28. His Secret.

1.2K 277 340
                                    

Hello!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Mohon ditegur apabila memiliki kesamaan dengan cerita orang.
Semoga suka.
Selamat membaca^^

***

"Yakinlah. Semuanya akan baik-baik saja jika sudah waktunya."

***

Rachel memasukkan semua barang-barangnya ke dalam sebuah kotak berukuran besar.

Bukan pindah rumah. Tapi, pindah tempat kerja.

Sudah satu minggu Baekhyun sakit. Satu minggu ini, yang mengambil alih pekerjaan lelaki itu adalah Rachel seorang diri.

Rachel tidak pernah mengeluh. Karena dia memang harus melakukan itu. Entah itu karena kewajiban. Atau memang karena keterpaksaan.

Yang jelas, Rachel tulus menggantikan pekerjaan Baekhyun meskipun harus pulang terlambat.

Sama seperti hari ini. Dirinya melewatkan jam makan siang karena pasien rawat jalan ada banyak. Tapi, dia tidak mengeluh.

Hari ini adalah hari terakhir dirinya bekerja di rumah sakit tersebut. Ia harus keluar seperti janjinya pada Sehun.

Ia masih sangat ingin di sana tentu saja. Tapi, ia juga tidak bisa terus-terusan bertahan di suatu tempat yang di mana orang sekitarnya tidak nyaman terhadapnya.

Selama satu minggu ini, ia tidak hanya sibuk menggantikan posisi Baekhyun. Tapi, ia juga rutin mengunjungi lelaki itu.

Dirinya selalu membawa makanan kesukaan Baekhyun. Tidak peduli jika lelaki itu memakannya atau tidak.

Dan bahagianya, Baekhyun tidak pernah dingin padanya. Setidaknya setelah dirinya menangis sembari memeluk Baekhyun, lelaki itu tidak lagi sedingin biasanya.

Ia hanya diam ketika Rachel ada di sana. Dan ia tidak mengusir Rachel ketika perempuan itu memilih di sana meskipun Rachel hanya berdiam diri dan baru pergi ketika Baekhyun tidur.

Untuk hari ini, ia tidak lagi ke kamar Baekhyun. Karena dari info yang ia dapatkan, lelaki itu sudah boleh pulang hari ini.

Rachel menghembuskan nafasnya. "Aku akan sangat rindu meja kerjaku," ujarnya pelan.

Gerakannya yang hendak memasukkan snelli-nya ke dalam kotak besar yang sudah hampir penuh itu berhenti tatkala pintu ruangannya terbuka lebar.

"Aku lihat kau sudah bersiap untuk pergi."

Perempuan tersebut tidak jadi memasukkan snelli-nya ke dalam kotak yang sudah ia siapkan jauh-jauh hari itu.

Ia menunduk sopan. "Saya akan menepati janji saya, Presdir."

Kalian pasti tidak mungkin salah menebak sosok yang saat ini hadir di hadapan Rachel.

Ya. Dia adalah seorang Oh Sehun.

"Lebih baik kau taruh kembali barang-barangmu ke tempatnya semula."

Kening Rachel menyatu. "Maksud Anda, Presdir?"

"Cari tahu sendiri."

After 1825 Days (RSB 13) (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang