39. Don't Be Selfish.

1.3K 251 50
                                    

Hello!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus, yah.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Serta mohon ditegur kalau aku nulis sesuatu yang mirip dengan cerita orang.
Semoga suka.
Selamat membaca^^

***

"Semua hal pasti akan sampai di titik baik-baik saja. Jadi, tenanglah."

***

"Apa yang terjadi antara kau dan Stefy?"

Rachel yang sedang menyantap makan siang di dalam ruangannya itu menatap sosok laki-laki yang sedang duduk di hadapannya saat ini.

"Aku pikir dia tulus padaku. Ternyata dia punya maksud lain dan akhirnya mendekatiku," ujar Rachel dengan nada kesalnya.

Hal tersebut membuat sosok laki-laki yang juga ikut makan siang dengannya itu mendadak menatap Rachel dengan wajah takutnya.

"Aku hanya bertanya padamu karena kau menolak makan siang di kantin karena tidak ingin bertemu dengannya. Jangan memarahiku!"

"Siapa yang memarahimu?"

"Kau!"

Rachel merotasikan bola matanya malas. Lelaki itu memang tidak pernah berubah. Hingga detik ini dirinya belum tahu membedakan mana kesal dan mana marah.

Kesal belum tentu marah, bukan? Tapi, marah sudah pasti kesal.

"Lagi pula, kenapa kau ikut-ikutan makan di sini bersamaku? Jika tahu kau akan ikut makan, aku harusnya menyiapkan bekal yang banyak."

Sosok Byun Baekhyun, lelaki yang sedari tadi duduk di hadapan Rachel itu menggeleng pelan.

"Kau tahu? Makanan yang jumlahnya cukup itu lebih nikmat dimakan daripada makanan yang banyak. Ini lebih baik daripada kau sengaja membuat banyak bekal."

"Cukup kau bilang? Aku masih lapar. Kau menghabiskan lebih banyak bekal milikku daripada aku yang merupakan pemiliknya."

Kini giliran Baekhyun menatap Rachel dengan wajah kesalnya. "Kau ini pelit sekali!"

"Apa aku mengganggu makan siang kalian?"

Rachel langsung menatap sosok laki-laki yang baru saja membuka pintu ruangannya itu. Ah, lebih tepatnya pintu ruangannya dengan Baekhyun. Mengingat bahwa mereka ini satu ruangan.

Berbeda dengan Baekhyun. Setelah melihat sosok yang membuka pintu tersebut, dirinya langsung berdiri dari duduknya dan membuat kursi yang ia duduki barusan hampir terjatuh.

"Sudah aku bilang jangan memaksaku untuk makan! Aku tidak akan tergoda dengan niat jahatmu!"

Tiba-tiba Baekhyun dengan mulutnya yang masih penuh dengan makanan itu langsung berteriak pada Rachel.

Hal tersebut membuat sosok laki-laki yang berdiri di belakangnya jadi terkejut.

Sementara Rachel, perempuan itu hanya memandang Baekhyun dengan wajah datarnya sembari mengunyah makanan yang masih belum selesai diproses di dalam mulutnya.

"Lihatlah perempuan tidak tahu diri ini! Bisa-bisanya kau makan seperti itu di hadapanku." Baekhyun semakin murka.

Kini Rachel berdiri. Dirinya menatap sosok yang masih berdiri di belakang Baekhyun.

"Aku hendak membeli minuman dulu. Tunggu di sini, hm?" ujar Rachel lembut pada sosok Park Chanyeol, laki-laki yang ada di belakang Baekhyun.

"Apa-apaan nada bicaramu itu?" tanya Baekhyun dengan wajahnya yang sedikit terkjut.

Rachel menatap Baekhyun sinis. "Setelah menghabiskan bekalku, berani sekali kau memarahiku. Kau tahu? Kau itu seperti orang bodoh!" teriak Rachel kemudian berlalu dari sana.

Baekhyun langsung menganga tidak percaya. Ia kemudian menatap Chanyeol dengan wajah paniknya.

"Aku tidak memakan bekalnya. Bagaimana mungkin aku memakan bekal orang yang aku benci? Omong-kosong!"

Chanyeol tersenyum tipis. Ia kemudian duduk di salah satu kursi yang ada di sana.

"Kau masih bisa berbohong bahkan ketika mulutmu itu masih penuh dengan makanan?" tanya Chanyeol membuat Baekhyun jadi gelagapan sendiri.

"Ini ... Itu ... Mm ... Anu ...."

"Aku dan Rachel tidak pernah saling menjauhi. Berhentilah berpura-pura di hadapanku. Aku tahu jika kalian sudah berbaikan."

Mendengar hal tersebut membuat Baekhyun tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya.

Bukan karena Chanyeol tahu bahwa dirinya dan Rachel sudah baikan. Jujur saja, sikap Baekhyun barusan itu adalah akting.

Yang membuatnya akting adalah Chanyeol. Karena selama ini yang ia ketahui adalah hubungan mereka dengan Rachel itu tidak baik-baik saja.

Ia begitu terkejut ketika mendengar kalimat pertama yang diucapkan oleh Chanyeol.

"Kalian tidak pernah saling menjauhi?" tanya Baekhyun hendak memperjelas pendengarannya.

Chanyeol mengangguk. "Kau tidak dengar tadi? Rachel bicara dengan nada lembut padaku. Nada yang selalu ia gunakan ketika bicara dengan kita."

Benar. Karena terlalu panik, Baekhyun jadi lupa hal itu. Padahal tadi dirinya sempat menanyakan tentang nada bicara Rachel.

"Dari awal aku dan Rachel baik-baik saja. Aku hanya diam selama ini karena Rachel menyuruhku untuk tutup mulut."

"Itu artinya kau tahu semuanya?" tebak Baekhyun yang dihadiahi anggukan oleh Chanyeol.

Baekhyun menelan sisa-sisa makanan di mulutnya yang belum ia telan. "Kenapa kau tidak bilang dari awal?"

"Aku hendak bilang. Tapi, waktu itu semuanya belum bisa disampaikan. Karena keadaannya belum pasti. Aku tahu segalanya ketika belum ada jawaban yang pasti."

"Sekarang semuanya sudah aman, bukan? Kenapa tidak bilang pada yang lain?"

Chanyeol menatap Baekhyun dengan tatapan teduhnya. "Kau tahu akan ada orang yang hancur ketika kita mengatakan yang sebenarnya, kan?"

"Tapi ...."

"Kita tidak boleh egois, Byun Baekhyun."

Dan pada akhirnya, Baekhyun diam. Dirinya mencoba untuk berpikir jernih.

Sementara sosok laki-laki yang berdiri di depan pintu ruangan Baekhyun dan Rachel hanya mampu tersenyum kecil.

"Ternyata mereka yang aku anggap teman menyembunyikan banyak hal dariku," bisiknya pelan.

***
B e r s a m b u n g

Mampus nggak tuh

After 1825 Days (RSB 13) (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang