Hari BAru

1.8K 96 5
                                    

*Bantu vote dan komen yah gaes
*Silahkan kritik dan saran asal sopan
*Hati2 banyak typo
*Bahasa campuran (mungkin)
*Author orang nya rada gaje 🤣



" Eomma kenapa kita harus pindah kesini, aku pasti akan sangat kesepian di sini dan lagi aku tak mengenal siapapun disini, semua teman-teman ku di Seoul eomma "

Seorang gadis berparas cantik yang memiliki surai panjang dan hidung yang begitu mancung, terlihat kuat namun dia sangat rapuh akhir-akhir ini karna ada sebuah rasa di dalam dirinya yang tak tau akan apa yang sebenarnya terjadi.

Gadis itu terus saja memprotes sang eomma yang mengajaknya pindah tempat tinggal secara mendadak, ya... Mereka berpindah tempat dari seoul ke busan karna sang eomma yang seorang dokter dan sedang di pindah tugaskan di busa dalam jangka waktu yang cukup lama.

" Sayang maafkan eomma, karna perkerjaan eomma kita harus pindah ke sini " Ucap sang eomma sambil memeluk anaknya.

"Tidak eomma maafkan aku, karna perkataan ku tadi membuat eomma sedih dan menangis, harusnya aku yang meminta maaf eomma karna walaupun sudah besar aku belum bisa membahagiakan eomma dan selalu menyusahkan eomma. Bagaimanapun eomma adalah segalanya, karna eomma bisa menjadi appa, sahabat dan eomma dalam segala keadaanku.

Ucap gadis itu di sela tangis nya seraya memeluk sang eomma, karna bagaimanapun sang eomma sudah melakukan yang terbaik untuk nya apalagi setelah sang appa meninggal akibat kecelakaan beberapa tahun lalu sang eomma lah yang memenuhi segalanya.

"Baiklah sayang ayo kita turun kita akan membersihkan rumah mendiang yang kakekmu tinggalkan untuk mu " Ucap sang eomma seraya tersenyum dan mengelus surai panjang sang anak.

" Apa. . ..Eomma apa aku tidak salah dengar?.
Eomma ataupun mendiang kakek tidak pernah bercerita kalau memiliki rumah besar ini di busan? " Celoteh sang anak sambil memasang wajah terkejut dan sesekali matanya melihat sekeliling rumah yang cukup besar di hadapannya ini.

" Tidak sayang ini benar rumah kakemu sebelum menikah dengan mendiang nenekmu dulu, namun setelah menikah kakek memutuskan untuk pindah ke seoul. Banyak cerita tentang kakekmu yang belum kamu ketahui nak, nanti pasti akan eomma ceritakan padamu" Ucap sang eomma sambil menggandeng tangan sang anak menuju rumah besar itu.

" Eomma berhutang cerita padaku kalau begitu " Ucap sang anak yang hanya mendapat anggukan dari sang eomma.

Mereka sudah tiba di dalam rumah, tak perlu terlalu berat untuk bersih2 karna setiap hari rumah ini selalu di bersihkan dan di rawat oleh seseorang kepercayaan sang kake.

Selagi mereka menurunkan  beberapa koper dan barang-barang lainnya ke dalam rumah, ada seseorang di sudut vavilun itu menatap seorang gadis dengan wajah tak dapat di artikan.

Namun beberapa saat kemudian tatapannya teralihkan oleh seorang gadis cantik bersuarai pendek dengan mata sipit dan tubuh mungilnya.

"Appa ,,, apa yang appa lakukan di sini seorang diri? Dan di mana eomma?
Ucap gadis sipit itu sambil bergelayut manja pada lengan sang appa.

" Kamu sudah pulang kuliah nak? Tidak appa hanya sedang melihat gadis cantik itu " Kata sang apa seraya menunjuk sumber tatapannya dan mata sang anak mengikuti arah telunjuk sang appa dengan wajah bingung nya.

" Waaahhh ... Appa siapa gadis cantik bersurai panjang itu, dia sangat cantik aku merasa iri pada paras cantik dan kulitnya yang halus itu " Celotehnya sambil menutup mulutnya dengan salah satu tangannya karna terkejut.

" Dia itu cucu kake jeon nak, dia akan tinggal di sini karna sang eomma yang sedang bertugas di salah satu rumah sakit di sini., karna eomma nya seorang dokter dan kemungkinan dia akan kuliah bersamamu, appa harap kamu bisa menjadi teman baiknya dan menjaga nya karna dia belum pernah kesini". Ucap sang appa panjang kali lebar kepada anaknya seraya menatap anaknya yang terus memperhatikan gadis itu tak henti-henti.

"Appa andai aku laki-laki aku yakin aku pasti akan jatuh cinta pada pandangan pertama padanya appa" Ucap anak yang langsung mendapat jitakkan halus dari sang appa di keningnya.

"Takkk...... Aduh.... Sakit appa, kenapa memukulku appa? Apa salah ku" Ucap sang anak sambil mengelus kening yang terkena jitakan dari sang appa.

"Berhenti berceloteh tak penting, atau kau akan appa masukan kembali ke dalam perut ibumu yang cerewet itu " Ucap sang appa yang tanpa di sadari ada seseorang di belakangnya sambil bersedekap tangan di depan dada.

"Appa harusnya appa lebih berhati-hati berucap bagaimana kalau eomma mendengar dan appa berakhir tidur di luar lagi seperti kemarin? " Ucap sang anak sambil ber smirk jahil.

"Appa tidak takut pada eomma mu, kemarin appa menuruti eomma mu tidur di luar karna appa juga ingin nonton film kesukaan appa " Ucap sang ayah sambil mengalihkan wajah gugup nya agar tak terlihat pada sang anak.

"Baik lah appa kalau begitu, aku pergi dulu aku ingin menemui teman baruku yang cantik itu, dan appa semoga malam yang panjang ini indah untukmu appa SA. YA. NG. " ucap anak sambil ada nada tekanan di akhir kalimat dan belari sambil melmbai lambai dengaan senyum mengejeknya.

" Apa maksud anak itu berbicara penuh penekanan, untung sayang dan cantik kalau tidak akan ku masukan lagi kau dalam perut ibumu yang cerewet itu". Ucap sang appa sambil berbalik badan dan terkejut dan seketika badan nya menegang dan lidah nya kelu tak dapat berkata-kata.

"Sa..a..a..yang sejak kapan kau berdiri di situ" Ucapnya gugup.

"Sejak kau bilang aku adalah istri yang cerewet, dan Oh ya malam ini sampai 3 hari kedepan jangan tidur di kamarku dan menyentuhku kau mengerti" Ucap sang istri seraya meninggalkan sang suami dengan wajah blank nya.....






Baiklah kita tinggalkan drama rumah tangga itu dan back to story.




Di sini di dalam rumah yang cukup besar 2 orang wanita yang sedang sibuk menata barang-barang dan membuka kain-kain yang menutupi sofa dan properti rumah agar tak terlalu berdebu.

Tak ada celotehan atau pembicaraan hanya ada keheningan dan suara-suara barang yang sedang di susun rapih.
Tanpa terasa hari sudah gelap dan aktivitas membersihkan rumah pun sudah selesai.

" Eomma aku sangat lelah dan cacing-cacing di perutku sudah berterika eomma" Ucap sang anak sambil memperlihatkan wajah melasnya.

"Aigoooo... Anak eomma lapar yah, maaf nak eomma keasikan berberes dan lupa memasak untukmu, baiklah karna eomma tak masak bagaimana kalau kita keluar membeli makan sesekali kita akan melihat pemandangan yang ada di busan" Ajak sang eomma yang sudah beranjak keluar.

"Baiklah eomma walaupun aku sebenarnya lelah dan ingin sekali memasuki alam mimpi, namum perutku tak bisa di ajak kompromi sedikitpun, aku tak ingin tidurku tak nyenyak karna cacing dalam perutku terus berteriak" Celotehnya panjang lebar seorang diri sambil berjalan menyusul eomma nya yang sudah di dalam mobil.

Malam ini pun di habiskan mereka dengan berkeliling di sekitar busan dekat rumahnya setelah acara makan malam.





.
.
.
.

Next : " Ayo kita bersahabat mulai saat ini dan selamanya, kita akan berbagi segala hal dan tidak akan ada yang kita tutupi untuk hal apapun karna kau sahabatku dan kau adalah bunga bulan yang kami tunggu tae "

Bersambung.........


Wkwkkkw makin gaje ajah nih cerita padahal baru di awal looh,,,
Maaf kalo ceritanya pendek atau kepanjangan..
Ya ampuun maafkan author yang masih pemula ini yah, jangan lupa vote dan coment sarannya readers....

BUNGA BULAN 🌙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang