20. Sad Rain

1.6K 322 422
                                    

Hello!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus.
Jangan lupa kritik dan saran.
Serta mohon ditegur apabila memiliki kesamaan dengan cerita orang.
Semoga suka.
Selamat membaca^^

***

"Jangan memutuskan segala sesuatu dengan cepat ketika benci dengan keadaan, bisa saja hasil dari keputusan itu berakhir menjadi penyesalan."

***

Rachel menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa ke China dengan gerakan malasnya.

Ia betulan tidak suka jika dirinya hendak pergi jauh.

Dirinya benci ketika ia harus mengemas barang-barangnya sendirian. Ia benci ketika ingatan masa lalu yang membuatnya ingat sebuah kejadian di mana ia berkemas jadi muncul begitu saja.

Perempuan itu menghembuskan nafasnya panjang. Bersamaan dengan itu, ponselnya berdering, menandakan ada seseorang yang sedang menghubungi Rachel.

Rachel meraih ponselnya, ia langsung menggeser ikon berwarna hijau di sana dan menempelkan benda pipih tersebut di daun telinganya.

"Kenapa menghubungiku malam-malam?" tanyanya pada sosok lelaki yang berada di seberang sana.

"Seharusnya kau menyapaku dulu."

"Aku tidak berminat."

"Jangan bilang kau masih kesal padaku."

Rachel memasang wajah malasnya mendengar penuturan lelaki tersebut.

"Tidak akan ada yang berubah jika aku kesal atau tidak. Aku tetap akan ditendang oleh Sehun satu minggu lagi."

"Aku dengar kau ditugaskan ke China."

"Siapa yang memberitahumu?"

"Baekhyun."

Kini Rachel tersenyum tipis. Meskipun selama ini Baekhyun bersikap buruk kepadanya. Tapi dirinya bahagia karena lelaki itu tetap sudi membicarakannya.

Ia akan tetap bahagia meskipun Baekhyun hanya bercerita tentang keburukannya.

"Hm. Aku harus menyelesaikan tugasku dengan benar, bukan?"

"Jika memang belum bisa pergi, aku akan bicara pada mereka."

"Sudahlah, Park Chanyeol. Aku tidak mau kau ikut dimusuhi oleh mereka."

Terdengar helaan nafas panjang dari sana. Rachel tahu bahwa lelaki itu pasti muak mendengarnya karena selalu mengucapkan hal yang sama berulang kali.

"Kau itu bodoh sekali. Aku tidak tahan dengan keadaan ini, Kim Rachel. Aku benci di saat kita semua renggang seperti ini."

"Semuanya salahku. Jika saja aku tidak pergi, mungkin semuanya akan baik-baik saja."

"Ah sudahlah. Aku akan tutup teleponnya. Aku benci ketika kau membicarakan masa lalu. Aku akan menyusulmu ke China."

"Apa kau harus melakukan itu?"

"Ya. Agar kau tidak bosan di sana."

After 1825 Days (RSB 13) (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang