32 sebuah perasaan

33.5K 3.7K 115
                                    

Kafeel menyeret paksa para abang ivanka ke gudang belakang sekolah. Ia kesal sedari tadi wanitanya terus di salahkan. Disana bara, arzan dan juga yg lainnya sedang menunggu kedatangan mereka. Setelah membawa ivanka ke kantin, kafeel langsung menyelidiki siapa pelaku yg membuat nama gadisnya tercemar. Tak perlu waktu lama baginya untuk mengungkap dalang dari kejadian tersebut.

“Lo mau bawa gw kemana” ketus jordan

“Lo bakal tau nanti” ucap kafeel cuek

Kini mereka telah sampai di gudang sekolah. Kafeel menendang kasar pintu gudang yg membuat mereka mengumpat tertahan. Walau ia hanya seorang hacker, tapi kemampuan seni bela dirinya melampaui ketua argasa dan juga alister. Para abang ivanka berlari memasuki gudang saat tau salah satu sahabat ivanka terikat di sebuah kursi.

“gak ada otak lo semua.. bisa bisanya kalian bully sahabat ivanka” marah jordan.

Yose berjalan ke depan. Membantu membuka tali yg terikat pada tubuh gadis itu. “kalo ivanka tau perbuatan lo pada.. dia pasti bakal ngamuk” ucapnya sambil menenangkan gadis itu yg kian gemetar ketakutan.

“padahal niat gw ni orang pengen gw gantung pake tali branya dia saking keselnya sumpah” celetuk bagas yg membuat semua orang memandangnya jijik.

“lepasin gw” lirih gadis itu menahan tangisannya.

“dia udah gemetaran woy.. buka.. lo semua udah kelewatan” kesal rayhan

Bara menatap sinis abang ivanka. Dia terlalu malas jika harus berurusan dengan wanita. Baginya berhadapan dengan ivanka lebih menarik dari pada mengurus hal hal kecil seperti ini. “udah fel.. suruh dia liat rekaman cctv di hp lo.. biar cepet kelar.. masalah ni cewek tinggal lo bunuh mayatnya tinggal di plastikin aja selesai” ujarnya enteng yg membuat gadis itu menangis memohon.

“daging kiloan kali bang” sahut ghali

Jordan merampas paksa telepon genggam kafeel. Menatap tak percaya atas apa yg ia lihat. Sungguh ia sangat menyesal sekarang karna tak mempercayai adiknya. “gila lo laras.. ivanka itu sahabat lo.. apa yg salah dari adek gw” teriak jordan.

“Ma-maaf.. awalnya gw udah mencoba untuk biasa.. tapi hati gw seolah menang.. gw terlalu menuruti rasa sakit sampai gw ngelakuin hal itu.. gw Cuma mau arzan berhenti untuk suka sama ivanka” jawabnya terisak

“adek gw terlalu baik” ujar arsen menghela nafas lelah.

Semua orang beralih menatap arsen. Tak mengerti atas pernyataan salah satu orang yg di anggap abang oleh ivanka itu. Arsen yg mengerti kebingungan mereka pun kembali menjelaskan. “ck.. jadi ivanka itu tau kalo laras yg udah ngerjain dia.. tapi dia memilih diam atas dasar ‘persahabatannya dengan ivanka’.. dia juga tau sejak ivanka kembali sekolah setelah kecelakaan si laras memang udah gak suka sama dia” jelasnya kesal.

“Apa?? Apa yg membuat ivanka lebih baik dari gw.. apa yg membuat lo lebih memilih ivanka?.. kalian semua terlalu bodoh.. kalian tau ivanka hanya bermain gak pernah menetapkan satu hati.. seharusnya kalian sadar” marah laras

Arzan tertawa sumbang. Seakan mengerti arah pembicaraan laras. “menyukai ivanka adalah hak gw.. dia membalas perasaan gw atau gak juga adalah hak dia.. gak bisa di paksa.. begitu pun lo..” ujarnya menatap laras.

“Ivanka gak salah.. yg salah hati gw yg nerima dia.. hati gw yg memulai jadi dia juga yg suatu saat akan mengakhirinya.. bohong kalo gw gak sakit hati.. tapi semuanya seakan lenyap ketika gw berada di dekat dia.. seperti ada kebahagiaan tersendiri walau gw hanya mencintai sendirian.. semua akan berakhir ketika hati gw sudah merasa lelah untuk berhenti bertahan” ujar arzan tersenyum tulus

“anjir.. bos gw bucin akut” batin bagas merinding.

Kafeel melangkah berjalan mendekati laras. Sedikit membungkukkan badannya menatap laras dengan tajam. “udah selesai dramanya.. gw udah muak.. sekerang mari kita selesaikan.. lo tau? Sangat mudah bagi gw untuk melenyapkan satu hama.. itu tergantung pilihan lo sendiri” ujarnya menyeringai devil.

Sedangkan di sisi lain..

Ivanka menyusuri lorong sekolah, membawa berkas yg juga bagian dari hukumannya itu. Suasana sekolah terasa sepi karna semua murid telah kembali ke kelasnya masing masing untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Ia menghela nafas pasrah jika harus bertemu dengan devan kembali. Setiap berhadapan dengan lelaki itu, ivanka selalu di buat kesal setengah mati olehnya. Dan sialnya, berkas yg bu rika titipkan padanya harus di antar ke ruangan osis.

Jarak hanya berselang puluhan meter. Sudah terlihat dari jarak jauh ruangan osis yg terasa sepi. Entah karna terbawa suasana, hari ini perasaan ivanka mendadak gelisah. Bahkan sebelumnya ia tak pernah segelisah ini.
“Mau ke mana hm?” ujar seorang lelaki yg tiba tiba muncul di hadapan ivanka.

Ivanka mengatur nafasnya. Menenangkan dirinya yg terkejut atas kedatangan lelaki itu yg datang terlalu tiba tiba. “Kaki lo gak punya tapak ya.. kalo jalan gak ada suaranya.. gw nya kaget anjir” umpatnya kesal.

Lelaki itu menyengir lebar. Merasa senang saat melihat ivanka meluapkan kekesalannya. Ini seperti permainan yg menyenangkan menurutnya. “lo belum jawab pertanyaan gw yg tadi” ujarnya meminta jawaban.

“nganterin ni berkas.. di suruh burik.. bantuin bawa napa.. lagian tujuan kita sama juga kan” ujar ivanka memelas.

Lelaki itu mengangguk Mengerti. Terkekeh pelan menampilkan sedikit seringainya. “Iya tujuan kita sama” ujarnya menyeringai devil.

Ia melangkah maju mendekati ivanka. Jarak mereka cukup dekat hingga tak ada ruang bagi ivanka untuk sedikit bergerak. “terlalu deket anjim.. tangan gw penuh dengan buku kalo gak udah gw grepe lo.. inget tulisan yg truk ‘jaga jarak aman” ucap ivanka memperingati.

Lelaki itu kembali tertawa. Diam diam mengeluarkan chlorophyll di balik saku celananya. Dengan santainya ia menyemprotkan cairan itu tepat di depan wajah ivanka. “Dev...” jerit ivanka tertahan hingga tak sadarkan diri yg membuat semua berkas yg ia bawa berserakan.

Pemuda itu dengan sigap menangkap tubuh ivanka yg hampir terjatuh ke lantai. Mengelus wajah gadisnya dengan sayang sambil tersenyum cerah atas penantiannya yg tak sia sia. “i get you” bisiknya serak kemudian pergi membawa ivanka.





Happy reading..
Semoga ni revisi cepet kelar ☺

Transmigrasi Miss Perfect (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang