26. An Accident

1.2K 276 361
                                    

Hello!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus, yo.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Serta mohon ditegur apabila memiliki kesamaan dengan cerita orang.
Semoga suka.
Selamat membaca^^

***

"Karena menyesal itu tidak pernah menyenangkan."

***

Rachel berdiri di seberang jalan dengan wajah tenangnya. Ia sedang menunggu lampu pejalan kaki menyala. Dirinya saat ini sedang berdiri di depan rumah sakit tempatnya bekerja.

Ia tidak pernah menyesal harus terluka karena insiden kemarin. Terluka baginya adalah sesuatu yang membawa kebahagiaan untuknya.

Seandainya dia tidak terluka, maka mungkin saja dia akan keluar dari rumah sakit itu dan tidak bekerja lagi hari ini.

Tapi, dirinya masih bisa bekerja di sana selama satu minggu ke depan karena dia terluka.

Kalian tentu saja masih ingat saat Rachel meminta pada Sehun agar bisa bekerja satu minggu lagi di sana, bukan?

Sehun memberikan lampu hijau dan menyuruh Rachel untuk melakukan sesukanya.

Oleh karena itu, ia semangat hari ini.

Pagi-pagi sekali dirinya berpakaian. Ia juga memutar lagu yang ada di ponselnya selama perjalanan.

Ia mendengarkan lagu tersebut melalui earphone yang sedang ia pakai.

Lampu pejalan kaki menyala. Membuat senyum Rachel mengembang. Perempuan itu langsung melangkahkan kakinya lebar-lebar.

Karena terlalu bersemangat, kaki Rachel langsung terkilir begitu saja. Membuatnya terjatuh dari tempatnya.

Tidak ada yang bisa membantunya. Sebab, ia hanya seorang diri di sana. Tidak ada orang yang hendak menyeberang selain dirinya.

Matanya menatap lampu pejalan kaki. Masih ada waktu untuknya. Ia mencoba untuk berdiri. Tapi, sebuah mobil yang entah datang dari mana mengarah tepat pada dirinya.

Rachel beberapa kali pernah menonton sebuah film atau drama di TV. Ia kesal ketika ada adegan di mana tokoh utamanya berdiri di tengah jalanan saat ada sebuah mobil yang mengarah padanya.

"Ayo cepat lari!"

Itu yang Rachel selalu katakan ketika adegan tersebut muncul di sebuah film atau drama.

Tapi, ketika hari ini dia mengalami apa yang sering ia tonton, ia justru kaku di tempatnya. Mungkin karena terlalu terkejut, Rachel tidak bisa apa-apa selain berdiam diri di sana sambil memejamkan matanya.

"Tolong aku, Tuhan."

Ia meminta pada Tuhan agar dirinya bisa selamat meskipun ia tidak melakukan apa-apa di sana.

Dan ketika tubuhnya terhantam, kedua matanya baru terbuka. Air matanya langsung berjatuhan.

Padahal kepalanya mengeluarkan darah karena terhantam di jalanan. Tapi, ia langsung bangkit dari posisinya dan berlari menghampiri sosok laki-laki yang terkapar di tengah jalanan.

After 1825 Days (RSB 13) (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang