Ucap Ivanka gugup dan pergi meninggalkan lelaki tersebut.
“Ivanka pulang dulu ya.. Jangan keseringan berantem apalagi tawuran.. Papay...” sorak ivanka yg kini telah berjalan menjauh.
“Akan aku kabulkan permintaanmu itu sayang” gumamnya menyeringai devil.
Flashback off..
Lelaki itu kembali menatap monitor. Melihat gadisnya yg cantik yg kini tidur dengan damai. “Kau tau sayang.. Aku sudah menunggumu sejak saat itu.. Tapi aku tak pernah mendapatkan kesempatan untuk mendekatimu” gumamnya mengelus monitor tersebut.
“tapi kau tak perlu berkecil hati.. karna sebentar lagi kita akan selalu bersama.. bahkan kita akan memiliki banyak anak.. dan aku akan mewujudkan semua itu” ucap lelaki tersebut menyeringai devil.
•
•
•
•
Happy reading...
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Miss Perfect (Tahap Revisi)
Teen FictionTerlahir dr keluarga kaya menuntutnya untuk menjadi sempurna. Hingga suatu saat dia lelah kecelakaan pun tak dapat di hindari.. Di sisi lain ada gadis dengan berbagai kekurangan. Di jauhi keluarga karna di anggap bodoh. Selalu di pandang sebelah ma...