45. Happiness Will Come

773 175 55
                                    

Hello!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus, yah.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Serta mohon ditegur kalau aku nulis sesuatu yang mirip dengan cerita orang.
Semoga suka.
Selamat membaca^^

***

"Suatu saat nanti, aku akan temukan bahagiaku sendiri."

***


Matahari terlihat begitu cerah hari ini. Semburan cahayanya berkilauan begitu indah menyapa dunia.

"Hari ini matahari terlihat begitu indah."

Seorang lelaki yang masih lengkap dengan snelli putihnya memecah keheningan di antara dirinya dan juga seorang perempuan yang sejak tadi duduk di sampingnya.

"Aku rasa matahari lebih bersemangat dibandingkan diriku," ujar perempuan itu sembari memperhatikan sang mentari dengan cahayanya yang bersinar terang.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Yeon Seok, lelaki yang melayangkan senyum tulus pada sosok perempuan yang duduk di sampingnya itu.

Perempuan tersebut membalas senyum Yeon Seok. "Padahal kita sudah lama bekerja di sini. Mengapa baru sekarang kau menanyakan kabarku?"

Yeon Seok mengangkat bahunya. "Karena baru ada kesempatan?" ujarnya yang malah terdengar seperti melayangkan pertanyaan.

"Kita berdua adalah orang-orang yang sebenarnya tidak sesibuk itu tetapi justru malah terlihat sangat sibuk," ucap perempuan tersebut sembari membalas tatapan Yeon Seok yang sedari tadi dilayangkan padanya.

"Setelah apa yang terjadi, rasanya terlalu canggung untuk sekadar melirikmu," balas Yeon Seok tersenyum tipis.

"Kau benar. Aku masih merasa bersalah sampai saat ini," kata perempuan itu sembari menunduk.

"Kau harus bahagia setelah ini."

Yeon Seok akhirnya tersenyum lebar. Senyumnya terlihat tulus.

"Kau juga harus bahagia setelah ini."

Lelaki itu mengangguk. "Tentu saja. Suatu saat nanti, aku akan temukan bahagiaku sendiri."

Mendengar hal tersebut membuat perempuan yang semula menunduk langsung mendongak menatap Yeon Seok. Tatapannya begitu nelangsa. Ada gurat kesedihan yang tidak dapat ia sembunyikan dari tatapannya. Yeon Seok paham itu.

"Maaf untuk apa yang terjadi. Jika ditakdirkan bertemu kembali di kehidupan selanjutnya, akan aku coba untuk perbaiki semuanya."

Yeon Seok menggeleng. "Kau sudah melakukan yang terbaik selama ini. Hanya saja orang-orang tidak tahu itu. Sebab, kau tutupi dengan banyak hal."

Perempuan itu tersenyum mendengar hal tersebut. "Kalau begitu aku pergi dulu. Aku akan menunggu kehadiranmu di sana," sahutnya sembari meninggalkan sebuah benda persegi panjang di samping Yeon Seok lalu kemudian menghilang.

Yeon Seok meraih benda tersebut, matanya menatap permukaan benda itu dan tersenyum kecil.

Senyum kecil yang mengandung banyak arti.

"Dokter Yeo ...."

Suara lembut yang mengalun di telinganya membuat lelaki itu buru-buru memasukkan benda tersebut ke dalam saku snelli miliknya.

After 1825 Days (RSB 13) (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang