𖣂
hogwarts, corridor
aku dan scorpius sedang berjalan di koridor hogwarts, akhirnya aku bisa berhenti untuk menangis setelah semalam satu harian aku menangis untuk apa yang menimpahku semalam
scorpius sedari tadi mengelus rambutku yang membuatku sedikit lebih tenang
"albus? albus!" panggilan scorpius berhasil membuatku menaikkan kepala melihat kearah saudara kembarku yang sedang berjalan dengan dad kearah kami
"albus, kamu baik-baik saja. itu aneh dan luar biasa" ucapan scorpius kepada albus
tapi dad tidak mengizinkan albus menoleh kearah kami, dia berjalan melewati aku dan scorpius
"dia belum sembuh total dan kami harus pergi" suara ayah dingin yang membuatku menatap kearah punggungnya dengan tangisan yang akan keluar dari mataku
albus, tatapannya sama hancurnya sepertiku. dia hanya melihat kami mengabaikan scorpius dan aku
scorpius dan aku memandangnya putus asa seperti yang albus lakukan kepada kami
"apa kau marah padaku? apa yang sedang terjadi sebenarnya disini?" suara scorpius yang membuat albus berhenti beralih melihat kearahku dan scorpius
"berhasil? apakah semua itu berhasil. tentu saja tidak" suara albus sedikit marah, menatapku bahkan kami sama-sama memgeluarkan air mata. beruntung kontak kembar kami masih ada di masing-masing dari kami
"tidak... tapi, albus..." suara scorpius dihentikan oleh suara dad "albus. apa pun omong kosong yang kau bicarakan, kau harus menghentikannya sekarang. ini adalah finalmu" ucap dad penuh peringatannya
"apanya yang final, dad. aku anakmu!. aku glairy, glairy ginevra potter!" ucapku berteriak kepadanya tangisku bahkan sudah mengalir deras dari mataku
dad membalikkan tubuhnya dan menatapku bingung, tak percaya dengan omonganku
"kau bukan anakku, apa kau terbentur sama seperti albus hingga ingatan kalian terganggu. bahkan albus berkata begitu dari tadi" ucapan dad sedikit frustasi di wajahnya
"aku-" suaraku terhenti saat melihat mainan kalungku menyembul dari saku jasnya, aku langsung mengambil kalungku dari sakunya yang membuatnya menatapku kaget
"apa yang-" suaranya terhenti oleh suaraku "lihat!, ini kalungku. kau yang memberikannya di bazaar quidditch saat umurku tujuh tahun" ucapku disela tangisku sambil menunjukkan kalung itu kepadanya
"a-apa maksudmu!, bahkan aku tidak tau sejak kapan kalung itu ada di sakuku" ucapnya mulai kesal di suaranya
albus menatap bingung kearahku dan dad juga scorpius, dia tidak tau ingin membela siapa
"ayo albus, kau akan terlambat" suara dad menarik tangan albud untuk mengikutinya "a-al" panggilku pelan yang membuat albus berbalik
"tidak bisa, oke" ucapannya menunduk "kau tidak bisa apa?" tanya scorpius kepada albus bingung begitu juga denganku
"hanya, kita akan lebih baik tanpa satu sama lain, oke?" suaranya yang membuatku terdiam begitu juga dengan scorpius dan albus meninggalkan kami berdua
hatiku benar-benar sakit, bahkan dia tidak mau membantuku untuk kembali kepada keluarga asliku
"hei, riry wait !" teriakkan scorpius dibelakangku yang hanya aku abaikan dan terus berlari kearah kamar mandi
𖣂
memasuki kamar mandi, kemudian aku mulai berdiri di depan wastapel mengeluarkan semua tangisan dan sakit hatiku atas apa yang terjadi kepadaku, keluargaku dan keluarga scorpius
YOU ARE READING
⠀ᵎ 𝗢𝗡 𝗥𝗘𝗩𝗜𝗦𝗜 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐀𝐌𝐀𝐑𝐀𝐃𝐄𝐑𝐈𝐄 ❪ !#⃞THECURSEDCHILD ❫
Teen Fiction⠀⠀ 𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ THE CAMARADERIE AND ⠀⠀⠀⠀⠀⠀THE CURSED CHILD ꜝꜝ 𓂸 𝘣𝘰𝘰𝘬 𝘵𝘸𝘰 𝘰𝘧 𝘢𝘯𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳 𝘨𝘪𝘯𝘨𝘦𝘳 𝘸𝘦𝘢𝘴𝘭𝘦𝘺 ❛ she just want to meet her parents ❜ ── 𖡈 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 setelah 15 tahun kehidupan aglaia dan suaminya harry po...