𖣂
glairy pov
𖣂hogwarts express, kompartemen
albus berjalan cepat di sepanjang kereta yang sedang sibuk, begitu juga dengan aku
dia menundukkan kepalanya, mencoba menghindari perhatian sedangkan aku menatap angkuh kedepan
kami tidak saling berbicara sejak hari aku menamparnya. bahkan aku sudah berusaha membujuknya untuk meminta maaf kepada dad tapi dia tidak mau dan memilih mendiamiku
"albus, glairy. aku mencari kalian" suara seseorang yang membuat kami sama-sama melihat kebelakang yang menampilkan rose disana
"aku? kenapa?" "aku? kenapa?" ucap kami dengan kata sama yang membuat kami saling melihat lalu membuang muka
"al, ry. ini awal tahun keempat, jadi awal tahun baru bagi kita. aku ingin menjadi
teman kalian lagi" ucap rose yang sekarang berjalan ditengah antara aku dan albus"kita tidak pernah berteman" "baiklah, kita berteman" lagi-lagi kami mengeluarkan suara diwaktu yang bersamaan yang membuat kami saling meringis kesal
"itu kasar! dan terimakasih ry!" ucap rose lalu menggandeng tanganku dan melihat kearah albus
"kita adalah teman saat kita berumur enam tahun" suara rose masih berusaha meyakinkan albus
"itu sudah sangat lama" ucap albus tanpa menoleh kearah rose
"ry, tolong yakin kan saudara kembarmu ku mohon" ucap rose yang membuatku melihat kearahnya "aku tidak ingin berbicara dengannya" ucapku sambil mendengus kesal
"bilang kepadanya aku pun tak mau berbicara dengannya" ucap albus kepada rose yang membuatku mendesah kesal "bilang kepadanya aku membencinya" ucapku menatap lurus kearah gerbong hogwarts express
"bilang kepadanya aku juga membencinya" ucap albus sambil menarik pintu kompartemen dan masuk kedalamnya diikuti dengan aku dan rose
"bil-" suaraku dihentikan oleh teriakkan rose
"AKU BUKAN BURUNG HANTU YANG AKAN MENGIRIM DAN MENERIMA PESAN DARI KALIAN!" ucap rose kesal kepada kami yang membuatku mengerucutkan bibirku
aku lalu melihat kearah albus saat dia meletakkan kopernya keatas tempat penyimpanan, albus yang merasa dilihatin pun melihat kearahku sambil menaikkan alisnya sebelah
aku lalu menundukkan pandanganku melihat koperku, lalu melihat kearah dia. albus yang paham dengan kode ku langsung menarik kasar kaperku dan meletakkannya di atas
lalu mendudukkan dirinya yang membuatku menggingit bibirku untuk menahan senyumku. ya albus tetap lah albus, semarah apapun dia kepadaku dia tetap akan mau kalau aku meminta tolong kepadanya
aku lalu duduk di bangku kompartemen dengan rose di sebelahku. dia awalnya meminta tolong kepada albus untuk meletakkan kopernya keatas penyimpanan tapi albus hanya meliriknya sekilas
rose akhirnya meletakkan sendiri kopernya keatas penyimpanan
"pernah dengar rumornya? penggerebekan kementerian besar beberapa hari lalu. ayah kalian rupanya
sangat berani" suara rose memulai obrolanaku ingin membuka mulut untuk memberikan pertanyaan kepada rose tapi terhenti saat albus menyampaikan isi pikiranku kepadanya
"bagaimana kau selalu tahu tentang hal-hal ini sedangkan kami tidak?" tanyanya menatap bingung kearahku lalu kearah rose yang membuatku mengangguk setuju dan melihat kearah rose juga
"rupanya dia penyihir yang mereka rampok adalah theodore nott, menurutku memiliki segala macam artefak yang melanggar semua jenis hukum termasuk ini membuat semuanya ilegal. pembalik waktu dan cukup unggul dalam hal itu" ucapan rose membuatku dan albus saling melempar tatapan saat mendengar kata-kata pembalik waktu
dan hei, itu ayahnya patricia. aku tidak tau jika ayah patricia sebelumnya memiliki pembalik waktu, dia tidak pernah bercerita kepadaku
"pembalik waktu? dad menemukan pembalik waktu" suaraku dan albus bersamaan, lalu kami melihat kearah rose
"ssst!. iya. aku tahu. hebat, bukan?" tanya rose ekspresinya sangat menunjukkan kalau dia bersemangat tentang pembalik waktu itu
"kau yakin?" tanyaku ragu kepada rose "possitive!" ucapnya sambil melihat kearahku
"sekarang kami harus mencari scorpius" suara albus sambil menarik tanganku pelan yang membuatku berjalan keluar dari kompartemen. rose mengikutinya
"albus! riry!" panggilnya yang membuatku ingin membuka suara tapi terhenti oleh albus yang wajahnya sekarang berubah dingin
"siapa yang bilang kau bisa bicara denganku?" ucapnya kepada rose "al-" ucapanku terhenti oleh tatapan dingin nya kepadaku yang membuatku membuang mukaku
"ok, mungkin ibumu berhutang pada ayahku. tapi hanya karena dia khawatir kamu dan aku hanya berpikir -" suara rose untuk albus terhenti
"tinggalkan kami, rose" suara tegas kepada rose dan menatapnya tajam, rose masih membuntuti kami
"albus!" teriakkan dibelakang kami membuat senyumku mengembang dan melihat kearah orang yang memanggil
"oh halo, rose, apa bau yang kau cium?" tanya scorpius kepada rose. bahkan dia tidak menyapaku
senyum menghilang diwajahku dan menampilkan mimik wajah kesal kemudian aku membuang muka dari rose dan scorpius
"aku mencium bau apa?" tanya rose bingung kepada scorpius "tidak, maksudku itu sebagai hal yang menyenangkan, kau berbau seperti campuran bunga peony dan susu vanila" suara scorpius yang membuatku melihatnya
"albus, aku di sini, oke? jika kau membutuhkanku" ucap rose mengabaikan ucapan dari scorpius
aku bisa melihat wajah putus asa dan kesal dari scorpius. ya mungkin aku harus mundur~
"maksudku, vanila susu vanila. eskrim vanila, vanila yang enak, parfum vanila" ucap scorpius gugup
rose langsung melenggang pergi sambil menggelengkan kepalanya
"ada apa dengan vanila?, dia yang menyukai vanila dan bunga peony. bukan aku!" ucap rose menunjuk kearahku yang membuatku merotasikan mataku
dan saat aku kembali melihat kearah albus dan scorpius. scorpius ternyata sedang menatapku tak percaya
"ya, ya kenapa tak terpikirkan olehku" ucapnya sambil menunjukkan expresi seperti dibawah ini
𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt
YOU ARE READING
⠀ᵎ 𝗢𝗡 𝗥𝗘𝗩𝗜𝗦𝗜 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐀𝐌𝐀𝐑𝐀𝐃𝐄𝐑𝐈𝐄 ❪ !#⃞THECURSEDCHILD ❫
Teen Fiction⠀⠀ 𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ THE CAMARADERIE AND ⠀⠀⠀⠀⠀⠀THE CURSED CHILD ꜝꜝ 𓂸 𝘣𝘰𝘰𝘬 𝘵𝘸𝘰 𝘰𝘧 𝘢𝘯𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳 𝘨𝘪𝘯𝘨𝘦𝘳 𝘸𝘦𝘢𝘴𝘭𝘦𝘺 ❛ she just want to meet her parents ❜ ── 𖡈 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 setelah 15 tahun kehidupan aglaia dan suaminya harry po...